Liputan6.com, Jakarta - Membaca surah Al-Kahfi sekadar amalan rutin tanpa makna. Ada banyak hikmah yang terkandung dalam surat ini yang berkaitan langsung dengan kehidupan manusia. Setiap ayatnya memberikan petunjuk bagi orang-orang yang menghadapi ujian dan tantangan dalam hidup.
Ulama muda Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa membaca surah Al-Kahfi setiap Jumat merupakan sunnah yang mengandung banyak manfaat. Bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Surat ini mengajarkan tentang keimanan, kesabaran, dan kebergantungan kepada Allah dalam menghadapi berbagai situasi sulit.
Dalam Surah Al-Kahfi, Allah menggambarkan kisah beberapa pemuda yang berlindung di dalam gua karena menghadapi tantangan besar. Kisah ini bukan hanya sejarah, tetapi juga simbol bagi siapa saja yang menghadapi kesulitan serupa di zaman sekarang.
Menurut UAH, Allah tidak membatasi hikmah dalam kisah ini hanya untuk masa lalu. Sebaliknya, ayat-ayat dalam surah Al-Kahfi bersifat umum dan relevan sepanjang zaman. Setiap orang yang mengalami kondisi sulit—baik dalam pekerjaan, rumah tangga, bisnis, atau kesehatan—bisa mengambil pelajaran dari kisah para pemuda tersebut.
Penjelasan ini disampaikan UAH dalam sebuah kajian yang dikutip di kanal YouTube @suasvideos. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bahwa siapa pun yang menghadapi tantangan besar dalam hidup dapat berdoa sebagaimana para pemuda dalam surat Al-Kahfi.
Simak Video Pilihan Ini:
Aiman Presenter Minta Maaf kepada Bupati Banjarnegara
Kandungan Doa di Surah Al-Kahfi
Doa yang diajarkan dalam surat ini mengandung harapan besar:
"Ya Allah, Engkau yang berjanji kepada setiap hamba-Mu, ketika hamba meninggalkan maksiat untuk menuju-Mu, maka Engkau akan memberikan rahmat kepada hamba."
UAH menegaskan bahwa siapa pun yang mengalami kesulitan dan berusaha mendekat kepada Allah dengan meninggalkan keburukan, maka rahmat-Nya akan datang. Surat Al-Kahfi mengajarkan bahwa Allah selalu memberikan jalan keluar bagi hamba yang bertakwa.
Dalam ayat-ayatnya, Al-Kahfi juga mengajarkan tentang ujian-ujian besar dalam kehidupan manusia, seperti ujian iman, ilmu, harta, dan kekuasaan. Keempat ujian ini hadir dalam kehidupan setiap orang dengan bentuk yang berbeda-beda.
Kisah para pemuda Ashabul Kahfi menggambarkan ujian iman. Mereka mempertahankan keyakinan mereka meskipun harus menghadapi ancaman besar. Ini menjadi pelajaran bagi siapa saja yang sedang diuji dengan tekanan untuk meninggalkan nilai-nilai Islam.
Selain itu, dalam surat Al-Kahfi juga terdapat kisah Nabi Musa dan Khidir. Kisah ini mengajarkan bahwa ilmu Allah sangat luas dan tidak semua hal dapat dipahami manusia secara langsung. Ketika menghadapi ujian, seseorang harus bersabar dan meyakini bahwa ada hikmah di balik setiap kejadian.
Ada pula kisah tentang pemilik dua kebun yang diuji dengan harta melimpah. Ia menjadi sombong dan melupakan Allah, hingga akhirnya kebunnya hancur. Pelajaran dari kisah ini adalah bahwa harta bukanlah segalanya, dan kesombongan hanya akan membawa kehancuran.
Terakhir, ada kisah Dzulqarnain yang menggambarkan ujian kekuasaan. Meskipun memiliki kekuatan besar, ia tetap tunduk kepada Allah dan menggunakan kekuasaannya untuk kebaikan. Ini menjadi pelajaran bagi siapa pun yang memiliki pengaruh agar selalu bertindak dengan adil dan bertanggung jawab.
Sangat Relevan dengan Kehidupan
UAH menegaskan bahwa keempat ujian tersebut akan selalu ada dalam kehidupan. Oleh karena itu, membaca surat Al-Kahfi setiap Jumat adalah cara untuk mengingatkan diri agar tidak terjerumus dalam kesalahan yang sama seperti tokoh-tokoh dalam kisah tersebut.
Selain itu, membaca surat Al-Kahfi juga memiliki keutamaan lainnya, seperti mendapatkan cahaya yang menerangi hidup hingga Jumat berikutnya. Cahaya ini bukan hanya dalam arti spiritual, tetapi juga bimbingan dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.
Ada hadis yang menyebutkan bahwa siapa saja yang membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Ini menunjukkan bahwa surat ini memiliki peran besar dalam menjaga keimanan seseorang dari berbagai bentuk fitnah di dunia.
Banyak ulama yang menganjurkan membaca surat Al-Kahfi dengan pemahaman yang mendalam. Bukan hanya sekadar membaca, tetapi juga merenungi maknanya agar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
UAH menutup penjelasannya dengan mengajak setiap Muslim untuk menjadikan surat Al-Kahfi sebagai bagian dari amalan rutin di hari Jumat. Bukan hanya sebagai bacaan, tetapi juga sebagai pedoman dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Kesimpulannya, membaca surat Al-Kahfi setiap Jumat bukan hanya karena sunnah, tetapi juga karena kandungan hikmahnya yang luar biasa. Setiap kisah di dalamnya memberikan pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan modern.
Siapa pun yang menghadapi tantangan hidup, baik dalam pekerjaan, rumah tangga, bisnis, atau lainnya, dapat menjadikan surat ini sebagai sumber kekuatan dan doa kepada Allah. Karena sebagaimana yang dijanjikan dalam Al-Kahfi, siapa yang bertakwa dan meninggalkan keburukan, maka rahmat Allah akan selalu menyertainya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul