Mengenang Paus Fransiskus, Sosok Toleran yang Basuh Kaki Narapidana Muslim

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Kepergian Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang wafat pada 21 April 2025, meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik dan juga banyak umat beragama di seluruh dunia.

Lebih dari sekadar tokoh keagamaan, Paus Fransiskus adalah sosok yang dikenal sangat rendah hati dan penuh kesederhanaan. Beliau juga menjadi jembatan penghubung antaragama dalam masa penuh ketegangan identitas dan konflik keyakinan.

Salah satu warisan paling berkesan dari Paus Fransiskus adalah konsistensinya dalam membangun dialog lintas agama. Ia meyakini bahwa perdamaian dunia tidak mungkin terwujud tanpa adanya rasa saling menghormati.

Namun, toleransinya bukan hanya sekadar kata-kata. Beliau memaknainya dalam tindakan nyata, salah satunya ketika Paus membasuh dan mencium kaki para narapidana yang mana di antaranya adalah umat Muslim

Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari tradisi Kamis Putih di sebuah penjara Italia. Tindakannya itu tidak hanya menyentuh hati umat Katolik, tetapi juga menjadi sorotan bagi masyarakat Muslim sebagai bentuk nyata penghormatan kepada sesama manusia.

Saksikan Video Pilihan ini:

Inspiratif, Pemuda Cilacap Bikin Drum Kayu yang Laris di Amerika dan Jerman

Paus Fransiskus Basuh Kaki Para Narapidana

Pada Kamis, 29 Maret 2018, Paus Fransiskus melakukan aksi simbolis yang penuh makna dengan membasuh kaki para narapidana di sebuah lembaga pemasyarakatan di Roma, Italia.

Tanpa membedakan latar belakang keyakinan, pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut dengan rendah hati bersimpuh di hadapan para tahanan, mencuci dan mencium kaki mereka. Di antaranya terdapat dua orang beragama Islam, satu penganut Kristen Ortodoks, dan seorang pemeluk Buddha.

Ritual tersebut dilakukan sebagai bagian dari tradisi Holy Thursday (Kamis Putih) dalam rangkaian perayaan Paskah. Pada tahun itu, Paus memilih melakukannya di Penjara Regina Coeli, sebuah rumah tahanan khusus bagi pria.

Wujud Toleransi Antarumat Beragama

Paus Fransiskus mengulang ritual tersebut pada Kamis, 7 April 2023, untuk 10 pria dan dua wanita yang sedang menjalani hukuman di penjara anak Casal del Marmo di pinggiran ibukota Italia, Roma.

Dari 12 orang itu, enam di antaranya adalah anak-anak, sementara sisanya adalah remaja yang sudah dewasa saat menjalani hukuman. Di antara mereka, terdapat seorang anak Muslim asal Senegal, serta pemuda dari Rumania, Rusia, dan Kroasia, menurut informasi dari Vatikan.

Paus menundukkan tubuhnya dan menuangkan air ke setiap kaki, kemudian menggunakan handuk putih untuk mengeringkannya sebelum menciumnya. Saat ia memandang mereka satu per satu dengan senyuman, para narapidana itu membalas dengan berjabat tangan dan mencium tangannya.   

Ritual tersebut, menurut kabar, mengacu pada tindakan Yesus yang membasuh kaki 12 rasulnya (murid-muridnya) pada perjamuan terakhir, sebelum ia dibawa untuk disalib.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |