Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan ziarah kubur menjadi sarana untuk mendoakan orang tua yang telah berpulang, memohon ampunan, serta mengenang jasa dan kasih sayang mereka. Memahami urutan doa ziarah kubur orang tua dan adabnya akan menjadikan amalan ini lebih bermakna.
Doa ziarah kubur bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga bentuk bakti seorang anak kepada orang tuanya. Mengutip buku Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar pada 2015, ziarah menurut bahasa adalah menengok, maka ziarah kubur dapat diartikan menengok kubur.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami tata cara dan doa ziarah kubur yang benar. Dengan begitu, ziarah kubur tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga amalan yang penuh makna dan keberkahan.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Antara, Kamis (3/7/2025).
Memasuki Bulan Ramadan, masyarakat Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur. Lalu apakah ziarah kubur hanya dikhususkan saat memasuki waktu Ramadan? Apa hukumnya? Simak penjelasan Ustaz Hizbullah dalam Ustaz Menjawab.
Doa Ziarah Kubur Orang Tua: Salam
Ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan dalam Islam, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi mereka yang telah meninggal dunia. Imam an-Nawawi (w 676 H) dalam kitabnya al-Adzkar memberikan tuntunan mengenai doa ziarah kubur yang sesuai dengan sunnah Nabi SAW.
Melansir dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), berikut doa ziarah kubur sesuai tuntunan Imam an-Nawawi:
Pertama, sesuai dengan tuntunan Nabi SAW, kita dianjurkan mengucap salam terlebih dahulu ketika memasuki kompleks pemakaman.
Bahasa Arab:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ…
Latin:
(Assalaamu’alaikum daara qaumin mu’miniin, wa ataakum ma tuu’adun godaan mu’ajjaluun, wa inna insya-Allahu bikum laahiqun…)
Artinya:
“Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni (kuburan) dari kaum mukminin. Apa yang dijanjikan Allah kepada kalian niscaya akan kalian dapati esok (pada hari kiamat), dan kami Insya Allah akan menyusul kalian…” (HR Muslim no 1618)
Salam ini merupakan bentuk penghormatan dan doa bagi para penghuni kubur, sekaligus pengingat bagi kita bahwa setiap manusia akan mengalami kematian. Dengan mengucapkan salam, kita berharap Allah SWT memberikan keselamatan dan rahmat kepada mereka yang telah mendahului kita.
Doa Ziarah Kubur Orang Tua Selanjutnya
Setelah mengucapkan salam, Imam an-Nawawi menganjurkan peziarah untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan mendoakan ahli kubur. Melansir dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), doa untuk orang meninggal dapat dilakukan seperti halnya mendoakan jenazah ketika menyolatkannya:
Bahasa Arab:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Latin:
(Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafìhii wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan hhairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar)
Artinya:
“Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim no 963)
Selain itu, melansir dari Antara, setelah itu, dapat melafalkan doa kedua orang tua, sebagai berikut:
Bahasa Arab:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Latin:
Rabbighfir li, wa li walidayya, warham huma kama rabbayani shaghira.
Artinya:
"Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."
Doa ini merupakan permohonan ampunan dan rahmat bagi orang tua yang telah berjasa membesarkan kita. Dengan membaca doa ini, kita berharap Allah SWT senantiasa melimpahkan kasih sayang-Nya kepada mereka.
Adab Ziarah Kubur Orang Tua
Ziarah kubur bukan hanya sekadar datang dan berdoa, tetapi juga memiliki adab yang perlu diperhatikan. Adab ini bertujuan untuk menghormati ahli kubur dan menjaga kesucian tempat pemakaman. Melansir dari buku Pintar 50 Adab Islam oleh Arfiani, berikut adalah adab ziarah kubur yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
- Mengucap Salam: Peziarah dianjurkan untuk menyampaikan salam kepada penghuni kuburan yang beragama Islam. Saat mengucapkan salam, sebaiknya menghadap ke arah makam.
- Tidak Mengenakan Alas Kaki di Kuburan: Ketika berziarah, disarankan untuk melepas alas kaki saat melangkah di atas kuburan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada penghuni makam.
- Membaca Surat Pendek: Membaca surat pendek termasuk salah satu anjuran Rasulullah SAW saat berziarah kubur. Amalan ini memberikan pahala bagi peziarah yang membacanya dengan ikhlas.
- Mendoakan Mayat: Rasulullah SAW mengunjungi makam para sahabatnya untuk mendoakan mereka serta memohon ampunan bagi mereka. Saat berdoa, dianjurkan untuk menghadap kiblat dan diperbolehkan mengangkat tangan.
- Tidak Duduk dan Berjalan di Atas Kuburan: Salah satu adab yang harus diperhatikan saat berziarah kubur adalah menghindari duduk atau berdiri di atas makam. Namun, diperbolehkan berjalan di sisi atau di antara makam-makam yang ada.
- Menyiram Air: Menyiram air di atas makam saat berziarah diperbolehkan dalam Islam. Hal ini didasarkan pada salah satu hadits yang menyebutkan praktik tersebut.
- Niat yang Ikhlas: Niatkan ziarah untuk mendoakan ahli kubur dan mengingat kematian. Hindari niat meminta-minta kepada ahli kubur atau menjadikan mereka sebagai perantara, sehingga menyekutukan Allah SWT.
- Menghadap Kiblat: Saat berdoa, usahakan untuk menghadap kiblat sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
- Memperbanyak Dzikir, Shalawat, dan Tahlil: Selain membaca doa, perbanyaklah berdzikir, bershalawat, dan bertahlil di area pemakaman.
Dengan memperhatikan adab-adab ini, ziarah kubur akan menjadi amalan yang lebih bermakna dan memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang tua yang telah tiada.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar doa ziarah kubur orang tua:
1. Apa tujuan utama ziarah kubur orang tua dalam Islam?
Ziarah kubur bertujuan untuk mendoakan dan memohon ampunan bagi orang tua yang telah wafat, sekaligus menjadi pengingat bagi yang masih hidup tentang kematian dan kehidupan akhirat.
2. Bagaimana urutan doa ziarah kubur orang tua yang benar?
Urutannya dimulai dengan mengucapkan salam kepada penghuni kubur, kemudian memperbanyak bacaan Al-Qur'an, dzikir, dan doa bagi orang tua, seperti memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
3. Apakah ada adab khusus yang harus diperhatikan saat berziarah?
Ya, seperti melepas alas kaki saat menginjak area makam, tidak duduk atau berjalan di atas kubur, membaca surat-surat pendek, menghadap kiblat saat berdoa, serta menjaga ketenangan dan kekhusyukan.
4. Bolehkah menyiram air di atas makam saat ziarah?
Boleh. Menyiram air di atas makam merupakan salah satu praktik yang didasarkan pada hadits dan termasuk adab yang diperbolehkan dalam Islam.
5. Apakah boleh berdoa dengan mengangkat tangan saat ziarah kubur?
Boleh. Mengangkat tangan saat berdoa termasuk salah satu bentuk sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW ketika memohon kepada Allah SWT.
6. Kapan waktu terbaik untuk melakukan ziarah kubur?
Ziarah dapat dilakukan kapan saja, tetapi dianjurkan pada hari Jumat, sebelum bulan Ramadhan, atau setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Yang terpenting adalah niat ikhlas untuk mendoakan orang tua dan mengingat kematian.