Gus Baha Ceritakan Bumi yang Tersiksa dan Mengeluh, Kenapa?

2 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Bumi sebagai tempat tinggal manusia telah menjadi saksi bisu dari berbagai aktivitas yang terjadi di atasnya. Pentingnya bumi, maka orang-raong di berbagai belahan dunia memperingati hari bumi, termasuk pada April 2025 ini.

Namun, ada yang menyebut bahwa bumi juga bisa merasakan dampak dari perbuatan manusia. Salah satu penjelasan mendalam tentang hal ini disampaikan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan Gus Baha.

Gus Baha memulai ceramahnya dengan menyinggung tentang pentingnya kesadaran manusia terhadap perbuatan yang dilakukan di atas bumi. Menurutnya, bumi ini bukanlah tempat yang hanya bisa dipakai untuk segala macam tindakan, terutama yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Dunia ini tempatnya untuk segala macam aktivitas. Namun, jika digunakan untuk maksiat seperti zina, selingkuh, dan korupsi, bumi ini akan merasa dendam," ungkap Gus Baha dengan tegas.

Pernyataan ini mengundang perhatian banyak orang, karena umumnya banyak yang menganggap bumi hanya sebagai objek mati yang tidak bisa merasakan apa pun. Namun, Gus Baha menjelaskan dengan gaya yang lugas dan mudah dipahami bahwa bumi juga dapat merasakan dampak dari perilaku manusia.

"Bumi ini akan bergetar ketika ada perbuatan maksiat. Ini bukan hanya soal dosa manusia saja, tapi bumi juga merasa 'kecewa' karena digunakan untuk hal yang tidak baik," tambahnya, dikutip Rabu (23/04/2025) dari tayangan video di kanal YT @SUDARNOPRANOTO,

Gus Baha menjelaskan lebih lanjut bahwa ketika seseorang mati dan dikuburkan di bumi, bumi akan merasakan 'kesal' terhadap perbuatan yang dilakukan oleh orang tersebut semasa hidupnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Momen Haru Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kening Paus Fransiskus dan Dibalas Cium Tangan

Bumi Memiliki Hak untuk Mengeluh

"Ketika sudah mati dan tubuh kita terkubur, bumi akan mengingat segala perbuatan kita semasa hidup. Jadi, jika kita selama hidup ini penuh dengan maksiat, bumi akan bereaksi dengan memberikan rasa sakit atau siksaan," ujar Gus Baha.

Bumi, menurut Gus Baha, memiliki hak untuk mengeluh atau bahkan merasa 'tersiksa' apabila digunakan untuk tindakan maksiat. Hal ini diungkapkan oleh Gus Baha sebagai salah satu pelajaran agar manusia lebih berhati-hati dalam berbuat.

Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa setiap amal perbuatan kita, baik itu yang baik maupun yang buruk, akan menjadi saksi bagi kita di hadapan Allah. Semua perbuatan buruk yang dilakukan di atas bumi, seperti zina, selingkuh, atau korupsi, pada akhirnya akan menjadi saksi bahwa bumi telah merasa kecewa terhadap perbuatan tersebut.

"Bumi ini tidak bisa berbicara, tapi setiap perbuatan kita akan menjadi saksi, dan semua itu akan dicatat. Dan saat kiamat datang, bumi akan bersaksi tentang apa yang telah dilakukan manusia di atasnya," tambah Gus Baha.

Menurutnya, jika kita melakukan sujud kepada Allah dengan ikhlas, bumi pun akan merasa dihormati dan menjadi saksi kebaikan kita. Gus Baha merujuk pada hadis Nabi Muhammad yang menyebutkan bahwa ketika seseorang sujud, bumi menjadi tempat yang sangat mulia.

"Saat kita sujud dengan tulus, bumi ini akan menjadi saksi kebaikan kita, dan akan terasa berbeda dengan ketika kita melakukan maksiat," jelas Gus Baha.

Di dalam ceramahnya, Gus Baha juga menekankan pentingnya kesadaran akan perbuatan kita, baik di dunia maupun setelah meninggal. Menurutnya, setiap tindakan kita akan berdampak tidak hanya bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar, termasuk bumi yang kita tinggali.

Pesan Mendalam Gus Baha

Gus Baha juga mengingatkan untuk selalu menjaga niat dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Jika seseorang melakukan kebaikan, maka tidak hanya dirinya yang akan mendapat pahala, tetapi bumi pun akan menjadi saksi bagi amal tersebut.

"Setiap amal yang kita lakukan dengan niat yang baik akan menjadi saksi bagi kita. Tapi, jika kita melakukan maksiat, bumi akan merasa kecewa dan mengingatkan kita tentang perbuatan buruk kita," kata Gus Baha.

Dalam penjelasan yang mendalam, Gus Baha menyebutkan bahwa bumi adalah bagian dari ciptaan Allah yang juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, tidak semestinya bumi ini digunakan untuk perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan Allah. Jadi, kita harus menjaga agar bumi tetap menjadi tempat yang mulia dengan menghindari perbuatan maksiat," pesan Gus Baha.

Gus Baha menambahkan, bahwa dalam ajaran agama Islam, setiap perbuatan baik yang kita lakukan akan mendatangkan kebaikan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk alam semesta.

"Penting bagi kita untuk selalu berbuat baik, karena setiap amal baik itu akan diterima dan menjadi saksi yang membela kita di hadapan Allah," ujar Gus Baha.

Sebelum menutup ceramahnya, Gus Baha mengingatkan bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Oleh karena itu, setiap perbuatan yang dilakukan haruslah dilakukan dengan niat yang baik, agar tidak menjadi penyesalan di akhirat kelak.

"Bumi akan terus menjadi saksi, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatan yang kita lakukan. Jangan sampai kita menyesal di akhirat karena tidak menjaga bumi ini dengan baik," pesan Gus Baha.

Sebagai penutup, Gus Baha mengajak seluruh jemaah untuk selalu menjaga diri dan lingkungan sekitar agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat. Bumi ini adalah tempat yang diberikan oleh Allah untuk kita semua, dan sudah sepatutnya kita menjaga keutuhan dan kesucian bumi dari segala bentuk kerusakan.

Dengan penuh keyakinan, Gus Baha menegaskan bahwa setiap perbuatan manusia akan menjadi saksi, baik itu yang baik maupun yang buruk. Oleh karena itu, mari kita jaga bumi ini dengan perbuatan baik agar kelak tidak menyesal di hadapan Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |