Liputan6.com, Jakarta - Doa merupakan sarana bagi seorang hamba untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Doa adalah bagian dari ibadah yang tidak terpisahkan dalam kehidupan umat Muslim.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Gafir: 60)
Doa bukan hanya untuk meminta apa yang kita inginkan, tetapi juga sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ketika berdoa, kita mengakui kekuasaan-Nya, menyadari keterbatasan diri, dan mengakui bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah takdir-Nya.
Namun, tahukah Anda bahwa ada satu waktu yang dianggap paling mustajab? Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan bahwa satu waktu yang sangat istimewa untuk berdoa, di mana doa yang dipanjatkan akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
"Ada waktu sebelum subuh, cuman 15-20 menit, kurang lebih. Ingat ya, kalau dikonversi sekitar 15-20 menit waktunya. Namanya waktu Sahar," kata UAH dikutip dari YouTube Ali.Muhammad_
Waktu ini penuh berkah, di mana doa lebih cepat diterima oleh Allah. Namun, selain berdoa, ada amalan lain yang dianjurkan untuk dilakukan agar doa kita memiliki peluang yang lebih besar untuk dikabulkan.
Saksikan Video Pilihan ini:
Tradisi Dandan Jelang Pudunan Penganut Islam Kejawen Kalikudi, Cilacap
Istighfar sebelum Subuh
Ustadz Adi Hidayat mengutip sebuah hadis qudsi yang menjelaskan bahwa Allah akan mengabulkan setiap permohonan hamba-Nya yang ikhlas, terutama bagi mereka yang meminta ampunan dengan beristighfar kepada-Nya.
"Rahasianya, di mana? Bapak/Ibu, ini waktu yang paling cepat untuk terkabulnya doa, Anda mau minta apa saja, hadisnya qudsi. 'Kata Allah, "Hambaku, siapapun yang bermohon sekarang, aku kabulkan. Yang minta, aku berikan. Siapa yang minta ampunan (istighfar), aku ampuni dia sekarang juga'".
Dalam penjelasan selanjutnya, UAH mengingatkan kita untuk menentukan pilihan yang bijak dalam memohon doa terbaik kepada-Nya.
"Kalau ada rumus begini, Anda disuruh memilih apakah dunia dan seisinya atau memilih ampunan Allah, maka pilih ampunan Allah. Karena nanti ada rahasia yang kedua, banyak rahasia ini," tuturnya.
Maka dari itu, pentingnya untuk menjadikan istighfar sebagai karakter dan kebiasaan hidup sehari-hari.
"Ada rahasia istighfar. Istighfar itu, kalau sudah menyatu dengan jiwa kita, sudah terbiasa. Maksudnya, biasa istighfar, biasa istighfar, dan jadi karakter, jadi kebiasaan. Bukan hanya pasca sholat, di mobil istighfar, di kantor masuk istighfar, sudah kebawa, sudah reflek," sambungnya.
Keutamaan Orang yang Rajin Beristighfar
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang dua keutamaan bagi mereka yang rajin beristighfar, "faidah (keutamaan) untuk orang yang rajin istighfar itu ada dua. Satu, diampuni dosanya oleh Allah, yang cirinya nanti akan dijaga dari maksiat".
Orang yang terbiasa beristighfar akan dijaga dari perbuatan maksiat, serta diberikan petunjuk untuk menghindari dosa.
"Diberikan petunjuk oleh Allah untuk menjaga diri. Sehingga ketika dosanya diampuni, dia nggak berbuat dosa itu lagi. Mata biasa melihat yang tidak baik, tobat. Diampuni dosa mata itu cirinya adalah mata nggak senang lihat yang nggak baik lagi. Itu dosa mata diampuni, tobat diterima," ujarnya.
Selain itu, beliau menambahkan bahwa istighfar dapat mempercepat pengabulan doa, bahkan sebelum doa itu dipanjatkan.
"Maka istighfar itu menggugurkan dosa-dosa dan menjaga kita dari perbuatan salah. Yang kedua, orang yang sudah terbiasa beristighfar, itu doa cepat dikabulkan, bahkan sebelum ia memintanya dan memohonnya," pungkasnya.