Imbas Demo Buruh, KAI Lakukan Pengalihan Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh dan KRL

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar oleh berbagai elemen buruh di Indonesia pada Kamis, 28 Agustus 2025, berimbas pada penyesuaian operasional transportasi publik di Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengambil langkah antisipatif dengan melakukan rekayasa pola perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) dan Kereta Rel Listrik (KRL) untuk mengantisipasi potensi kemacetan dan gangguan. Langkah ini diambil menyusul konsentrasi massa aksi di sejumlah titik vital ibu kota, termasuk di sekitar Gedung DPR RI.

Unjuk rasa yang diprakarsai oleh Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja, termasuk Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 10.00 WIB. Titik kumpul utama aksi di Jakarta berpusat di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, serta Patung Kuda dan Istana Merdeka. Diperkirakan puluhan ribu buruh akan memadati area tersebut, menuntut "HOSTUM" (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah) serta sejumlah isu perburuhan lainnya.

Dalam rangka menjaga kelancaran perjalanan dan kenyamanan pelanggan, KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menerapkan kebijakan "Berhenti Luar Biasa" (BLB) untuk 19 perjalanan KAJJ dari Stasiun Gambir di Stasiun Jatinegara. Sementara itu, KAI Commuter juga menyiapkan rekayasa pola operasi untuk KRL Commuter Line Rangkasbitung jika kondisi di lintas jalur rel Tanah Abang-Palmerah tidak kondusif. Penyesuaian ini diharapkan dapat meminimalisir dampak unjuk rasa terhadap mobilitas warga.

Pengalihan Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh oleh KAI

KAI Daop 1 Jakarta memberlakukan rekayasa pola operasi untuk sejumlah perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang berangkat dari atau menuju Stasiun Gambir. Kebijakan ini diterapkan pada Kamis, 28 Agustus 2025, sebagai respons terhadap unjuk rasa buruh yang berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar area Gedung DPR RI. Tujuannya adalah memastikan kelancaran operasional kereta api dan kenyamanan bagi seluruh pelanggan.

Sebanyak 19 perjalanan KAJJ dari Stasiun Gambir akan melakukan "Berhenti Luar Biasa" (BLB) di Stasiun Jatinegara. Ini berarti kereta api yang biasanya tidak berhenti di Jatinegara akan singgah di sana untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Rekayasa pola operasi ini bersifat sementara dan hanya berlaku pada hari pelaksanaan demo.

Penumpang kini memiliki opsi untuk naik atau turun di Stasiun Jatinegara, yang dapat menjadi alternatif lebih dekat bagi mereka yang berasal dari wilayah timur Jakarta. KAI mengimbau penumpang untuk menyesuaikan waktu keberangkatan dan memperhitungkan waktu tempuh menuju stasiun.

Adapun daftar kereta api keberangkatan dari Gambir yang akan berhenti di Jatinegara antara lain:

  • KA 6 Argo Semeru (Gambir–Surabaya Gubeng), 06.20 WIB.
  • KA 132 Parahyangan (Gambir–Bandung), 07.30 WIB.
  • KA 46 Taksaka (Gambir–Yogyakarta), 07.45 WIB.
  • KA 50A Purwojaya (Gambir–Cilacap), 07.00 WIB.
  • KA 2 Argo Bromo Anggrek (Gambir–Surabaya Pasar Turi), 08.20 WIB.
  • KA 16 Argo Dwipangga (Gambir–Solo), 08.50 WIB.
  • KA 118 Gunung Jati (Gambir–Semarang Tawang), 09.00 WIB.
  • KA 7006 Batavia (Gambir–Solo), 09.35 WIB.
  • KA 40 Sembrani (Gambir–Surabaya Pasar Turi), 10.20 WIB.
  • KA 62 Manahan (Gambir–Solo), 10.30 WIB.
  • KA 122 Cakrabuana (Gambir–Cirebon), 10.50 WIB.
  • KA 44 Taksaka (Gambir–Yogyakarta), 14.00 WIB.
  • KA 38 Brawijaya (Gambir–Malang), 15.45 WIB.
  • KA 8 Bima (Gambir–Surabaya Gubeng), 17.00 WIB.
  • KA 36 Gajayana (Gambir–Malang), 18.50 WIB.

Selain itu, beberapa kereta api tujuan Gambir juga akan berhenti di Jatinegara, seperti KA 43 Taksaka (Yogyakarta–Gambir) yang tiba pukul 13.25 WIB, dan KA 13 Argo Lawu (Solo Balapan–Gambir).

Penyesuaian Operasional KRL oleh KAI Commuter

KAI Commuter, sebagai operator KRL, turut melakukan langkah antisipatif terkait operasional Commuter Line Jabodetabek. Penyesuaian ini difokuskan pada rute Commuter Line Rangkasbitung, terutama jika kondisi di lintas jalur rel antara Stasiun Tanah Abang dan Palmerah tidak memungkinkan atau membahayakan perjalanan.

Jika situasi di lapangan tidak kondusif, layanan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung akan dibatasi. Kereta hanya akan beroperasi hingga Stasiun Kebayoran atau Stasiun Palmerah, kemudian akan kembali ke arah Serpong, Parungpanjang, dan Rangkasbitung. Ini bertujuan untuk menjaga keselamatan penumpang dan kelancaran operasional.

Pengguna KRL yang memiliki tujuan Serpong atau Rangkasbitung disarankan untuk naik dan turun di Stasiun Kebayoran. Sementara itu, bagi penumpang yang menuju Cikarang, Bogor, dan Tangerang, Stasiun Karet dapat menjadi alternatif yang direkomendasikan. KAI Commuter juga akan merekayasa jadwal perjalanan KRL pada sore hingga malam hari secara situasional untuk mengurai kepadatan pengguna.

Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan, KAI Commuter juga menyiagakan 154 petugas pengamanan tambahan. Petugas ini ditempatkan di stasiun-stasiun yang berdekatan dengan lokasi demo, seperti Stasiun Tanah Abang, Palmerah, Kebayoran, dan Karet.

Dampak Unjuk Rasa pada Transportasi Lain dan Lalu Lintas

Aksi unjuk rasa buruh pada 28 Agustus 2025 tidak hanya memengaruhi operasional KAI, tetapi juga berdampak signifikan pada moda transportasi lain dan arus lalu lintas di Jakarta. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah mengumumkan pengalihan sejumlah rute dan penghentian sementara beberapa layanan akibat penutupan jalan di sekitar area demo.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga menyiapkan skema rekayasa arus lalu lintas secara situasional. Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR RI, yang menjadi salah satu titik utama demo, berpotensi ditutup total jika massa memadati ruas jalan. Kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif seperti Jalan Gerbang Pemuda atau Bendungan Hilir.

Selain itu, akses tol dalam kota yang menuju Senayan juga dapat ditutup sementara untuk mengantisipasi kepadatan. Moda transportasi berbasis rel lainnya, seperti MRT Jakarta, diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang di stasiun-stasiun terdekat dengan lokasi demo, termasuk Stasiun Senayan, Istora, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Masyarakat diimbau untuk memantau informasi terkini dan merencanakan perjalanan dengan cermat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |