Liputan6.com, Jakarta - Momen penyembelihan hewan kurban sering kali tak berjalan mulus. Banyak kejadian atau hewan kurban lain mengamuk, sulit dibaringkan, bahkan melukai petugas. Rupanya, hal ini bisa dicegah bila prosesnya dilakukan dengan benar.
Direktur Halal Research Center Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Nanung Danar Dono, membeberkan beberapa penyebab utama mengapa hewan kurban ngamuk atau berontak saat hendak disembelih.
Menurutnya, ada empat faktor utama yang menjadi pemicu sapi atau kambing menjadi sulit dikendalikan ketika akan direbahkan. Salah satunya karena stres berat akibat situasi yang tidak kondusif di tempat penyembelihan.
Nanung menyoroti bahwa lokasi yang bising dan dipenuhi banyak orang bisa menimbulkan rasa panik pada hewan. Kondisi ini akan membuat sapi mudah memberontak dan menolak untuk dibaringkan.
Selain itu, melihat hewan lain disembelih secara langsung juga membuat hewan kurban mengalami ketakutan. Maka, sebaiknya hewan yang belum disembelih dijauhkan dari lokasi pemotongan.
Bau amis dan genangan darah di sekitar lokasi juga berdampak besar terhadap kondisi psikologis hewan. Sapi yang mencium aroma darah akan merasa terancam dan mulai berontak.
Simak Video Pilihan Ini:
Hilang 4 Hari di Hutan Kedungurang Gumelar Banyumas, Kakek 78 Tahun Ditemukan Selamat
Hewan Kurban Jangan Saksikan Proses Pengulitan atau Pemotongan
Yang tak kalah penting, hewan kurban seharusnya tidak menyaksikan proses pengulitan atau pemotongan bagian tubuh temannya. Ini bisa memicu rasa takut yang berlebihan.
"Kalau tempat penyembelihannya sempit, maka bangkai hewan yang sudah dipotong harus segera ditutup kain atau terpal sebelum sapi selanjutnya dibawa," ujar Nanung dikutip dari ugm.ac.id, Jumat (30/05/2025).
Ia menegaskan bahwa kurban adalah ibadah, bukan sekadar rutinitas pemotongan hewan. Oleh sebab itu, penyembelihan harus dilakukan dengan adab dan memperhatikan kesejahteraan hewan.
Dalam Islam, tutur Nanung, kita diajarkan untuk berbuat baik kepada semua makhluk, termasuk ketika menyembelih. Rasulullah SAW memerintahkan agar pisau ditajamkan dan proses penyembelihan dilakukan dengan cara terbaik.
Salah satu hadis yang ia kutip adalah dari riwayat Muslim nomor 1955. Di situ Rasulullah bersabda agar penyembelihan dilakukan secara lembut dan hewan tidak disakiti sebelum waktunya.
Tips dan Teknik Sembeih Hewan Kurban
Nanung juga memberikan beberapa anjuran teknis. Misalnya, sediakan tempat tunggu yang tenang dan sejuk bagi hewan kurban. Hewan juga sebaiknya dipisah berdasarkan jenisnya.
Tali penambat pun jangan terlalu pendek atau terlalu ketat. Hewan harus diberi makan dan minum yang cukup sebelum disembelih agar kondisinya tetap tenang.
Hewan yang sedang sakit tidak dianjurkan untuk disembelih. Selain itu, hindari mengasah pisau di dekat hewan karena suara gesekan pisau bisa membuatnya ketakutan.
Proses menjatuhkan hewan pun harus dilakukan secara lembut. Jangan membanting tubuh hewan, karena itu akan menyebabkan luka atau daging memar.
Teknik Sembelih Hewan Kurban
Metode yang disarankan untuk membaringkan sapi adalah teknik Burley. Teknik ini memanfaatkan seutas tali panjang yang dililitkan secara strategis ke tubuh sapi agar ia rebah dengan perlahan.
Teknik Burley hanya memerlukan dua sampai tiga orang. Dengan teknik ini, hewan bisa direbahkan tanpa menimbulkan stres atau rasa sakit berlebihan.
Yang terakhir, pemotongan bagian tubuh seperti ekor, kaki, atau pengulitan, hanya boleh dilakukan setelah hewan benar-benar mati. Ini untuk memastikan kehalalan dan adab yang sesuai syariat.
Dengan mengikuti tata cara yang benar, proses penyembelihan hewan kurban bisa berlangsung lancar, tanpa kericuhan dan tanpa menyiksa hewan yang dikurbankan.
Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban
Menyembelih hewan qurban tidak boleh sembarangan. Ada tata cara dan syarat yang harus dipenuhi agar qurban sah dan sesuai ajaran Islam. Berikut langkah-langkah sederhananya:
1. Menggunakan alat yang tajam
Penyembelihan harus dilakukan dengan pisau atau alat yang benar-benar tajam. Ini untuk mengurangi rasa sakit hewan dan mempercepat kematiannya. Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila kamu menyembelih, maka baguskanlah penyembelihannya. Tajamkanlah pisaumu dan tenangkanlah hewan sembelihanmu."(HR. Muslim)
2. Menghadapkan hewan ke arah kiblat
Sebelum disembelih, hewan qurban diarahkan ke kiblat, khususnya bagian lehernya. Ini sebagai simbol mendekatkan diri kepada Allah.
3. Membaca doa sebelum menyembelih
Sambil menghadapkan hewan ke kiblat, bacalah doa:
"Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan tulus ikhlas, dan aku bukan termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Demikian aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim. Bismillahi Allahu Akbar. Ya Allah, qurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, dari (sebutkan nama yang berqurban).” (HR. Abu Dawud)
4. Menyembelih dengan benar
Saat menyembelih, potong bagian leher dengan memutus:
- Tenggorokan (saluran napas),
- Kerongkongan (saluran makanan), dan dua urat nadi besar di leher.
Cara ini akan membuat darah keluar dengan cepat dan memastikan hewan mati dengan cepat dan sah menurut syariat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul