Liputan6.com, Jakarta Idul Adha adalah salah satu momen paling istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Hari raya ini tidak hanya dirayakan dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga dengan melaksanakan shalat Idul Adha secara berjamaah. Oleh karena itu, penting bagi setiap umat Islam untuk mengetahui cara shalat Idul Adha yang benar untuk meraih keberkahan dan kesempurnaan ibadah.
Shalat Idul Adha memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan shalat fardhu yang kita lakukan sehari-hari. Perbedaan ini terletak pada jumlah takbir, bacaan-bacaan khusus, dan tata cara pelaksanaannya. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami dengan baik cara shalat Idul Adha agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat.
Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap yang akan membimbing Anda dalam melaksanakan cara shalat Idul Adha dengan benar dan khusyuk. Kami akan membahas mulai dari niat, jumlah takbir di setiap rakaat, bacaan-bacaan yang disunnahkan, hingga amalan-amalan sunnah lainnya. Dengan panduan ini, diharapkan Anda dapat melaksanakan shalat Idul Adha dengan sempurna dan meraih ridha Allah SWT. Simak cara chalat Idul Adha yang benar sesuai sunnah, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/5/2025).
Para jamaah persatuan islam atau persis di Pasuruan, Jawa Timur memilih merayakan hari raya idul adha 1445 H, pada hari ini Minggu 16 Juni 2024 lebih awal.
Pengertian dan Kedudukan Shalat Idul Adha dalam Islam
Shalat Idul Adha adalah shalat sunnah muakkad yang dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Shalat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari rangkaian ibadah Idul Adha, yang meliputi penyembelihan hewan kurban dan berbagai amalan lainnya. Shalat Idul Adha menjadi momentum bagi umat Muslim untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT dan mempererat tali silaturahmi.
Sejarah disyariatkannya shalat Idul Adha berawal dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Namun, Allah SWT mengganti Nabi Ismail AS dengan seekor domba sebagai tebusan. Peristiwa ini menjadi simbol pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT, yang kemudian diabadikan dalam ibadah kurban dan shalat Idul Adha.
Waktu pelaksanaan shalat Idul Adha dimulai setelah matahari terbit hingga menjelang waktu dzuhur. Dianjurkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha lebih awal agar memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah kurban setelah shalat. Pelaksanaan shalat Idul Adha biasanya dilakukan di lapangan terbuka atau masjid yang cukup besar untuk menampung jamaah.
Hukum melaksanakan shalat Idul Adha adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan bagi setiap Muslim yang mampu. Meskipun bukan shalat wajib, Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat Idul Adha. Keutamaan spiritual dari shalat ini sangat besar, di antaranya adalah penghapusan dosa dan peningkatan keimanan. Selain itu, shalat Idul Adha juga memiliki hubungan erat dengan ibadah kurban, yang mengajarkan kita tentang makna pengorbanan dan kepedulian terhadap sesama.
Persiapan Sebelum Melaksanakan Shalat Idul Adha
Sebelum melaksanakan cara shalat Idul Adha, ada beberapa persiapan yang sebaiknya dilakukan agar ibadah kita lebih sempurna. Persiapan ini meliputi aspek fisik, mental, dan spiritual. Dengan persiapan yang matang, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat Idul Adha dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Pertama, mandilah dan bersucilah dengan sempurna sebelum berangkat shalat. Gunakanlah air yang bersih dan sabun untuk membersihkan diri dari hadas kecil maupun hadas besar. Selain itu, kenakanlah pakaian terbaik yang Anda miliki. Bagi laki-laki, disunnahkan untuk memakai wewangian yang tidak berlebihan. Persiapan ini menunjukkan bahwa kita menghormati Allah SWT dan menghargai momen ibadah yang istimewa ini.
Kedua, berbeda dengan Idul Fitri, pada Idul Adha disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat Id. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ibadah kurban yang akan dilaksanakan setelah shalat. Setelah selesai shalat dan melaksanakan penyembelihan hewan kurban, barulah kita diperbolehkan untuk menikmati hidangan bersama keluarga dan kerabat.
Ketiga, berangkatlah lebih awal ke tempat pelaksanaan shalat Idul Adha. Pilihlah tempat yang dianjurkan, yaitu lapangan terbuka atau masjid yang cukup besar untuk menampung jamaah. Hikmah di balik pelaksanaan di tempat terbuka adalah agar seluruh umat Muslim dapat berkumpul dan merasakan kebersamaan dalam merayakan hari raya. Namun, jika tidak memungkinkan, Anda tetap dapat melaksanakan shalat Idul Adha di rumah bersama keluarga.
Niat Shalat Idul Adha
Niat merupakan rukun penting dalam setiap ibadah, termasuk shalat Idul Adha. Niat berfungsi untuk membedakan antara ibadah dan aktivitas biasa. Berikut adalah lafadz niat shalat Idul Adha yang perlu Anda ketahui:
Niat untuk Imam:
أُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan li ‘iidiil adha rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah SWT.
Niat untuk Makmum:
أُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan li ‘iidiil adha rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an makmuman lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah SWT.
Niat untuk Sholat Sendirian:
أُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan li ‘iidiil adha rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillahi ta’ala.
Artinya: Saya berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.
Niat dilafalkan di dalam hati sebelum takbiratul ihram. Sebagian ulama memperbolehkan melafalkan niat secara lirih agar hati lebih mantap dan fokus. Yang terpenting adalah niat tersebut hadir dalam hati saat memulai shalat.
Cara Shalat Idul Adha Rakaat Pertama
Setelah berniat, cara shalat Idul Adha dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar
Kemudian, dilanjutkan dengan 7 takbir tambahan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca tasbih berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.
Selain itu, ada juga bacaan alternatif yang bisa dilafalkan:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila
Artinya: Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah sangat banyak, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang.
Hukum membaca dzikir di antara takbir adalah sunnah, sehingga tidak membatalkan shalat jika diabaikan. Namun, membaca tasbih di antara takbir sangat dianjurkan karena akan menambah kekhusyukan dan pahala ibadah. Jika lupa membaca doa di antara takbir, maka tidak perlu khawatir, shalat tetap sah.
Setelah takbir ke-7, bacalah surat Al-Fatihah. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca surat pilihan dari Al-Qur'an. Surat yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama adalah surat Al-A'la.
Setelah membaca surat, lakukan ruku' dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa). Saat ruku', bacalah tasbih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal 'adzimi wabihamdihi
Artinya: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya.
Kemudian, bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal hamdu mil'as samawati wa mil'al ardhi wa mil'a ma syi'ta min syai'in ba'du
Artinya: Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu.
Setelah i'tidal, lakukan sujud dengan tuma'ninah. Saat sujud, bacalah tasbih:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal a'la wabihamdihi
Artinya: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya.
Duduklah sejenak di antara dua sujud, lalu lakukan sujud kedua dengan tuma'ninah. Setelah itu, bangkitlah untuk melanjutkan ke rakaat kedua.
Cara Shalat Idul Adha Rakaat Kedua
Pada rakaat kedua, setelah bangkit dari sujud, ucapkan takbir intiqal (perpindahan gerakan). Kemudian, bacalah 5 takbir tambahan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca tasbih seperti pada rakaat pertama.
Setelah takbir ke-5, bacalah surat Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat pilihan dari Al-Qur'an. Surat yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat kedua adalah surat Al-Ghasyiyah.
Setelah membaca surat, lakukan ruku', i'tidal, dan sujud sebagaimana shalat biasa. Duduklah untuk tasyahhud akhir, kemudian bacalah tasyahhud dan shalawat.
Setelah itu, ucapkan salam ke kanan dan ke kiri sebagai penutup shalat. Dengan demikian, selesailah cara shalat Idul Adha dua rakaat yang penuh berkah.
Amalan Sunnah Setelah Shalat Idul Adha
Setelah selesai melaksanakan cara shalat Idul Adha, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Amalan-amalan ini bertujuan untuk menyempurnakan ibadah kita dan meraih keberkahan di Hari Raya Idul Adha.
Pertama, dengarkanlah khutbah Idul Adha dengan khusyuk. Khutbah berisi nasihat-nasihat agama yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, khutbah juga mengingatkan kita tentang makna pengorbanan dan kepedulian terhadap sesama.
Kedua, bagi umat Muslim yang mampu, menyembelih hewan kurban merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Hewan kurban yang disembelih kemudian dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, dan tetangga sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT dan berbagi rezeki dengan sesama.
Ketiga, jalinlah silaturahmi dan saling memaafkan dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman. Momen Idul Adha adalah waktu yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan dan menghilangkan segala bentuk perselisihan. Selain itu, jangan lupa untuk berdoa dan berdzikir setelah shalat, serta berbagi makanan dan kebahagiaan dengan sesama.
Demikianlah panduan lengkap mengenai cara shalat Idul Adha yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Mulai dari persiapan, niat, tata cara pelaksanaan, hingga amalan-amalan sunnah setelah shalat, semuanya telah kami bahas secara rinci dan mudah dipahami. Penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan mengamalkan tata cara yang benar agar ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.
Marilah kita laksanakan shalat Idul Adha dengan khusyuk dan penuh keikhlasan, serta mengambil hikmah dari makna pengorbanan yang terkandung di dalamnya. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan di Hari Raya Idul Adha ini. Aamiin.