Liputan6.com, Jakarta - Di pondok pesantren, para guru bukan sekadar mengajarkan huruf hijaiyah atau membimbing hafalan. Mereka hadir dalam berbagai peran lebih besar dalam kehidupan santri.
Mereka adalah sosok yang menguatkan saat rasa rindu rumah datang tanpa diundang, membimbing ketika santri merasa kehilangan arah, dan menjadi penopang saat kehidupan terasa sulit.
Dalam setiap langkah kehidupan santri, sosok guru pesantren memiliki peran yang sangat berarti, lebih dari sekadar pemberi ilmu.
Demikian review episode keempat Santri Undercover yang mengangkat tema 'Guru Rasa Orang Tua', Selasa (4/3/2025). Tema ini membawa pemirsa melihat lebih dalam peran penting guru di pesantren yang tidak hanya sebagai pengajar ilmu, tetapi juga sebagai sosok yang menjadi orang tua kedua bagi para santri.
Tema ini sangat dekat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam bulan Ramadhan, seperti ketulusan, pengorbanan, dan kasih sayang.
“Ramadhan itu momen yang penuh berkah, dan tema kali ini sangat dekat dengan nilai-nilai yang kita kenal dalam bulan suci ini: ketulusan, pengorbanan, dan kasih sayang. Guru-guru di pesantren bukan hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga mengajarkan kita tentang kehidupan, kesabaran, dan tanggung jawab," kata Gani, Koordinator acara Santri Undercover Inspirasi Ramadhan PDI Perjuangan.
"Mereka adalah sosok yang tak hanya ada saat kita belajar, tetapi juga hadir saat kita merasa kehilangan arah atau saat rindu rumah datang," lanjut Gani.
Kasih Sayang Guru di Pesantren
Guru pesantren memang sering kali tak tampak seperti orang tua, tetapi dalam banyak hal merekalah yang menjadi pengganti saat santri merasa sepi dan kehilangan arah. Gani juga menambahkan, momen-momen kecil yang sering kali terlupakan seperti menegur santri yang malas atau memberi perhatian ketika seorang santri jatuh sakit, adalah bentuk kasih sayang yang sangat berarti meskipun tidak selalu terlihat.
“Di balik ketegasan mereka, ada kasih sayang yang sering tak disadari. Bukan dengan pelukan, tapi dengan perhatian yang diam-diam menguatkan,” tambahnya.
Di Santri Undercover, penonton diajak untuk menyelami lebih dalam bagaimana guru-guru pesantren bukan hanya memberi ilmu, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak santri. Mereka hadir dalam setiap momen penting, mulai dari saat santri merasa kesulitan belajar hingga saat-saat rindu keluarga yang datang tanpa diundang.
Mereka mungkin tidak bisa menggantikan sosok orang tua di rumah, tetapi perhatian kecil mereka membuat santri sadar bahwa mereka selalu dikelilingi kasih sayang yang tulus. Perhatian dari guru pesantren bukanlah sesuatu yang terucap dengan kata-kata, tetapi hadir dalam setiap doa yang mereka panjatkan di sepertiga malam.
Setiap dorongan kecil yang diberikan untuk menghadapi hari-hari yang berat, menjadi penguat bagi para santri.
Episode ini mengingatkan kita bahwa guru pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang sangat penting, seperti kesabaran, keteguhan hati, dan keikhlasan dalam beribadah.
Di setiap akhir episode, ada kata-kata inspiratif dari para santri yang disematkan dalam video, dan hari ini, kata-kata yang disampaikan adalah, “Di pesantren, ilmu dan akhlak berjalan seiringan.”
Meskipun di luar sana banyak guru, guru di pesantren memiliki peran yang tak tergantikan. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga orang tua kedua yang membentuk jiwa para santri. Dengan kasih sayang yang tulus dan pengajaran yang tanpa batas, mereka meninggalkan jejak yang mendalam dalam perjalanan hidup setiap santri.
Episode penuh inspirasi ini bisa disaksikan melalui saluran YouTube BKN PDI Perjuangan, setiap hari sepanjang bulan Ramadhan, pukul 03.00 WIB.
Simak Video Pilihan Ini
Hikayat SMK dan Pesantren Durian di Pegunungan Cilacap