Orangtua Baik dan Sholeh, Apakah Anaknya Pasti Tepercik Kebaikannya? Simak UAS

11 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang tua berharap agar anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sholeh. Namun, muncul pertanyaan menarik, apakah kebaikan orangtua secara otomatis menular atau tercermin pada anak-anaknya? Peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, sepertnya cocok dengan pertanyaan ini.

Pertanyaan ini kerap menjadi bahan perenungan bagi keluarga muslim. Apalagi di zaman yang penuh tantangan seperti saat ini, membesarkan anak dalam lingkungan yang kondusif bagi iman dan akhlak tidaklah mudah.

Pendakwah muda tanah air Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan yang menenangkan hati terkait hal tersebut. Ia menyampaikan bahwa kebaikan orang tua memiliki pengaruh besar terhadap anak, bahkan bisa menjadi sebab turunnya rahmat Allah kepada keturunannya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, jika seorang ayah atau ibu memiliki kebaikan dan ketulusan dalam mendidik serta menyayangi anaknya, maka Allah akan menurunkan percikan kebaikan itu kepada sang anak.

Ia mencontohkan kisah Nabi Ibrahim yang sangat mencintai keluarganya dan tak pernah lepas dari doa serta perhatian untuk anak-anaknya, termasuk Nabi Ismail. Meski harus menghadapi ujian besar, keluarga ini tetap kokoh dalam keimanan.

Dirangkum Liputan6.com, Sabtu (19/04/2025), dari tayangan video di kanal YouTube @Hasanahislamofficial, Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan seputar pengaruh kesalehan orang tua terhadap anak-anak mereka.

Simak Video Pilihan Ini:

Gaya Polisi Polisi Kocak Dakwah Dadakan di Pasar Banyumas

Tetap Ada Jalan Hidayat untuk Anaknya

Dalam tayangan itu, ia menyampaikan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha seorang ayah dan ibu yang terus berjuang mencurahkan cinta dan nilai agama pada anak-anaknya.

Bahkan, saat orang tua tidak mampu sepenuhnya mengarahkan anak, selama masih ada perhatian, doa, dan kasih sayang yang ikhlas, maka Allah akan memberikan jalan hidayah bagi anak tersebut.

Anak yang melihat orang tuanya sholat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan bersikap lembut, akan memiliki kenangan spiritual yang melekat dalam hati.

Ketika suatu saat anak mengalami krisis atau jauh dari agama, memori tentang orang tua yang sholeh itu bisa menjadi pemantik untuk kembali kepada jalan Allah.

Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya keterlibatan langsung orang tua dalam kehidupan anak, bukan hanya memberikan fasilitas, tetapi juga kehangatan, pelukan, canda, dan perhatian yang tulus.

Hal-hal kecil seperti menemani anak belajar, menanyakan kabarnya sepulang sekolah, atau bercanda ringan di waktu senggang, menjadi ladang amal yang berdampak besar dalam jangka panjang.

Standarnya Orangtua Begini

Ia juga mengajak para ayah untuk tidak lelah menjadi teladan, karena dalam setiap gerak dan laku mereka ada pelajaran yang diserap anak tanpa harus melalui nasihat panjang.

Ustadz Adi menyebutkan bahwa karakter anak dibentuk dari lingkungan terdekat, dan keluarga adalah madrasah pertama yang menentukan arah masa depan anak.

Kesalehan orang tua ibarat pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit. Dari sanalah akan tumbuh buah-buah kebaikan yang dirasakan generasi setelahnya.

Meski demikian, orang tua tidak bisa hanya bersandar pada amal mereka sendiri, namun juga harus terus mendoakan anak dan memohon penjagaan dari Allah sepanjang waktu.

Bahkan dalam Al-Qur’an, banyak contoh doa para nabi untuk anak-anak mereka, menunjukkan bahwa ikhtiar lahir harus disertai dengan ikhtiar batin yang tak pernah putus.

Ustadz Adi Hidayat mengajak semua orang tua untuk tetap semangat dan sabar, karena kesalehan yang ditanamkan hari ini akan tumbuh menjadi keberkahan di masa depan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |