Pertanyaan Menggugah Hati dari UAH, Bikin Kamu Sadar Pentingnya Bekal sebelum Kematian Tiba

17 hours ago 5

Liputan6.com, Cilacap - Mubaligh muda asal Pandeglang, Banten yang memiliki karakteristik dakwah yang khas yakni tegas dan lugas yaitu Ustadz Adi Hidayat (UAH) menyodorkan pertanyaan yang sangat menggugah hati.

Adapun pertanyaan yang beliau ajukan ialah seputar persiapan bekal menuju alam akhirat yang tentunya harus dipersiapkan sebelum kematian tiba.

Pertanyaan ini tentunya tidak memerlukan jawaban secara lisan, namun cukup direspon dengan perbuatan-perbuatan yang baik.

Lantas pertanyaan seperti apa yang UAH ajukan yang ternyata membuat orang sangat menyadari pentingnya bekal di akhirat?

Simak Video Pilihan Ini:

Misteri Hilangnya Remaja di Pantai Nusakambangan

Begini Pertanyaannya

UAH menyitir firman Allah yang isinya mengingatkan bahwa kehidupan di dunia ini sementara. Semua yang hidup di dunia pasti akan mengalami kematian.

“Kata Allah ingat ya, suatu saat kamu akan berpisah dengan dunia ini,”kata UAH mengawali seperti dikutip dari tayangan YouTube Short @dianchannel81, Minggu (02/02/2025).

Atas hal demikian tersebut, UAH mengingatkan bahwa saat hidup di dunia jangan teralu sibuk dengan urusan dunia sehingga lupa akan kehidupan akherat yang kekal.

“Jadi kalau terlalu sibuk dengan dunia, kerja lagi, kerja lagi, bangun ini, bangun itu, berangkat gelap, pulang gelap,” tandasnya.

UAH pun memberikan pertanyaan sederhana namun sangat menggugah hati supaya tidak terlena dengan gemerlapnya dunia.

“Kamu akan berpisah, kalau sudah tiba waktunya, yang pasti terjadi, apa yang kamu siapkan?” tanya UAH.

Manfaat Mengingat Kematian

Mengutip suaramuhammadiyah.id, jika kita mengingat masa kematian yang datang dengan tiba-tiba, maka akan berdampak terhadap perilaku kita di dunia ini. Kita akan bersegera mencari bekal untuk masa setelah kematian kita. Bukan sebaliknya menambah beban-beban yang harus dipikul setelah kematian kita.

Rasulullah ﷺ mengingatkan kita untuk banyak mengingat kematian sebagaimana hadis dari sahabat Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ

Artinya:” Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah ﷺ bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian” (HR Imam Tirmidzi)

Ada banyak manfaat dari seringnya mengingat kematian, diantaranya adalah

Dengan mengingat kematian, kita akan lebih termotivasi untuk beramal shalih dan meninggalkan keburukan-keburukan. Karena waktu kita didu

nia terbatas dan kita kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan amalan yang kita lakukan di dunia.

  1. Dengan mengingat kematian, ketika Allah berikan banyak kenikmatan maka kita tidak sombong, karena ini semuanya hanya titipan Allah Ta’ala. Pada masanya akan kembali kepada Allah Ta’ala.
  2. Dengan mengingat kematian, ketika kita diuji dengan hal-hal yang kurang menyenangkan, maka kita bisa lebih sabar karena kita yakini bahwa selama-lamanya ujian di dunia pasti akan berakhir juga. Dan pahala besar bagi hamba yang bersabar ketika diuji.
  3. Dengan mengingat kematian, kita akan selalu berhati-hati dalam “berjalan” di bumi dunia ini. Berhati-hati terhadap larangan Allah Ta’ala. Karena larangan-larangan Allah Ta’ala yang kita langgar akan menjadi beban kelak setelah kematian kita.
  4. Dengan mengingat kematian, kita akan segera melakukan taubat dari kesalahan dan dosa kita. Kita sangat berharap Allah Ta’ala Yang Maha Pengampun mengampuni kita. Sebaliknya orang yang tidak ingat kematian akan berpotensi menunda taubat. Hal ini sangat berbahaya, karena ketika ajal menjemput dan belum sempat bertaubat akan sengsara di akhirat kecuali Allah Ta’ala memberikan rahmat dan ampunannya.

Semoga kita menjadi bagian orang yang selalu ingat kematian yang akan menjadikan kita lebih istikamah berjalan di atas petunjuk-Nya. Dan semoga Allah Ta’ala matikan kita dalam keadaan husnul khatimah.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |