Permainan Arsenal di Bawah Mikel Arteta Jadi Salah Satu Referensi Nova Arianto dalam Melatih Timnas U-17 Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas U-17 Indonesia Nova Arianto mengungkapkan salah satu kesibukannya saat skuad asuhannya libur adalah mempelajari video-video pertandingan untuk mendapatkan banyak inspirasi dalam penerapan strategi. Permainan klub Liga Inggris Arsenal di bawah asuhan Mikel Arteta menjadi salah satu referensinya.

Setelah menjadi pelatih, Nova mengaku tidak lagi mengidolakan sebuah knlub. "Kalau dulu pas masih jadi pemain, mungkin AC Milan ya. Sekarang, sudah jadi pelatih, jadi beda pemikirannya. Tapi, secara permainan, Arsenal menjadi salah satu referensi saya," kata mantan pemain Persib Bandung saat wawancara dengan Tempo pada Jumat, 25 April 2025.

Pelatih kelahiran Semarang, 46 tahun, mengatakan dia lebih melihat bagaimana pola permainan klub alih-alih melihat pencapaian klub. Menurut dia, salah satu keunggulan Arsenal di bawah kepemimpinan Arteta adalah lini pertahanannya. “Secara permainan dan game plan cukup baik ya. Bagaimana Arsenal melakukan defense dan menyerang," kata dia.

Saat ini, Nova melanjutkan, Arsenal menjadi tim yang cukup komplit dan itu yang menjadi referensinya. "Saya cukup tertarik sama apa yang dilakukan Arsenal,” ujarnya.

Nova meniti karier pelatih dengan menjadi asisten pelatih asal Serbia Dejan Antonic di Pelita Bandung Raya, klub terakhir yang dibelanya sebelum pensiun pada 2012. Selama tiga tahun mendampingi Dejan, dia sempat melatih Madiun Putra, tim muda Bhayangkara FC, Lampung Sakti, sebelum kembali ke tim muda Bhayangkara FC pada Juli 2019. 

Setelah itu, dia menjadi asisten pelatih Indra Sjafri yang melatih timnas U-23 pada Juli-Desember 2019. Kemudian, ketika PSSI merekrut pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong yang aktif bekerja mulai awal 2010, Nova dipercaya menjadi asisten juru taktik yang akrab disapa STY itu. 

Nova tak menampik bahwa Dejan Antonic, Shin Tae-yong, Indra Sjafri, dan sang ayah Sartono Anwar yang juga pelatih, mempengaruhi gaya kepelatihannya. Namun, ia menegaskan, dalam penerapannya sangat ditentukan dari pemain-pemain yang memperkuat timnya. 

Perjalanan karier Nova sebagai pelatih mirip dengan Mikel Arteta. Sebelum melatih Arsenal mulai Desember 2019, pelatih Spanyol itu merupakan asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City pada Juli 2016-Desember 2019.

Menurut Nova, Arteta tentu terpengaruh Guardiola dalam melatih. Pastinya, kata dia, secara filosofis, Guardiola menjadi referensinya, tetapi tidak bisa dikatakan secara keseluruhan. "Secara level usia, yang mereka hadapi sama-sama senior. Itu yang menjadi perbedaan sama saya, saya menangani pemain usia 17," tuturnya. 

Ia melihat Arteta menerapkan gaya strategi Guardiola di lini bertahan Arsenal dan itu salah satu yang mempengaruhinya saat melatih timnas U-17. "Cara membentuk karakter pemain, karakter tim (Arsenal) itu menjadi salah satu inspirasi saya dari apa yang dibuat sama Arteta,” tuturnya.

Meski Arteta pernah menjadi asisten pelatih Guardiola, gaya kepelatihan masing-masing berbeda. Guardiola lebih fokus dengan penguasaan bola. "Guardiola ball possession. Tapi Arsenal kan lebih efektif secara permainan," kata Nova. 

Namun, permainan Arsenal di bawah Arteta tidak bisa begitu saja diterapkan. Ia menekankan bahwa game plan yang disiapkan harus disesuaikan dengan pemain individu yang dimiliki skuadnya. 

Nova baru saja menyelesaikan tugasnya memimpin timnas U-17 Indonesia berlaga di Piala Asia U-17 2025 pada 3-20 April. Dia berhasil membimbing Evandra Florasta dan rekan-rekannya lolos ke perempat final sebagai juara Grup C, sehingga memastikan lolos ke Piala Dunia U-17 2025. Meski gagal melangkah ke semifinal, ia memberikan apresiasi kepada pemainnya. 

Kini, Nova memiliki waktu sekitar lima bulan untuk menyiapkan skuadnya berlaga di Piala Dunia U-17 2025. Ia mengaku telah menyerahkan road map atau peta jalan yang disiapkan untuk menghadapi turnamen level dunia itu kepada PSSI.

Pilihan Editor: Erick Thohir Minta Timnas U-17 Indonesia Fokus Persiapan Piala Dunia U-17 2025 usai Gagal di Piala Asia U-17 2025