Liputan6.com, Jakarta - Sosoknya muda, cantik, enerjik, dan berpendidikan tinggi. Namun siapa sangka, dalam sebuah pengajian akbar di Kudus, Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton, justru menjadi sasaran roasting telak dari dai kondang asal Blitar, Gus Iqdam.
Seperti diketahui, Bellinda resmi dilantik sebagai Wakil Bupati Kudus pada 20 Februari 2025 oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara. Usianya yang baru menginjak 25 tahun membuatnya masuk jajaran kepala daerah termuda di Indonesia saat ini.
Lahir pada 6 September 1999, Bellinda Putri Sabrina Birton mengawali pendidikannya di SD 3 Demaan, melanjutkan ke SMP 1 Kudus, dan menuntaskan pendidikan menengah di SMAN 1 Kudus. Sejak kecil, ia dikenal aktif dalam kegiatan akademik dan organisasi sekolah.
Merangkum berbagai sumber, Minggu 20 april 2025, setelah menyelesaikan SMA, ia diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip). Meski bergelar dokter, karier politiknya justru menanjak setelah aktif dalam dunia olahraga sebagai staf humas di KONI Kudus.
Namanya semakin mencuat ketika laporan LHKPN yang dirilis KPK menyebutkan total kekayaan Bellinda mencapai Rp28,9 miliar. Kekayaan ini terdiri dari tanah dan bangunan, kendaraan mewah, hingga simpanan tunai, tanpa ada satu pun utang.
Di luar dunia politik, Bellinda dikenal sebagai pribadi yang santai dan mudah bergaul. Tak jarang dia tampil sederhana di hadapan publik, dan gemar terlibat dalam kegiatan sosial serta pengajian rutin di berbagai wilayah Kudus.
Simak Video Pilihan Ini:
VIDEO EKSKLUSIF: Kesaksian Mengejutkan Pembantu Terduga Teroris Banyumas
Momen Wakil Bupati Cantik Kena Roasting
Namun, momen yang mengundang gelak tawa publik terjadi saat Bellinda hadir dalam sebuah pengajian akbar yang menghadirkan Gus Iqdam, pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Blitar. Acara yang awalnya khusyuk, berubah menjadi penuh tawa.
Dalam ceramahnya yang disiarkan luas oleh kanal-kanal YouTube, Gus Iqdam secara blak-blakan menyapa dan menyindir Bellinda dengan gaya jenaka khasnya. Roasting pun dimulai, dan jemaah langsung menyambut dengan riuh tawa.
Gus Iqdam menyebut dirinya pernah melihat Bellinda bernyanyi di sebuah acara. “Kok iso-iso ae mambengi nyanyi sekop-sekop, ketoke mambengi yo nyanyi sekop-sekop,” celetuknya sambil menirukan gaya Bellinda dengan santai.
Namun, yang membuat suasana makin cair adalah saat ia menyindir perubahan sikap Bellinda saat hadir di pengajian. “Lah iki mang cetok aku kok wis ualus, sopan. ‘Sugeng Gus, mohon maaf lahir batin, minal aidin wal faizin,’ sopan banget!” katanya, mengundang tawa besar.
Gus Iqdam bahkan menyebut istilah "ST Nyell", menggambarkan gaya lemah-lembut yang mendadak muncul dari Bellinda, kontras dengan gayanya saat tampil bernyanyi sebelumnya.
“Loh iki piye, opo berubah apa piye? Aku heeh… sing kondang supermen iki Pak DPR, kok sing iso berubah Mbak Bellinda iki,” lanjut Gus Iqdam sambil terkekeh, menunjukkan kepiawaiannya dalam menghidupkan suasana.
Roasting Bentuk Keakraban
Tak berhenti di situ, Gus Iqdam melontarkan istilah yang langsung viral, “mbak-mbak yali-yali”. Istilah ini merujuk pada tren TikTok untuk menggambarkan perempuan berhijab yang tampil sopan namun tetap stylish dan menawan.
Menurut Gus Iqdam, Bellinda termasuk kategori itu. “Iki spek Yali-yali, jebule wakil bupati lho,” ucapnya, membuat jamaah makin tak kuasa menahan tawa sambil tetap menghormati sosok pemimpin muda di hadapan mereka.
Kanal YouTube @khairazzaadittaqwa yang menayangkan ulang ceramah ini menjadi salah satu pemicu viralnya momen tersebut. Cuplikan roasting Bellinda tersebar cepat di TikTok, Instagram, hingga grup WhatsApp warga Kudus.
Meski diroasting, Bellinda terlihat santai dan ikut tertawa. Sikapnya yang tenang dan ramah dalam merespons lelucon Gus Iqdam menuai pujian dari warganet dan peserta pengajian yang menyaksikan langsung.
Roasting Gus Iqdam bukanlah cemoohan, tapi bagian dari tradisi dakwah santai yang membuat dakwah terasa ringan, akrab, dan membumi. Bellinda pun memahami konteks itu dan menjadikannya sebagai bagian dari komunikasi sosial.
Gaya ceramah Gus Iqdam yang blak-blakan dan spontan memang banyak disukai anak muda. Ia kerap menyelipkan humor dalam setiap pengajiannya, tanpa kehilangan pesan-pesan moral dan nilai-nilai Islam.
Dari panggung pengajian hingga ruang pemerintahan, interaksi antara Gus Iqdam dan Bellinda menunjukkan sinergi segar antara ulama dan pejabat muda. Keduanya tampil luwes, saling mengapresiasi, tanpa sekat formalitas berlebihan.
Kini, istilah "spek yali-yali" menjadi identik dengan Bellinda Putri Sabrina Birton. Tak sekadar penampilan, tapi juga mencerminkan pemimpin muda yang santun, adaptif, dan mampu membaur dengan masyarakat luas.
Di tengah sorotan media dan dunia maya, Bellinda tetap menjalankan tugasnya sebagai Wakil Bupati dengan penuh tanggung jawab. Popularitasnya yang makin naik di kalangan milenial bisa jadi modal sosial yang besar di masa mendatang.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul