Liputan6.com, Jakarta - Menjelang perayaan Idul Adha 2025, umat Islam bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah kurban. Sebagai bagian dari syiar agama, kurban menjadi simbol ketaatan dan ketulusan kepada Allah. Namun, masih banyak umat yang bertanya-tanya tentang kapan waktu yang benar untuk menyembelih hewan kurban.
Dalam hal ini, pendakwah KH Yahya Zainul Ma'arif atau yang akrab disapa Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai waktu yang dibenarkan dalam penyembelihan hewan kurban. Buya Yahya menekankan pentingnya memahami waktu agar ibadah kurban menjadi sah dan diterima.
Buya Yahya menjelaskan bahwa penyembelihan hewan kurban memiliki aturan waktu yang tegas. Kesalahan dalam menentukan waktu dapat membuat kurban tidak sah, sehingga umat Islam perlu berhati-hati dalam pelaksanaannya.
Dikutip Senin (19/05/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @wilayahislami, Buya Yahya menjelaskan bahwa waktu penyembelihan hewan kurban dimulai pada hari raya Idul Adha setelah sholat Id. Penyembelihan yang dilakukan sebelum sholat dianggap tidak sah dan hanya bernilai sebagai daging biasa.
Buya Yahya menekankan bahwa penyembelihan juga tidak boleh dilakukan pada malam hari sebelum sholat Idul Adha. Hal ini karena malam sebelum sholat masih dianggap sebagai waktu yang belum sah untuk berkurban.
Simak Video Pilihan Ini:
Busana Jan Ethes Cucu Jokowi Jelang Pernikahan Kaesang-Erina
Waktu Paling Utama Penyembelihan Hewan Kurban
Waktu yang paling utama untuk menyembelih adalah setelah selesai sholat Idul Adha hingga berakhirnya hari tasyrik. Buya Yahya menjelaskan bahwa hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, sehingga total waktu penyembelihan adalah empat hari.
Menurut Buya Yahya, jika penyembelihan dilakukan setelah matahari terbenam pada hari ketiga tasyrik, maka waktu kurban sudah habis. Oleh karena itu, penyembelihan hewan kurban yang dilakukan setelah itu dianggap tidak sah.
Selain itu, Buya Yahya juga mengingatkan umat Islam agar tidak tergesa-gesa dalam menyembelih sebelum sholat Id. Sebab, tujuan utama kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah, bukan sekadar menyembelih hewan.
Buya Yahya juga menyarankan agar umat Islam melaksanakan penyembelihan pada siang hari. Selain lebih terang, penyembelihan pada siang hari juga lebih aman dan memudahkan dalam pengelolaan daging kurban.
Jika ada kondisi yang mengharuskan penyembelihan pada sore hari, Buya Yahya menganjurkan agar tetap memperhatikan waktu yang sah. Jangan sampai keterlambatan menyebabkan kurban tidak diterima.
Pentingnya Waktu Ibadah Kurban
Buya Yahya menekankan pentingnya mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam penyembelihan hewan kurban. Selain soal waktu, tata cara dan niat juga perlu diperhatikan agar ibadah kurban menjadi sempurna.
"Kurban bukan hanya soal daging yang dibagikan, tetapi juga tentang ketaatan dan keikhlasan. Oleh karena itu, ikutilah syariat dengan benar," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwa niat kurban harus murni karena Allah. Tidak boleh ada unsur pamer atau riya dalam pelaksanaan kurban.
Ia juga menambahkan bahwa jika ada keraguan tentang waktu penyembelihan, sebaiknya bertanya kepada ulama atau pihak yang lebih memahami syariat. Hal ini penting agar ibadah kurban tidak sia-sia.
Selain itu, Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga adab dalam berkurban. Menjaga kebersihan tempat penyembelihan dan memperlakukan hewan dengan baik adalah bagian dari syariat.
Pahami Aturan Kurban
Dalam kesempatan tersebut, Buya Yahya juga mengajak umat Islam untuk menyempurnakan ibadah kurban dengan memperbanyak doa dan dzikir setelah penyembelihan.
"Kurban adalah simbol pengorbanan kita kepada Allah. Jangan sampai salah waktu dan tata cara karena akan berdampak pada sah atau tidaknya ibadah kita," pesan Buya Yahya.
Dengan memahami aturan waktu dan tata cara yang benar, umat Islam dapat melaksanakan kurban dengan penuh keyakinan. Hal ini penting agar kurban benar-benar diterima oleh Allah sebagai bentuk ibadah yang tulus.
Buya Yahya juga berharap agar umat Islam dapat menyambut Idul Adha dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama, terutama dalam mendistribusikan daging kurban kepada yang membutuhkan.
Momentum Idul Adha adalah kesempatan untuk meningkatkan ketakwaan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Buya Yahya mengingatkan bahwa ibadah kurban tidak hanya tentang ritual, tetapi juga tentang makna sosial yang terkandung di dalamnya.
Buya Yahya menutup ceramahnya dengan doa agar seluruh umat diberikan kelancaran dalam melaksanakan ibadah kurban dan mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul