Liputan6.com, Jakarta - Setelah libur lebaran 1446 H, masih ada satu libur panjang lagi di bulan April 2025. Long weekend ini ada di pekan ketiga April 2025, yakni tanggal 18, 19, dan 20.
Tanggal 18 April 2025 bertepatan dengan Wafatnya Isa Al Masih (Yesus Kristus) atau Jumat Agung. Hari berikutnya adalah libur akhir pekan. Kemudian, tanggal 20 April 2025 adalah libur Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah).
Ada banyak aktivitas liburan yang dapat dilakukan saat long weekend April 2025. Jika selama beberapa hari ke belakang pusing dengan urusan kantor, berlibur bersama orang tersayang ke tempat favorit bisa menjadi opsi.
Pergi ke tempat wisata saat libur panjang memang menjadi pilihan. Namun, di momen-momen seperti ini, acapkali niatnya healing malah jadi pusing karena macetnya jalur wisata.
Buat kamu yang memilih di rumah saja saat long weekend April 2025, berikut Liputan6.com bagikan rekomendasi film islami yang menginspirasi. Film-film ini bisa menjadi sarana hiburan sekaligus memetik hikmah dari alur ceritanya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tradisi Dandan Jelang Pudunan Penganut Islam Kejawen Kalikudi, Cilacap
1. Fetih 1453
Film Fetih 1453 cocok buat kamu yang ingin mencari inspirasi dari perjuangan tokoh Islam zaman dulu saat menghancurkan Konstantinopel.
Dalam film tersebut diceritakan bahwa sang sultan muda dari dinasti Turki Usmani bernama Muhamad Al Fatih atau Mehmed II yang berusia 21 tahun berhasil menaklukkan Konstantinopel.
Sultan Mehmed II sempat mengalami kegagalan. Namun keyakinannya terhadap sabda Rasulullah SAW bahwa suatu saat Konstantinopel akan jatuh ke tangan umat Islam. Berkat pertolongan-Nya dan perjuangan bersama pasukannya, Sultan Mehmed II berhasil meruntuhkan Konstantinopel.
2. Di Bawah Lindungan Ka’bah
Banyak film di Indonesia yang diambil dari novel. Begitu pula dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah yang diambil dari novel karya Buya Hamka.
Film Di Bawah Lindungan Ka’bah disutradari oleh Hanny R. Saputra. Herjunot Ali (Hamid) dan Laudya Cynthia Bella (Zainab) turut membintangi film tersebut.
Hamid dan Zainab saling jatuh cinta. Namun kelas sosial keduanya berbeda. Hamid berasal dari keluarga miskin, sementara Zainab dari keluarga kaya raya.
Ibu Hamid meminta putranya untuk tidak banyak berharap dari Zainab. Namun, pertemuan Hamid dan Zainab yang cukup intens membuat keduanya saling jatuh cinta.
Suatu waktu, Zainab pingsan dan Hamid pun mencoba untuk memberi nafas buatan. Namun, tindakan Hamid tersebut dinilai melanggar norma. Hingga akhirnya dia di sidang dan diusir dari kampungnya.
Hamid pergi ke Makkah dan menunaikan ibadah haji sesuai dengan yang diimpikannya. Sementara Zainab dijodohkan oleh anak saudagar kaya raya, sepadan dengan kelas sosialnya. Hamid meninggal di Tanah Suci setelah mengetahui kekasih impiannya, Zainab meninggal.
3. Haji Backpacker
Film Haji Backpacker tayang sejak 2014. Meski sudah lampau, namun pelajaran dari film tersebut masih relevan di masa kini. Ditambah lagi latar film ini tidak hanya satu negara, jadi sangat cocok buat kamu yang hobinya berpetualang seperti cerita dalam film ini.
Film yang disutradarai oleh Danial Rifki menceritakan tentang perjalanan inspiratif seorang Mada dalam menemukan jati dirinya sebagai seorang muslim. Ia berkelana hingga 9 negara, antara lain Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, India, Tibet, Nepal, Iran, dan Arab Saudi.
Selama perjalanan 9 negara, Mada hidup bebas tak menentu. Ia dihadapi berbagai tantangan yang rumit hingga memberontak Tuhan. Namun akhirnya, ia sadar dan kembali ke jalan yang benar.
4. Negeri 5 Menara
Film Negeri 5 Menara diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Ahmad Fuadi. Film ini menceritakan tentang Alif yang berasal dari Maninjau, Sumatera Barat.
Alif mengikuti keinginan orangtua untuk sekolah sekaligus memperdalam ilmu agama di Gontor, Jawa Timur. Ia merantau dari tanah Sumatera ke Jawa.
Di Gontor Alif banyak kawan baru. Ia berkawan dengan Raja Lubis dari Ajang, Said Jufri dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso Salahuddin dari Gowa.
Setelah lulus dari Gontor, mereka melanjutkan pendidikan dan pekerjaan sesuai bidangnya masing-masing. Mereka berhasil mewujudkan mimpi menggapai jendela dunia.
Dari film ini kamu akan mendapat pelajaran penting dari kata-kata sakti yang sering diucapkan oleh para aktor. Yakni Man Jadda Wa Jada, artinya siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil.
5. Ranah 3 Warna
Setelah novel Negeri 5 Menara sukses menjadi buku yang best seller, Ahmad Fuadi menerbitkan kembali buku yang berjudul Ranah 3 Warna. Buku ini melanjutkan perjalanan Alif dalam menggapai mimpinya.
Lagi-lagi karya kedua Ahmad Fuadi ini dijadikan film dengan judul yang sama, yakni Ranah 3 Warna. Film ini baru tayang di bioskop pada Juni 2022.
Film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto menceritakan Alif setelah lulus dari Pondok Madani (Gontor). Banyak tantangan yang lebih kompleks dihadapi oleh Alif dalam film ini.
Setelah pulang ke Maninjau, sahabatnya, Randai merasa ragu jika Alif bisa masuk ke perguruan tinggi. Sebab, Alif tidak memiliki sertifikat Sekolah Menengah Atas (SMA). Bukan itu saja, Alif juga harus kehilangan sang ayah selama-lamanya.
Kata-kata sakti Man jadda wajada tidak cukup untuk menghadapi tantangan Alif. Hingga akhirnya ia mengingat pepatah yang lain, yakni Man shabara zhafira yang berarti siapa yang bersabar dia akan beruntung.