Liputan6.com, Cilacap - Ulama Ahli Al-Qur’an yang kini menjabat sebagai Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengisahkan tentang ramalan KH. Maemoen Zubair (Mbah Moen).
Mbah Moen sebagaimana dikisahkan Gus Baha ternyata memiliki firasat dan mengetahui kalau dirinya bakal menjadi orang alim yang dikenal banyak orang seperti saat ini.
“Saya itu alim termasuk sudah dibilang Mbah Moen sejak dulu,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @Menikmatihalal, Rabu (05/03/2025).
“Kata Mbah Moen, “Kamu besok pasti alim, karena itu sudah jatah,” sambung Gus Baha.
Simak Video Pilihan Ini:
3 Anak Tenggelam Terseret Pasang Air Laut di Sungai Donan Cilacap
Kisahkan Ulama Non-Arab
Mbah Moen juga menjelaskan bahwa banyak ulama-ulama besar yang ahli dalam bidang agama Islam yang berasal dari luar Arab.
Pandangan Mbah Moen didasarkan pada firman Allah SWT yang mengatakan bahwa Islam ini agama lintas golongan, sehingga tidak mustahil orang non Arab bisa memahaminya dengan baik dan mendalam.
“Kok bisa Mbah?” kata Gus Baha menanyakan penyebabnya.
“Karena Allah sudah berfirman, agama itu untuk semua manusia, makanya orang Ajam itu harus ada yang alim,” terangnya.
“Islam itu untuk orang banyak, Imam Sibawaih orang Persia, ahli Nahwu, Imam Ghazali orang Persia," kisah Mbah Moen.
“Lalu beliau cerita banyak ulama-ulama yang bukan Arab," sambungnya.
“Makanya kamu tenang saja, orang Jawa ya pasti ada jatahnya,”
Islam untuk Seluruh Manusia
Menukil muslim.or.id, Nabi Muhammad memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah beliau diutus oleh Allah untuk seluruh manusia dan jin. Adapun seluruh Nabi sebelum beliau hanyalah diutus untuk umatnya masing-masing. Yang berarti, agama islam yang dibawa Beliau adalah untuk seluruh manusia dan jin.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِ وَيُمِيتُ فَئَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Katakanlah: “Hai manusia, sesung-guhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Alloh dan RosulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. [QS. Al-A’rof (7): 158]
Perintah Allah dalam ayat ini “Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”, ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah,
وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge-tahui. [QS. Saba’ (34): 28]
Oleh karena itulah siapa saja yang telah mendengar dakwah agama Islam, agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad , yang membawa kitab suci Al-Qur’an, kemudian tidak beriman, tidak percaya dan tidak tunduk, maka dia adalah orang kafir dan di akhirat menjadi penghuni neraka, kekal selamanya. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يَكْفُرْ بِهِ مِنَ اْلأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يُؤْمِنُونَ
Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancam-kan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap al-Qur’an itu. Sesungguhnya (al-Qur’an) itu benar-benar dari Robbmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”. [QS. Hud (11): 17]
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul