Liputan6.com, Jakarta - Kita sering mendengar bahwa surganya seorang istri terletak pada suaminya. Sebagian muslim memahami bahwa dengan menuruti perintah suaminya saja maka sang istri dihadiahi surga, terlepas dari benar atau salahnya perintah tersebut berdasarkan syariat Islam.
Kalimat 'surga istri terletak pada suami' merupakan buah dari hadis yang diriwayatkan dari Ummu Salamah. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
Artinya, “Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR Tirmidzi)
Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan maksud dari kalimat ‘surga istri terletak pada suami’. Penjelasan hadis ini merupakan ceramah Buya Yahya terbaru 2025 yang dibagikan Liputan6.com.
"Hendaknya seorang wanita itu meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada suami dan harus meyakini bahwasanya disitulah kemuliaannya, surganya," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Senin (5/5/2025).
Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya, “Jika seorang wanita selalu menjaga sholat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pupuk Air Liur Karya Santri Pesantren Rubat Mbalong Ell Firdaus Cilacap
Suami juga Harus Mengabdi pada Istri
Tidak hanya seorang istri yang dituntut untuk mematuhi suaminya. Buya Yahya mengatakan bahwa seorang suami pun seharusnya mengabdi kepada istri dengan berbuat baik, santun terhadap istri, serta membuktikan kasih sayang kepada istrinya dengan mengajari ilmu dan mengingatkan ibadah. Semua itu berpahala yang menjadikan sebab kemuliaan di surga.
"Tapi kalau suami gak ngajari istri, neraka di istrinya. Istri yang merusak suami, menjadi suaminya korupsi, tuntutan yang berlebihan sampai suami pusing melakukan yang haram, ini neraka juga, istri neraka bagi sang suami," tutur Buya Yahya.
Terkadang, kalimat ‘surga istri terletak pada suami’ dijadikan senjata oleh suami yang egois dan keras kepala. Kalimat itu ia jadikan sebagai alat untuk menzalimi istrinya. Ia jadikan ancaman sehingga istrinya tidak bisa bertindak, hanya menuruti nafsunya saja.
"Ini biasanya egonya suami begitu. Surga istri ada di suaminya. Suaminya gak benar, gak mendidik, mana surga? Neraka bareng-bareng namanya," ujar Buya Yahya.
Pesan Buya Yahya
Buya Yahya menambahkan bahwa rumah tangga yang indah ialah yang saling menolong dalam kebaikan, sehingga masing-masing dari suami atau istri menjadikan penolong serta penyebab masuk surga.
"Kalau suami dengan istri bisa saja, sahabat dengan sahabat bisa terjadi. Maka ayo kita bertemu dalam kebaikan, jangan ada kezaliman," pungkas Buya Yahya.
Wallahu a’lam.