Sulit Hilangkan Kebiasaan Onani dan Menonton Video Porno? Buya Yahya Bagikan Caranya

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Dorongan syahwat yang berlebihan hingga berujung pada kebiasaan menonton video porno dan onani menjadi masalah besar yang dialami sebagian umat, bahkan bagi yang sudah menikah. Fenomena ini tak hanya merusak hubungan suami istri, tetapi juga menurunkan kualitas keimanan seseorang.

Seorang pria dari Jawa Timur menyampaikan keluhannya kepada Buya Yahya tentang kebiasaan buruk tersebut. Ia mengaku sudah beristri, namun masih kesulitan menghentikan kebiasaan menonton film porno, terutama saat istrinya dalam masa haid. Ia meminta arahan bagaimana cara meninggalkan kebiasaan itu.

Menanggapi pertanyaan itu, Buya Yahya menjelaskan bahwa langkah pertama adalah memperbanyak istighfar. Menurutnya, istighfar adalah pengakuan dosa sekaligus permohonan agar hati dibersihkan dari kebiasaan buruk yang selama ini dilakukan.

Buya Yahya menegaskan bahwa kebiasaan menonton video porno merugikan diri sendiri. Syahwat yang terbangkitkan secara tidak sehat akan membawa seseorang masuk ke dunia khayalan, sehingga tidak dapat menghargai keindahan yang halal dan nyata dari pasangannya.

Disampaikan Buya Yahya dalam satu tayangan ceramah yang dirangkum dari kanal YouTube @albahjah-tv, kebiasaan menonton pornografi bisa mengikis rasa cinta dan semangat terhadap pasangan sendiri. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

Ia mengingatkan bahwa menjaga pandangan adalah perintah Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an. Menurutnya, menjaga pandangan akan menjaga hati. Seseorang yang terbiasa menjaga pandangan akan merasakan kenikmatan dengan pasangan yang halal.

Buya Yahya juga menegaskan bahwa anggapan menonton film porno bersama pasangan untuk membangkitkan syahwat adalah keliru. “Kalau bangkitnya syahwat bukan karena pasangan, lalu siapa yang membangkitkan? Ini berbahaya,” ujarnya dengan nada tegas.

Simak Video Pilihan Ini:

Duel Berdarah 2 Pemuda di Ruang Karaoke, 1 Tewas

Bahaya Kecanduan Film Porno

Kebiasaan menonton video porno, lanjutnya, bisa menumbuhkan ekspektasi yang tidak realistis terhadap pasangan. Akibatnya, suami atau istri akan merasa tidak puas karena pasangannya tidak seperti yang ditonton dalam tayangan tersebut.

Ia menyebut bahwa kecanduan film porno bahkan lebih berbahaya daripada kecanduan narkoba. Alasannya, orang bisa saja sanggup belajar satu jam, tapi untuk film porno, bisa tahan menonton berjam-jam tanpa merasa lelah.

Menurutnya, semua ini bermula dari lemahnya benteng diri dan kebiasaan mengundang syahwat melalui tontonan. Maka dari itu, menjaga pandangan dan menjauhi konten pornografi adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim.

Syahwat sendiri, kata Buya Yahya, bukanlah sesuatu yang salah. Ia adalah karunia dari Allah. Yang menjadi masalah adalah ketika syahwat itu diundang tanpa adanya saluran halal untuk melampiaskannya.

“Kalau syahwat datang tiba-tiba, gampang diusir. Tapi kalau syahwat diundang, susah untuk diusir,” ujarnya menjelaskan perbedaan mendasar dalam mengendalikan dorongan nafsu.

Untuk itu, ia menganjurkan agar seseorang mengalihkan perhatian ketika muncul syahwat, seperti dengan berwudhu, sholat, membaca Al-Qur’an, atau berbincang dengan orang lain.

Buya Yahya juga menyinggung soal tindakan onani. Ia menyatakan bahwa onani dengan tangan sendiri bagi pria maupun wanita hukumnya haram. Namun, jika dilakukan oleh pasangan masing-masing, hukumnya tidak haram selama tidak terjadi penetrasi saat istri sedang haid.

Jangan Ajak Pasangan Nonton!

Ia menekankan pentingnya komunikasi antara suami dan istri. Jika memang sedang tidak bisa berhubungan, suami boleh meminta bantuan istri untuk membantu meredakan syahwat selama dilakukan sesuai dengan syariat.

Selain itu, ia mengingatkan agar jangan pernah mengajak pasangan untuk menonton video porno bersama. “Jangan ajarkan pasanganmu hal yang buruk. Jika kamu dulu pernah menonton, tinggalkan. Ajak pasangan untuk berubah bersama,” ujarnya.

Langkah selanjutnya adalah menikah bagi yang belum menikah. Namun Buya Yahya memberi catatan, jangan menikah hanya untuk memuaskan nafsu, tapi niatkan untuk membentuk rumah tangga yang penuh keberkahan.

Ia juga menyoroti awal mula zina yang seringkali berawal dari komunikasi ringan di media sosial, berbagi foto, hingga akhirnya terjerumus pada hal-hal yang dilarang agama.

“Awalnya foto berkerudung, lalu kerudungnya lepas, bajunya turun. Ini semua bermula dari hal kecil yang dibiarkan tumbuh,” ucapnya memperingatkan.

Meski begitu, Buya Yahya tetap membuka pintu harapan. Menurutnya, siapa pun yang pernah tergelincir dalam dosa masih punya kesempatan untuk berubah jika sungguh-sungguh bertobat.

Allah Maha Pengampun dan Maha Mulia, lanjutnya. Tidak ada manusia yang terlalu hina untuk diangkat derajatnya oleh Allah, asalkan memiliki niat yang kuat untuk berubah dan membersihkan diri.

Di akhir tausiyahnya, Buya Yahya mengajak seluruh umat agar menjaga mata, menjaga hati, dan senantiasa memohon pertolongan kepada Allah dalam menghadapi godaan syahwat.

Semoga nasihat ini dapat menjadi pengingat bagi siapa pun yang tengah berjuang melawan kebiasaan buruk, agar tidak terus tenggelam dalam kehinaan dan segera kembali kepada jalan yang diridhai Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |