Liputan6.com, Jakarta - Khusyuk dalam sholat adalah sesuatu yang diinginkan oleh setiap muslim. Namun, banyak yang mengira bahwa khusyuk hanya bisa dicapai saat sedang berdiri di hadapan Allah, setelah bertakbir. Padahal, persiapannya harus dimulai jauh sebelum sholat itu sendiri.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjelaskan bahwa tahapan awal khusyuk tidak dimulai saat takbiratul ihram, tetapi sejak sebelum sholat. Kesadaran akan sholat yang akan dikerjakan menjadi kunci utama agar ibadah lebih tenang dan fokus.
“Sekarang saya tanya, bagaimana agar sholatnya khusyuk, sholatnya enak? Orang sholat kalau ingin khusyuk, maka persiapannya dimulai sejak sebelum sholat,” ujar UAH yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @audioceramah.
Menurutnya, ciri pertama dari kekhusyukan adalah adanya rasa rindu terhadap sholat. Jika seseorang sudah terbiasa mengingat waktu sholat, maka itu adalah tanda awal bahwa dirinya sedang menapaki jalan menuju khusyuk.
“Misalnya, sekarang nih, ah kayaknya dekat dzuhur nih, itu anda sudah membayangkan. Begitu aja sudah disebut mendapatkan tahap pertama dari khusyuk,” jelasnya.
Rasa rindu terhadap sholat menunjukkan bahwa hati seseorang masih terikat dengan ibadah. Jika dalam keseharian seseorang masih mengingat sholat, itu artinya langkah awal menuju khusyuk sudah didapatkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Waspada Bahaya Longsor dan Banjir Lumpur di JLS Perbatasan Jateng-Jabar
Kalau Sudah Tak Peduli Waktu Sholat Bahaya Banget
Sebaliknya, kondisi yang paling berbahaya adalah ketika seseorang sudah tidak lagi peduli dengan sholat. Lupa bukan karena sibuk, tetapi karena hati memang sudah jauh dari kesadaran akan ibadah.
Jika seseorang masih memiliki kebiasaan untuk mengingat jadwal sholat, bahkan mempertimbangkan kapan ia akan melaksanakannya, maka itu pertanda kekhusyukan sedang meningkat.
Banyak orang merasa sulit untuk mencapai khusyuk karena terburu-buru dalam mempersiapkan diri. Padahal, salah satu kunci utama adalah membangun hubungan dengan sholat sejak jauh-jauh waktu.
Ketika seseorang sudah memiliki rasa rindu terhadap sholat, maka ia akan lebih mudah menjaga kualitas ibadahnya. Sholat tidak lagi terasa sebagai kewajiban semata, tetapi sebagai kebutuhan rohani yang harus dipenuhi.
Dalam Al-Qur'an, Allah telah memberikan isyarat bahwa sholat adalah penolong bagi orang-orang yang khusyuk. Mereka yang menjadikan sholat sebagai prioritas akan lebih mudah menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Selain mengingat waktu sholat, langkah lain yang bisa membantu mencapai kekhusyukan adalah dengan mempersiapkan diri secara fisik dan batin sebelum sholat dimulai.
Berwudhu dengan tenang, memilih pakaian yang bersih, serta mencari tempat yang nyaman bisa membantu menenangkan hati sebelum bertakbir.
Kalau Biasa Sholat Khusyuk, Biasanya Disiplin Hidupnya
Khusyuk juga bisa ditingkatkan dengan memahami makna bacaan dalam sholat. Jika seseorang sadar akan arti setiap doa yang diucapkan, maka pikirannya akan lebih terjaga dan tidak mudah terganggu.
Gangguan dalam sholat sering kali muncul karena hati masih terpaut pada urusan dunia. Oleh karena itu, semakin besar kesadaran akan pentingnya sholat, semakin kecil pula kemungkinan untuk terganggu oleh hal-hal lain.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa sholat yang dilakukan dengan penuh kesadaran akan memberikan efek besar dalam kehidupan seseorang. Ia akan lebih tenang dalam menghadapi masalah dan lebih mudah mengendalikan emosinya.
Orang yang terbiasa khusyuk dalam sholat akan lebih disiplin dalam kehidupannya. Sebab, sholat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan melatih seseorang untuk lebih sabar dan fokus dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Sholat bukan sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah. Semakin seseorang memahami hakikat sholat, semakin ia merasakan manfaatnya dalam kehidupan.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa membangun kekhusyukan bukanlah sesuatu yang instan. Butuh kesadaran, latihan, dan ketekunan agar hati bisa benar-benar menikmati ibadah.
Dalam penutupnya, Ustadz Adi Hidayat mengajak umat Islam untuk lebih serius dalam mempersiapkan sholat. “Mereka yang menjaga sholat dengan kesadaran sejak sebelum waktunya akan lebih mudah mencapai khusyuk,” pesannya.
Dengan memahami bahwa khusyuk bukan hanya dimulai saat takbir, seorang muslim bisa lebih mempersiapkan diri agar sholatnya lebih berkualitas. Sholat yang dilakukan dengan kesadaran akan memberikan ketenangan dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul