TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-7, Joko Widodo, akan bertemu kuasa hukumnya guna membahas langkah hukum soal tuduhan ijazah palsu. Pertemuan Jokowi dan kuasa hukumnya akan berlangsung di Resto Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, sore ini, Selasa, 22 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana perjumpaan Jokowi dan kuasa hukumnya telah dikonfirmasi oleh Firmanto Laksana, salah satu kuasa hukum Jokowi. "Ya benar, kami akan bertemu hari ini sektar jam tiga atau jam empat ya," ujar dia kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Selasa.
Firman menuturkan dalam pertemuan tersebut Jokowi akan hadir sendiri tanpa ditemani siapa pun. Menurut dia, pertemuan itu ditujukan untuk menyampaikan hasil analisis tim kuasa hukum mengenai langkah yang tepat mengenai tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepada kliennya.
Dalam pertemuan itu pula, kata dia, Jokowi akan memutuskan apakah akan melanjutkan laporan serta menentukan siapa saja yang nanti akan dilaporkan. "Sebagaimana yang disampaikan beliau (Jokowi) kemarin, kami akan mencoba untuk memproses secara hukum," katanya.
Polemik terkait ijazah Jokowi masih berlanjut. Pada Kamis, 17 April 2025, sekelompok massa yang terdiri dari tim pembela ulama dan aktivis mendatangi rumah Jokowi untuk meminta klarifikasi mengenai keaslian ijazahnya, mulai dari jenjang SMA hingga universitas di UGM. Pada momen itu, Jokowi menunjukkan ijazahnya ke wartawan dengan syarat tidak difoto atau diambil gambarnya.
Kemudian, sebelumnya pada 11 April 2025, ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu mengumumkan sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang masih mempersoalkan tentang keaslian ijazahnya dari UGM Yogyakarta.
"Ya dipertimbangkan untuk dikaji lebih dalam oleh pengacara (kuasa hukum) karena memang sudah disampaikan oleh Rektor UGM, terakhir juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Kehutanan, kan sudah jelas semuanya," ujar Jokowi ketika ditemui wartawan di rumahnya di Kelurahan Sumber, Solo, Jawa Tengah.
Jokowi menyampaikan alasan akan mengambil langkah hukum karena ingin menunjukkan kebenarannya. Terlebih sudah ada pihak berkompeten menyampaikan keabsahan ijazah miliknya, yakni Rektor UGM, tapi masih ada pihak-pihak yang terus mempersoalkannya.
"Ya kami kan ingin menunjukkan bahwa betul-betul saya ini kuliah di Fakultas Kehutanan, betul-betul ijazahnya dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada dan sudah disampaikan tidak hanya sekali oleh Rektor. Oleh dekan juga sudah disampaikan, sudah dibuka seperti itu," kata Jokowi.