Ingin Segera Naik Haji dan Umrah? Coba Amalkan Ijazah dari Ustadz Adi Hidayat Ini

11 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Pada umumnya umat Islam sangat mendambakan berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Namun memang ada beberapa faktor yang membuat impian tersebut belum juga terwujud.

Keinginan itu makin membuncah mengingat sebentar lagi jamaah haji asal Indonesia akan diberangkatkan ke Tanah Suci, dalam rangkaian ibadah haji 2025.

Haji dan umrah adalah dua ibadah yang hanya bisa dilaksanakan di Tanah Suci, tidak bisa digantikan di tempat lain, misalnya di masing-masing. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah, sedangkan umrah bisa kapan saja tak harus menunggu Dzulhijjah.

Ibadah haji hukumnya wajib bagi orang yang mampu melaksanakannya. Sedangkan umrah dihukumi sunnah muakkad alias sunnah yang dikuatkan atau ditekankan pelaksanaannya.

Islam adalah agama yang memudahkan pemeluknya. Jika tidak mampu haji dan umrah, tidak menjadi masalah. Yang jadi masalah ketika sudah mampu -baik dari segi finansial, fisik, hingga memiliki kesempatannya- tapi tidak kunjung melaksanakan ibadah haji atau umrah.

Bagi Anda yang ingin segera haji dan umrah, pendakwah Ustadz Adi Hidayat atau UAH pernah membagikan amalan yang membawa seseorang ke Tanah Suci. Apa amalan tersebut? Simak selengkapnya.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Detik-Detik Kebakaran di Pantai Kemiren Cilacap

Amalan yang Membawa ke Tanah Suci

UAH mengatakan, amalan dalam Islam dibagi menjadi tiga, yakni amalan fisik, amalan harta, dan amalan yang menyatukan fisik dan harta. Pahala dari amalan ketiga adalah yang paling besar.

“ibadah yang menyatukan fisik dan harta seperti haji dan umrah, karena itu haji sudah tidak ada bandingan pahalanya dengan amalan lain, karena menyatukan dua ini (fisik dan harta). Tidak ada pahala setara bagi haji yang mabrur kecuali surga,” jelas UAH dikutip dari YouTube Kuy Kajian, Rabu (23/4/2025).

Untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah diperlukan ikhtiar. Ada dua ikhtiar yang ditekankan UAH, yakni menabung dan berdoa.

“Untuk ke situ perlu ada ikhtiar, menabung, supaya kelihatan oleh Allah. Cari perhatian Allah. Ikhtiar dulu. Ikhtiar yang kedua adalah doa,” tutur UAH.

Ikhtiar berikutnya adalah membaca ayat-ayat Al-Qur’an tentang haji dan umrah dalam sholat, terutama sholat-sholat khusus seperti Tahajud. Bisa juga dibaca pada sholat fardhu.

“Ayatnya tentang keinginan haji dan umrah. Contohnya dalam Al-Qur’an surah kedua (Al-Baqarah) ayat 196 sampai ayat 203,” tutur UAH.

Amalan UAH Pernah Dibuktikan Jemaahnya

UAH mengatakan bahwa amalan tersebut pernah ia ijazahkan kepada seorang jemaah yang rajin mengikuti pengajian. Jemaah tersebut adalah seorang imam di salah satu mushola. Saking inginnya pergi ke Tanah Suci, sampai-sampai jemaah itu mengikuti manasik terbuka yang diadakan UAH, meskipun belum tentu ia berangkat.

Kala itu, UAH yang tidak berangkat ke Tanah Suci tetap menggelar pengajian pada musim haji. Namun, jemaah yang menjadi imam mushola itu tidak hadir dalam beberapa kali pengajian UAH.

“Setelah selesai musim haji, (ia) datang ikut pengajian. Saya tanya, ‘Antum ke mana kemarin, berapa kali absen?’,” cerita UAH saat bertanya ke jemaah tersebut.

“Afwan ustadz saya gak sempat bilang, saya izin kemarin haji,” jawab jemaah tersebut.

UAH sempat keheranan karena imam mushola tersebut belum mendaftar haji sebelum-sebelumnya, dan mengikuti manasik pun bukan berarti ia akan berangkat di tahun tersebut.

“Jadi, waktu selesai manasik pulang, saya terus baca yang Al-Baqarah (196-203) itu. Tiba-tiba di belakang ada yang tanya, ‘Ustadz kok bacanya itu terus. Ustadz sudah haji belum?’ ‘Belum’. ‘Sudah, ikut tahun ini kita berangkat dengan saya pakai ONH Plus’,” cerita jemaah tersebut kepada UAH.

UAH mengatakan, membaca ayat-ayat tentang haji dan umrah dalam sholat adalah amalan yang terbukti bisa membawa membawa seseorang pergi ke Tanah Suci. Amalan tersebut boleh dilakukan, tapi UAH berpesan agar niatnya bukan karena haji dan umrah semata.

“Jadi, jangan ditariknya baca ini supaya haji, tidak. Tugas kita cuma baca saja, tarik ke akhirat. Biarkan Allah yang memimpin dan menjalani takdir bagi kita semua, diperjalankan maksudnya kita ke situ. Jadi, silakan itu diamalkan,” pungkas UAH. 

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |