NAMA Brigitte Macron menjadi perhatian dunia ketika pada 25 Mei, sebuah video Presiden Prancis Emmanuel Macron akan turun dari pesawat saat berkunjung ke Vietnam menjadi viral. Dalam rekaman video tersebut, saat pintu pesawat terbuka, Brigitte terlihat mengulurkan tangan dan mendorong wajah Macron ke samping dengan kedua tangannya.
Media dan warganet lantas berspekulasi. Gerakan tersebut, yang ditafsirkan oleh beberapa penonton sebagai tamparan, dengan cepat menyebar di media sosial, memicu perdebatan dan gelombang meme.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Macron sendiri menggambarkan momen tersebut sebagai "main-main," dengan mengatakan, "Kami bertengkar dan, lebih tepatnya, bercanda dengan istri saya," dan mengkritik media yang membesar-besarkan insiden tersebut. Dia menekankan bahwa itu hanyalah momen pribadi untuk bercanda sebelum memulai tur diplomatik yang sibuk.
Sementara itu, seorang pejabat istana menanggapi video tersebut dengan mengklaim bahwa itu adalah "momen ketika presiden dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan dengan tertawa."
Pasangan ini menikah pada 2007, setahun setelah Brigitte bercerai dengan suami pertamanya. Emmanuel sering menyebut Brigitte sebagai "jangkarnya", seseorang yang membuatnya tetap membumi dan jujur. Mereka menghindari menghabiskan malam tanpa pasangan, dan Brigitte mengatakan bahwa mereka sama seperti pasangan lainnya, dengan kesepakatan, ketidaksepakatan, dan pertengkaran.
Apa pun penjelasan Macron dan pejabat Istana, Brigitte Macron telah menjadi sorotan dunia karena insiden tersebut.
Warisan Keluarga dan Kehidupan Awal
Dilansir The Economic Times, Brigitte Marie-Claude Trogneux lahir pada 13 April 1953, di Amiens, Prancis, dari keluarga Trogneux yang terkemuka, yang terkenal dengan bisnis cokelat mewahnya, Chocolaterie Trogneux. Didirikan pada 1872, bisnis ini tetap menjadi bisnis keluarga dan saat ini dikelola oleh keponakannya, Jean-Alexandre Trogneux. Perusahaan ini memproduksi sekitar dua juta macaron setiap tahunnya, mempertahankan reputasinya di seluruh Prancis.
Karier di Bidang Pendidikan
Brigitte Macron memulai perjalanan profesionalnya sebagai guru sastra pada 1980-an. Ia mengajar bahasa Prancis dan Latin di Lycée la Providence di Amiens, di mana ia yang saat itu berusia 39 tahun bertemu dengan Emmanuel Macron, yang masih berusia 15 tahun dan merupakan teman sekelas putrinya. Setelah pernikahan mereka, Brigitte melanjutkan karier mengajarnya di Lycée Saint-Louis de Gonzague di Paris hingga 2015.
Kekayaan, Warisan, dan Real Estat
Tidak seperti suaminya, Emmanuel Macron—yang pengungkapan keuangannya menunjukkan aset yang relatif sederhana—kekayaan Brigitte Macron berakar pada warisan dan kepemilikan real estat. Inti dari portofolionya adalah Villa Monéjan, kediaman empat lantai di Le Touquet yang diwarisi dari orang tuanya. Selain vila, Brigitte memiliki dua properti sewa komersial yang disewakan kepada agen real estate dan peritel fesyen.
Berkat aset warisan dan investasi real estat yang dimilikinya, media Prancis memperkirakan kekayaan bersih Brigitte Macron mencapai sekitar $10 juta (sekitar Rp163 miliar) pada 2025. Hal ini membuatnya menjadi salah satu ibu negara yang lebih mandiri secara finansial di Eropa, dengan kekayaannya yang sebagian besar terpisah dari penghasilan suaminya.
Kemandirian finansial Brigitte Macron menonjol di antara para ibu negara Eropa, dengan kekayaannya yang sebagian besar dibangun dari kekayaan yang diwariskan dan investasi properti yang cerdik.
Kehidupan Pribadi
Hubungan Brigitte Macron dengan Emmanuel Macron telah lama menarik perhatian publik, tidak hanya karena perbedaan usia mereka yang terpaut 25 tahun, namun juga karena asal mula kisah asmara mereka.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Emmanuel, yang menjadi presiden pada 2017, mengatakan bahwa "cinta" adalah bagian besar dari "keseimbangan" dalam hidupnya.
Dilansir People, Dia mengakui bahwa perbedaan usia mereka telah menghadirkan tantangan. Brigitte memiliki tiga orang anak dari suami pertamanya, André-Louis Auzière: Sébastien, Laurence, dan Tiphaine, dan kini ia telah memiliki tujuh orang cucu. Semua anaknya memiliki karier yang sukses. Dia tahu hubungannya dengan Emmanuel akan sulit bagi mereka, tetapi setelah satu dekade, dia memilih kebahagiaannya sendiri.
Peran Politik dan Publik
Meskipun ia pernah gagal mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada 1989, Brigitte menjadi tokoh kunci dalam kampanye kepresidenan Emmanuel Macron pada 2017. Ia meninggalkan pekerjaannya sebagai pengajar untuk membantu suaminya, yang pada saat itu menjabat sebagai menteri ekonomi Prancis. Trogneux membantu mempersiapkan banyak pidato Macron dan terekam dalam rekaman saat menginstruksikannya tentang cara menyampaikannya selama musim pemilu.
Dia hadir di sebagian besar perhentian kampanyenya untuk "mendengarkan kekhawatiran masyarakat" dan berfoto selfie dengan mereka yang memintanya. Faktanya, kehadiran Trogneux "sangat penting" bagi Macron selama kampanye - dia "tidak akan bisa memulai petualangan ini tanpa dia," kata penasihat kampanyenya, Marc Ferracci, seperti dikutip Cosmopolitan.
Sebagai Ibu Negara, ia telah mengambil peran yang jelas tanpa jabatan atau gaji resmi, dengan fokus pada tujuan-tujuan sosial seperti pendidikan, perlindungan anak, integrasi disabilitas, dan memerangi perundungan di sekolah. Ia memprakarsai proyek LIVE yang mendukung kaum muda yang tidak memiliki pekerjaan atau pelatihan dan mengetuai Yayasan Rumah Sakit Paris-Rumah Sakit Prancis.