Penyanyi dan pencipta lagu era 1980-an, Irianti Erningpraja, meninggal pada usia 59 tahun di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur karena kanker serviks.
27 Mei 2025 | 21.23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Irianti Erningpraja, musisi senior Tanah Air meninggal pada Selasa, 27 Mei 2025. Ia tutup usia pada pukul 14.14 WIB di RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur dalam usia 59 tahun karena kanker serviks. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh pengamat musik, Stanley Tulung melalui akun Instagram-nya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Telah berpulang dengan tenang di RSUD Pasar Rebo pukul 14:14 WIB, Selasa tanggal 27 May 2025, sahabat kami tercinta - Neng Irianti Erningpraja," tulis Stanley. Dalam unggahan tersebut, Stanley menyebut Irianti meninggal didampingi suami dan anak-anaknya. Sejumlah sahabat juga berada di sisi almarhumah, termasuk Irma Hutabarat, Daisy Sahertian, dan Harry Kiss. Irianti akan disemayamkan di rumah duka kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Ucapan Duka dari Rekan Sesama Musisi
Unggahan Stanley dibanjiri ucapan belasungkawa dari rekan-rekan musisi dan publik. Dwiki Dharmawan menulis, “Selamat Jalan Anti.... Inalillahi wainnaillaihi rojiun.” Ruth Sahanaya juga menyampaikan rasa dukanya, “Rest in Peace Anti.”
Melalui unggahan Instagram, penyanyi Nicky Astria ikut mengenang Irianti sebagai sosok yang dekat dengannya. “Aktris, perenang, pencipta lagu, dan penyanyi Indonesia era 90-an. Semoga almarhumah khusnul khotimah dan diberi kesabaran bagi keluarga tercinta yang sudah ditinggalkan, Amin YRA,” tulisnya.
Tak beda jauh dengan penyanyi Ronnie Sianturi. Ia mengunggah foto Irianti dengan iringan lagunya yang amat hits pada 1986, 'Ada Kamu'. "Slamat jalan sahabatku Irianti Erningpraja, engkau sudah tidak ngerasain sakit lagi ya.. atlet renang nasional, pencipta lagu dan penyanyi era 90.....insha Allah Husnul Khotimah..Alfatehah," tulisnya di Instagram.
Beberapa musisi lainnya ikut menyampaikan doa melalui kolom komentar. Di antaranya ada Kris Dsayanti yang menulis, “Innalilahi wainnalilahirajiun.” Yuni Shara juga berkomentar, “Selamat Jalan mbak Antiii.” Reza Artamevia turut menulis, “INNALILLAAHI WA INNA ILAIHI ROOJI'UUN.”
Irianti Erningpraja: Dari Atlet Renang ke Dunia Seni
Irianti Erningpraja lahir di Jakarta pada 18 November 1965, dengan nama lengkap Tati Irianti. Ia adalah putri dari Raden Ahem Erningpraja, politik dan diplomat Tanah Air. Sang ayah juga pernah menjabat sebagai Menteri Perburuhan dari 1959 hingga 1964 pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Sejak kecil, Irianti dikenal sebagai atlet renang. Ia menorehkan prestasi di berbagai ajang, seperti PON IX, SEA Games 1977, dan Asian Games 1978. Kariernya di renang terhenti akibat sinusitis saat masih duduk di bangku SMP. Setelah berhenti dari dunia olahraga, ia bergabung dengan kelompok tari Swara Maharddhika yang dipimpin Guruh Soekarnoputra. Bersama grup itu, Irianti tampil dalam berbagai pertunjukan, termasuk di luar negeri seperti Kenya dan Nairobi.
Karier Musik dan Televisi
Perjalanan Irianti di dunia musik dimulai pada 1983. Saat itu, lagu ciptaannya menang di Festival Pop Song Nasional dan dinyanyikan oleh Vina Panduwinata. Kemudian ia aktif menciptakan lagu yang dinyanyikan oleh musisi seperti Titi DJ, Atiek CB, Trio Libels, hingga Nia Zulkarnaen.
Sebagai penyanyi, Irianti merilis beberapa album, antara lain Kuharus Mencari (1986), Ada Kamu (1986), Aku Cinta Aku Rindu (1987), Senyumlah Sayang (1989) dan Mengapa Kau Tinggalkan Aku (1995). Lagu-lagunya yang populer antara lain ada ‘Kapan Kau Mengerti’, ‘Kasih’, hingga ‘Bebas’.
Selain menyanyi, Irianti juga dikenal sebagai presenter di berbagai acara televisi, seperti Pesta di Indosiar dan Muziek Muziek Grammy Award di SCTV. Namun pada 2005, Irianti mengalami musibah dan memilih fokus pada pengembangan diri. Ia menulis enam buku tentang kecerdasan spiritual dan mendirikan klinik transformasi diri di Dharmawangsa Square, Jakarta Selatan. Irianti Erningpraja kini dikenang sebagai seniman serba bisa yang mengisi ruang seni, olahraga, dan media Indonesia sejak akhir 1970-an.