Liputan6.com, Jakarta Dalam setiap fase kehidupan, manusia tidak lepas dari ujian dan tantangan. Saat hati mulai lelah dan pikiran dipenuhi kekhawatiran, ayat inna ma'al usri yusro menjadi penguat bahwa setiap kesulitan, selalu ada kemudahan yang menyertainya.
Banyak orang yang lupa bahwa cobaan merupakan bagian dari proses menuju pertumbuhan. Dengan meyakini inna ma'al usri yusro, kita diingatkan bahwa Allah tidak membebani hamba-Nya di luar batas kemampuannya. Harapan tetap hidup meski keadaan belum berubah.
Mengucapkan dan merenungi inna ma'al usri yusro bisa menjadi pelipur lara di tengah tekanan hidup. Ayat ini bukan hanya janji, tapi juga motivasi agar kita terus melangkah dan percaya bahwa kemudahan pasti datang, bahkan bersamaan dengan ujian itu sendiri.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang inna ma'al usri yusro, Kamis (3/7/2025).
Tilawah adalah bacaan yang mulia. Adapun tilawah dalam konteks Al-Qur’an adalah perintah membacanya dan mengikuti bacaan itu dengan pengamalan. Qiraah atau iqra biasa diterjemahkan dengan membaca, bacalah. Tetapi dari segi istilah kata qiraah itu o...
Makna Mendalam Inna Ma'al Usri Yusro
Arti dari "Inna ma'al usri yusro" (إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا) dalam bahasa Indonesia adalah:
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
Kalimat ini terdapat dalam Surah Al-Insyirah ayat 6, dan merupakan janji Allah SWT bahwa setiap kesulitan yang dihadapi oleh seorang hamba akan selalu disertai dengan kemudahan. Ayat ini menjadi sumber penguatan, harapan, dan optimisme bagi umat Islam saat menghadapi ujian hidup.
Inna ma'al usri yusro bukan sekadar rangkaian kata indah dalam Al-Qur'an, tetapi merupakan janji langsung dari Allah SWT yang sarat makna dan penghiburan. Ayat ini mengandung pesan mendalam tentang keimanan, kesabaran, dan harapan dalam menghadapi ujian hidup.
1. Motivasi dan Harapan
Ayat ini memberikan motivasi kuat bagi siapa pun yang sedang berada dalam kondisi sulit. Ketika hidup terasa berat dan jalan tampak buntu, "inna ma'al usri yusro" mengingatkan bahwa setiap cobaan bersifat sementara. Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-Nya larut dalam kesulitan tanpa memberi jalan keluar. Harapan ini membuat hati tetap teguh dan tidak mudah hancur oleh keadaan.
2. Kesabaran dan Ketekunan
Ucapan ini juga mendorong kita untuk terus bersabar dan berusaha, meskipun hasilnya belum terlihat. Keyakinan terhadap janji Allah bahwa "bersama kesulitan ada kemudahan" menjadi energi spiritual yang menjaga kita dari keputusasaan. Setiap ujian bukanlah akhir, tetapi bagian dari proses pembentukan jiwa yang lebih kuat dan lebih dekat kepada-Nya.
Menurut M. Quraish Shihab dalam buku berjudul Secercah Cahaya Ilahi oleh Quraish Shihab sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal RUHAMA Volume 1 No.1, Mei 2018 dijelaskan pengertian sabar sebagai "menahan diri ataumembatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebihbaik (luhur)"
3. Kasih Sayang Allah SWT
Ayat ini juga menjadi bukti nyata kasih sayang Allah SWT terhadap hamba-hamba-Nya. Meski diberikan ujian, Allah tidak pernah meninggalkan mereka begitu saja. Justru dalam ujian itu, terkandung rahmat, pelajaran, dan peluang untuk mendekatkan diri kepada-Nya. "Inna ma'al usri yusro" menunjukkan bahwa kasih sayang-Nya hadir bahkan dalam situasi paling sulit sekalipun.
4. Berharap dan Bertawakal
Ayat ini menumbuhkan sikap optimis dan penuh harap kepada Allah SWT. Dalam kondisi apa pun, seorang Muslim diajarkan untuk menggantungkan harapan hanya kepada-Nya, bukan pada manusia atau dunia semata. "Inna ma'al usri yusro" menanamkan nilai tawakal yang sejati—menyerahkan segala urusan kepada Allah sambil terus berikhtiar.
Implementasi Inna Ma'al Usri Yusro dalam Kehidupan
Memahami makna "Inna ma'al usri yusro" tidak cukup hanya sebatas penghafalan atau pemahaman lisan semata. Ayat ini mengandung pesan praktis yang seharusnya diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan. Dengan mengamalkannya, kita dapat merasakan kekuatan spiritual yang membantu dalam menghadapi berbagai bentuk ujian, baik secara emosional, mental, maupun fisik.
Berikut beberapa cara mengaplikasikan makna ayat ini dalam kehidupan sehari-hari:
1. Berpikir Positif dalam Segala Situasi
Ketika tertimpa masalah atau kegagalan, usahakan untuk tetap menjaga pikiran positif. Pandanglah kesulitan sebagai ujian yang membawa pelajaran berharga. Ingat bahwa Allah SWT berfirman dalam ayat ini bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Keyakinan ini akan mendorong kita untuk tetap tegar dan melihat sisi baik dari setiap peristiwa.
2. Bersabar dan Bertawakal kepada Allah
Kesabaran bukan berarti pasrah tanpa daya, melainkan kemampuan untuk tetap tenang dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Sertai dengan tawakal, yakni menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha. Jangan mudah mengeluh, karena Allah menjanjikan bahwa ujian yang kita hadapi tidak akan melebihi batas kemampuan kita.
Mengutip buku berjudul Jangan Berburuk Sangka pada Allah (2016) oleh Suci Irmawati dijelaskan jadilah orang yang berlapang hati dengan keadaan, sebab terbesar untuk mendapatkan kelapangan hati adalah tauhid.
3. Berikhtiar dan Berdoa Secara Konsisten
Dalam Islam, usaha (ikhtiar) dan doa berjalan beriringan. Saat menghadapi kesulitan, jangan hanya diam atau berharap keajaiban tanpa berusaha. Lakukan segala hal yang mungkin untuk menyelesaikan masalah, lalu panjatkan doa dengan penuh harap agar Allah memberi jalan keluar. "Inna ma'al usri yusro" menjadi pengingat bahwa setelah usaha sungguh-sungguh, kemudahan akan datang dengan izin-Nya.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Gunung Djati Conference Series, Volume 16 (2022) dijelaskan hadis mengenai tawakal dan ikhtiar sangat melimpah. Antara lain hadis riwayat Bukhari No. 1930, Rasulullah SAW., beliau bersabda yang artinya :
"Tidak ada satupun makanan terbaik yang dimakan seseorang daripada makanan yang diperoleh dari hasil jerih payahnya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daud 'alaihissalam memakan makanan dari hasil jerih payahnya sendiri."
4. Menjadikan Ujian sebagai Waktu untuk Introspeksi Diri
Seringkali kesulitan datang sebagai alarm spiritual agar kita kembali mengevaluasi diri. Apakah ada kesalahan yang perlu diperbaiki? Apakah kita sudah cukup dekat dengan Allah? Manfaatkan masa-masa sulit sebagai momen untuk memperbaiki hubungan dengan-Nya, memperbaiki akhlak, dan menjadi pribadi yang lebih sabar dan bijaksana.
Hikmah di Balik Pengulangan Ayat
Pengulangan ayat "Inna ma'al usri yusro" dalam Surah Al-Insyirah bukanlah tanpa alasan. Para ulama tafsir sepakat bahwa pengulangan ini merupakan bentuk penegasan ilahi terhadap janji Allah SWT yang mutlak bahwa dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan.
Ini bukan hanya penghiburan, tapi juga jaminan langsung dari Sang Pencipta bagi hamba-Nya yang tengah diuji. Lebih dari itu, pengulangan tersebut juga menunjukkan bahwa satu kesulitan akan diiringi oleh banyak kemudahan, sebagaimana dijelaskan oleh beberapa mufassir berdasarkan struktur bahasa Arab dalam ayat tersebut.
Ayat ini tidak menyebut bahwa kemudahan akan datang setelah kesulitan, melainkan bersama kesulitan. Artinya, dalam satu waktu yang sama, di tengah-tengah penderitaan atau ujian yang berat, sebenarnya Allah SWT telah menyisipkan bantuan, jalan keluar, atau ketenangan yang tidak selalu terlihat secara langsung. Inilah salah satu bentuk kasih sayang Allah yang sangat halus namun nyata. Jika direnungkan lebih dalam, hal ini mengajarkan kita untuk tidak menunda syukur hingga ujian selesai, tetapi bersyukur bahkan saat ujian itu masih berlangsung.
Ayat "Inna ma'al usri yusro", seolah menjadi pelita di tengah gelapnya kesulitan, menguatkan hati agar tetap berharap dan tidak kehilangan arah. Ayat ini membentuk pondasi spiritual bahwa siapa pun yang bersabar dan bertawakal, akan selalu mendapat pertolongan, bahkan ketika semua jalan tampak tertutup.
Q & A Seputar Topik
Apa arti dari "Inna ma'al usri yusro"?
"Inna ma'al usri yusro" (إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا) artinya adalah “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” Ayat ini terdapat dalam Surah Al-Insyirah ayat 6.
Apa makna ayat ini dalam kehidupan sehari-hari?
Makna ayat ini adalah bahwa Allah SWT menjanjikan bahwa setiap kesulitan yang dialami hamba-Nya akan disertai dengan kemudahan, bahkan dalam waktu yang bersamaan. Ini menjadi pengingat bahwa ujian tidak akan berlangsung selamanya dan selalu ada jalan keluar.
Mengapa ayat ini diulang dalam Surah Al-Insyirah?
Pengulangan ayat ini menunjukkan penegasan dari Allah SWT. Para ulama menafsirkan bahwa satu kesulitan akan diiringi oleh lebih dari satu kemudahan, sehingga seorang Muslim tidak seharusnya berputus asa dalam menghadapi cobaan hidup.
Apa hikmah yang bisa diambil dari ayat ini?
Ayat ini mengajarkan kita untuk bersabar, tetap berpikir positif, dan bertawakal. Hikmahnya adalah membentuk pribadi yang kuat, optimis, dan yakin bahwa pertolongan Allah akan datang di saat yang tepat.
Bagaimana cara mengamalkan makna ayat ini?
Dengan cara tidak mudah menyerah saat menghadapi ujian, terus berusaha, berdoa, dan mempercayai bahwa kemudahan akan datang. Mengucapkan dan merenungi ayat ini juga bisa menjadi dzikir yang menenangkan hati saat kondisi sulit.