Meskipun buka puasa bersama (bukber) merupakan tradisi yang dianjurkan karena mempererat silaturahmi, kita perlu berhati-hati agar kegiatan ini tidak mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa. Berikut beberapa hal yang perlu diwaspadai:
1. Melewatkan Salat Maghrib Karena Terlalu Asyik Bukber
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu asyik berbincang-bincang hingga lupa waktu sholat Maghrib. Fenomena ini cukup umum terjadi, terutama di bukber yang berlangsung ramai dan meriah. Akibatnya, kewajiban sholat Maghrib terabaikan, dan ini jelas mengurangi pahala puasa.
Mengabaikan sholat Maghrib merupakan suatu dosa besar. Shalat merupakan rukun Islam yang wajib dikerjakan, dan menunda atau meninggalkannya tanpa alasan syar'i adalah perbuatan yang tidak dibenarkan. Prioritas utama dalam bulan Ramadan adalah ibadah, dan kegiatan sosial seperti bukber seharusnya tidak mengalahkan kewajiban sholat.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mengatur waktu bukber dengan bijak, agar tidak mengganggu waktu sholat. Jika memungkinkan, sebaiknya sholat Maghrib dilakukan terlebih dahulu sebelum menikmati hidangan bukber.
Ingatlah, pahala puasa dapat berkurang bahkan hilang jika kita lalai dalam menjalankan kewajiban sholat. Jadi, prioritaskan sholat Maghrib tepat waktu.
2. Ghibah (Membicarakan Orang Lain) Saat Berkumpul
Suasana bukber yang akrab dan santai terkadang membuat kita lengah dan terjebak dalam pembicaraan negatif tentang orang lain, atau yang dikenal sebagai ghibah. Ghibah merupakan perbuatan tercela yang dapat merusak pahala puasa.
Dalam Islam, ghibah sangat dilarang. Rasulullah SAW bahkan menyamakan ghibah dengan memakan daging saudara sendiri. Perbuatan ini dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan perpecahan di antara sesama umat Muslim.
Saat bukber, usahakan untuk mengarahkan pembicaraan pada hal-hal yang positif dan bermanfaat. Hindari topik-topik yang berpotensi mengarah pada ghibah, dan jika ada pembicaraan yang mengarah ke sana, segera alihkan ke topik lain.
Ingatlah, ghibah dapat mengurangi pahala puasa dan merusak hubungan baik antar sesama. Jagalah lisan kita dan hindari ghibah selama bukber.
3. Penggunaan Gadget Berlebihan dan Mengurangi Interaksi Nyata
Di era digital saat ini, banyak orang yang sibuk dengan gadget mereka, bahkan saat berkumpul bersama. Fenomena ini juga sering terjadi saat bukber, di mana sebagian peserta lebih fokus pada ponsel mereka untuk mengunggah momen bukber ke media sosial.
Padahal, esensi bukber adalah mempererat silaturahmi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Terlalu fokus pada gadget akan mengurangi kualitas interaksi dan menghilangkan esensi silaturahmi yang seharusnya tercipta.
Meskipun mengambil foto bersama sebagai kenang-kenangan diperbolehkan, usahakan untuk membatasi penggunaan gadget selama bukber. Berfokuslah pada interaksi nyata dengan teman dan keluarga.
Kehadiran fisik tanpa kehadiran mental akan mengurangi manfaat bukber. Jadi, minimalisir penggunaan gadget agar silaturahmi lebih bermakna.
4. Israf (Berlebihan) dalam Makanan dan Pengeluaran
Bukber seringkali diiringi dengan hidangan yang melimpah dan bervariasi. Namun, kelebihan makanan dan minuman ini dapat menyebabkan israf (berlebihan), yang bertentangan dengan nilai-nilai puasa.
Puasa mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan hidup sederhana. Mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan justru akan mengurangi pahala puasa dan mengalahkan tujuan utama berpuasa.
Selain itu, bukber di tempat mewah juga dapat menyebabkan pemborosan finansial. Sebaiknya kita memilih tempat dan menu yang sesuai dengan kemampuan finansial, dan menghindari sikap boros.
Ingatlah, israf dalam makanan dan pengeluaran dapat mengurangi pahala puasa. Berbuka secukupnya dan bijak dalam mengatur keuangan.
5. Melewatkan Salat Tarawih Karena Kelelahan Setelah Bukber
Bukber yang terlalu panjang dan melelahkan dapat mengganggu jadwal sholat Tarawih. Kelelahan fisik setelah bukber seringkali membuat kita malas untuk menjalankan sholat Tarawih.
Padahal, sholat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar.
Oleh karena itu, atur waktu bukber agar tidak mengganggu jadwal sholat Tarawih. Pilih waktu bukber yang masih memungkinkan untuk menjalankan sholat Tarawih dengan khusyuk.
Jangan sampai kelelahan setelah bukber menghalangi kita untuk mendapatkan pahala sholat Tarawih.
6. Lalai dalam Adab Makan dan Minum Sesuai Sunnah
Saat berbuka puasa, kita dianjurkan untuk memperhatikan adab makan dan minum sesuai sunnah Rasulullah SAW. Makan dan minum dengan terburu-buru atau berlebihan dapat mengurangi pahala puasa.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka dengan makanan dan minuman yang ringan, seperti kurma dan air. Selain itu, doa sebelum dan sesudah makan juga perlu diperhatikan.
Dengan memperhatikan adab makan dan minum, kita dapat meningkatkan nilai ibadah puasa dan mendapatkan keberkahan.
Jangan lupa membaca doa sebelum dan sesudah makan, serta makan dan minum dengan tertib dan tidak berlebihan.