Sangat Indah, Begini Definisi Cinta Menurut Buya Yahya

2 days ago 7

Liputan6.com, Cilacap - Cinta identik dengan perasaan yang dimiliki para remaja kepada pasangannya. Padahal cinta yang demikian sejatinya bukan cinta.

Tak jarang mereka melihat pasangannya berdasarkan hawa nafsunya yang menyebabkan cinta tidak lagi menemukan makna aslinya positif dan berasal dari Allah SWT.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah Cirebon, KH. Yahya Zainul Ma’arif atau lebih populer dengan sapaan Buya Yahya mendefinisikan tentang cinta.

Buya Yahya menjelaskan hakikat cinta yang jarang diulas mubaligh lain. Rupanya definisi cinta menurut Buya Yahya ini begitu indah.

Simak Video Pilihan Ini:

Waspada Dampak La Nina Disertai MJO di Banyumas dan Cilacap

Cinta Itu Adalah..

Buya Yahya mendefinisikan cinta dengan bahasa yang singkat, yakni memberi. Cinta adalah memberi. Demikian sebagaimana yang dikemukakan Buya Yahya.

Meskipun singkat tapi penuh makna sebab memberi bukan hal yang mudah. Bagi kebanyakan orang memberi merupakan hal yang berat ketimbang menerima.

Buya Yahya menegaskan meskipun sejatinya cinta itu artinya saling, artinya ada kalanya memberi dan adalakanya menerima. Tapi jika seseorang itu cinta, dalam hal apapun pasti ia akan lebih banyak memberi. 

“Cinta adalah memberi, lebih banyak memberi, biarpun cinta itu adalah saling, ada saat memberi, ada saat menerima,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @buyayahyaofficial, Minggu (26/01/2025).

“Akan tetapi ketahuilah, bahwasannya cinta harus lebih banyak memberi,” imbuhnya.

Makna Cinta menurut Para Ulama

Menukil NU Online, Ibn Hazm mendefinisikan cinta dalam bukunya Thauq al-Hamamah sebagai “permainan”. Namun menurut Ibn Hazm, cinta sebagai permainan adalah di awal saja. Pada akhirnya cinta adalah kesungguhan. Perkataan Ibnu Hazm ini memang tidak jauh dari kata benar, pun tidak jauh dari kata salah.

Beberapa orang terkadang ada kalanya hanya main-main dengan cinta. Namun saat ia bermain dengan cinta, justru ia terperangkap dengan permainannya sendiri. Beberapa teman bercerita pengalaman mereka bertemu dengan pasangan mereka. Pada awalnya tidak ada niatan untuk memiliki hubungan lebih jauh. Hanya sekedarnya saja. Tapi ternyata mereka hanyut, terperosok lebih dalam dengan sesuatu yang tidak pernah mereka seriusi.

Menurut pakar tafsir Al-Quran Indonesia, Quraish Shihab dalam bukunya, “Jawabannya Adalah Cinta: Wawasan Islam Tentang Aneka Objek Cinta” menyebutkan bahwa cinta jangan hanya dimaknai kepada kekasih. Cinta juga bisa kita temukan kepada saudara, kepada keluarga, ayah dan ibu, kepada Nabi Muhammad SAW dan juga kepada Allah SWT. Maka dari itu, saat kita berbicara cinta, jangan terlebih dahulu memvonis orang bahwa cinta itu diharamkan. Karena cinta itu karunia dari Allah SWT.

Orang yang tidak punya cinta, tidak akan bisa menebar cinta dan kasih kepada makhluk Allah yang lain. Padahal agama selalu mengajarkan cinta dan menjadikan cinta sebagai perilaku bagi orang-orang yang beriman. Dalam surat Maryam ayat 96, Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَٰنُ وُدًّا

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |