Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah melalui puasa, doa, dan berbagai amalan lainnya.
Salah satu momen yang paling dinantikan setiap harinya selama bulan Ramadhan adalah saat berbuka puasa. Di balik kesederhanaannya, terkandung banyak keberkahan dan kesempatan untuk mendapatkan pahala.
Namun, di saat kita sibuk menyiapkan dan menyantap hidangan berbuka, ada amalan yang sering terlupakan oleh banyak orang, padahal amalan tersebut sangat istimewa dan justru paling ditunggu oleh Allah SWT. Amalan apakah itu?
Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang ulama yang dikenal dengan pemahaman dan pengajaran yang mendalam, mengungkapkan bahwa amalan yang dimaksud adalah doa orang yang berpuasa di saat berbuka.
Saksikan Video Pilihan ini:
Penangkapan Kades Widarapayung Cilacap, Pungli Rp 515 Juta
Keistimewaan Doa Orang yang Berpuasa saat Berbuka
Ustadz Adi Hidayat mengutip sebuah hadis shahih riwayat Imam al-Bukhari yang menjelaskan bahwa Allah SWT menunggu doa orang-orang yang berpuasa di saat berbuka. Hal ini semestinya dapat menjadi pengingat bagi kita untuk memanfaatkan waktu berbuka dengan penuh rasa syukur dan memanjatkan berdoa.
"Banyak orang ketika buka, fokus pada makanan. Padahal ada hadis shahih riwayat Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah RA, saat buka itulah ternyata kita ditunggu oleh Allah untuk menghadirkan doa, yang termasuk doa mustajab bagi orang puasa," ucap UAH, dikutip dari YouTube Lentera Qolbu.
Doa orang yang berpuasa ketika berbuka memiliki kedudukan yang begitu istimewa. Mereka termasuk ke dalam salah satu dari tiga golongan orang yang doa-doanya tidak akan ditolak oleh Allah SWT.
Dilansir dari laman NU Online, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثةٌ لا تُرَدُّ دَعوَتُهُمُ؛ الإمامُ العادِلُ، والصّائمُ حَتَّى يُفطِرَ، ودَعوَةُ المَظلومِ تُحمَلُ على الغَمامِ وتُفتَحُ لَها أبوابُ السَّماءِ، ويَقولُ الرَّبُّ: وعِزَّتِى لأنصُرَنَّكِ ولَو بَعدَ حينٍ
Artinya: “Tiga golongan yang tidak ditolak doanya: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi yang diangkat oleh Allah di atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, lalu Allah berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu meski setelah beberapa waktu’.” (HR Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra, Sunan Ibnu Majah, dan Sunan At-Tirmidzi).
Manfaatkan Waktu Berbuka dengan Berdoa
Ketika kita menahan diri dari makan dan minum di siang hari, kita sebenarnya sedang menunggu waktu berbuka dengan harapan Allah mendengarkan doa-doa kita. Sehingga, keistimewaan berbuka bukan hanya terletak pada makanan, tetapi pada kesempatan untuk berdoa agar segera dikabulkan.
"Maka dari itu, ketika Anda puasa, orang lain makan, Anda menahan lapar, orang lain minum Anda tidak, maka Anda ditunggu ketika akan buka," tutur pendakwah yang dikenal sebagai ahli tafsir ini.
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Artinya: "Telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala, Insya Allah."
Doa yang dipanjatkan setelah berbuka adalah saat yang tepat untuk memohon kebaikan, kemuliaan, dan segala yang diinginkan agar menjadi yang terbaik menurut-Nya. Dengan doa yang penuh harapan, berarti kita telah membuka pintu-pintu keberkahan itu.
"Anda minum setelah itu biasakan berdoa dulu, minta kemuliaan-kemuliaan yang mungkin itu menjadi hal yang terbaik untuk dikabulkan oleh Allah SWT," pungkasnya.