3 Fakta Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, Tempat Ikonik yang Pernah Dikunjungi Paus Fransiskus

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral adalah salah satu proyek monumental yang menggambarkan semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Terletak di jantung Ibu Kota Jakarta, terowongan ini menghubungkan dua tempat ibadah yang sangat ikonik yaitu Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Tidak hanya sebagai jalan penghubung, Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral juga memiliki nilai estetika yang sangat tinggi, dengan desain arsitektur yang memukau.

Momen bersejarah pun terjadi ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia dan sempat menyambangi terowongan ini, memberikan penghargaan atas upaya Indonesia dalam menciptakan ruang bagi umat beragama untuk berdialog dan saling memahami.

Merangkum berbagai sumber, Selasa (22/4/2025), berikut sejumlah fakta yang menjadikan Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral sebagai tempat ikonik yang patut dibanggakan.

Saksikan Video Pilihan ini:

Pesona Batik Nusakambangan Berpewarna Alami dari Laguna Segara Anakan Cilacap

1. Asal Usul dan Tujuan Pembangunan

Gagasan pembangunan Terowongan Silaturahmi berasal dari Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dan kemudian mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo bersamaan dengan proyek renovasi Masjid Istiqlal.

Dinamai Terowongan Silaturahmi karena dibuat untuk memudahkan mobilitas para pengunjung antara dua tempat ibadah, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Terowongan ini juga dimaksudkan untuk membangun kedekatan dan interaksi antara dua tempat ibadah bersejarah tersebut, sehingga menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi terciptanya koneksi dalam semangat kebersamaan dan persatuan. 

Ke depannya, terowongan ini juga direncanakan menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan lintas agama atau forum dialog antar umat beragama.

2. Diselesaikan Hanya dalam Waktu 1 Tahun

Diketahui pembangunan terowongan ini dimulai pada 15 Desember 2020 oleh Kementerian PUPR mulai membangun Terowongan Silaturahmi melalui PT Waskita Karya sebagai kontraktor. Proyek ini menghabiskan anggaran sekitar Rp37,3 miliar dan berhasil rampung sesuai jadwal, yakni pada 20 September 2021.

Meski telah selesai dibangun, pada waktu itu terowongan ini belum dibuka untuk umum karena masih ada pekerjaan tambahan, khususnya pada instalasi seni di dindingnya.

Hiasan-hiasan ini tidak hanya memperindah ruang, tetapi juga menjadi simbol penting dari nilai silaturahmi dan toleransi antar umat beragama, serta mengandung makna yang mendalam.

Akhirnya, terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada 12 Desember 2024.

3. Mendapat Apresiasi Langsung dari Paus Fransiskus

Saat berkunjung ke Indonesia pada 6 September lalu, Paus Fransiskus menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan Terowongan Silaturahmi.

Paus Fransiskus, yang saat itu didampingi langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menekankan bahwa keberadaan terowongan ini bisa menjadi jembatan dalam mempererat ikatan persaudaraan lintas agama.

"Saya mengucapkan selamat kepada anda sekalian karena tujuan terowongan silaturahmi ini ialah untuk menjadi tempat dialog dan perjumpaan," kata Paus.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |