Liputan6.com, Cilacap - Ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Rembang, Jawa Tengah yang merupakan murid kinasih Mbah Moen, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) merupakan sosok pemuka agama yang unik dan nyentrik.
Hal itu bisa dilihat salah satunya dari respon beliau saat diundang panitia hari besar Islam untuk memberikan ceramah di suatu tempat.
Gus Baha merupakan sosok kiai yang tidak mudah diundang untuk ceramah di suatu tempat. Dalam beberapa kesempatan ceramahnya yang tersebar melalui berberapa platform beliau mengatakan hal itu.
Gus Baha juga mengaku, dirinya enggan menyanggupi undangan ceramah, terlebih momen pelaksanaannya yang masih cukup lama.
Simak Video Pilihan Ini:
Berburu Durian Montong Canee Murah di Cilacap Barat
Panitia Pusing Undang Gus Baha
Gus Baha mengatakan bahwa panitia saat mengundang Gus Baha itu merasa pusing dan bingung. Sebab, Gus Baha saat diundang dalam suatu acara yang kebetulan waktu pelaksanaannya masih lama, maka beliau tidak bersedia untuk memastikan kehadirannya dalam acara tersebut.
“Kalau ada panitia mengundang saya itu pusing,” katanya dikutip tayangan YouTube Short @Demengusbaha, Rabu (05/02/2025).
Gus Baha berkehendak, saat akan mengundangnya maka sebaiknya menemuinya saat waktu pelaksanaanya telah meped, yakni jika besok hari pelaksanaannya maka malam harinya menemui beliau.
“Jangan diundang sekarang sebab bikin saya bingung, pokoknya kalau besok acaranya malam harinya saya dikasih tahu,” pinta Gus Baha.
Sontak permintaan Gus Baha ini membuat panitia merasa keberatan. Selain karena untuk memastikan kesanggupannya, menghubungi beliau dan memastikan kesanggupannya jauh-jauh hari menurutnya merupakan langkah terbaik.
Justru sebab ini, Gus Baha keberatan sebab kepastian terjadinya sesuatu itu kehendak Allah SWT yang semua manusia itu tidak ada yang tahu.
“Tidak Gus, supaya ada kepastian,” kata panitia sebagaimana dituturkan Gus Baha.
“Kepastian mbahmu, tidak ikut punya dunia bilang kepastian,” jawab Gus Baha.
Tidak Pernah Ngaji Tauhid
Keinginan memastikan hal yang akan terjadi, terlebih rentang waktunya yang masih sangat lama itu mendapatkan kritik yang tajam dari Gus Baha. Beliau mengatakan, orang seperti itu tidak faham dan tidak pernah mempelajari maslah tauhid.
“Orang tidak pernah ngaji tauhid, saya bilang begitu,” ujar murid Mbah Moen ini.
“Lah coba, 2 bulan lagi suruh bilang ia, biar ada kepastian katanya,” sambungnya.
“Yang bisa mengatur dunia siapa?” tergasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul