Liputan6.com, Jakarta - Sukses merupakan dambaan setiap manusia. Tak dipungkiri juga kalangan muslim menginginkan kesuksesan di dunia, termasuk pada 2025 ini.
Bagi orang beriman, kesuksesan di dunia akan dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai bekal akhirat nanti.
Kunci sukses seorang muslim ternyata tak cukup hanya menyibukkan diri dengan sholat dan puasa. Pendakwah Buya Arrazy Hasyim mengungkapkan hal lain yang bisa menjadi mendorong kesuksesan seseorang.
Menurut Buya Arrazy, tidak ada urusan antara banyak melakukan sholat sunnah dan puasa dengan kesuksesan dunia. Jika ingin sukses di dunia, maka perlu diperbanyak bekerjanya.
"Kalau mau sukses dunia, bukan dengan sholat sunnah seribu rakaat. Cukup kita sholat wajib lalu kita berusaha (bekerja)," ucap Buya Arrazy Hasyim dikutip dari YouTube Belajar Mengaji 786, Selasa (15/4/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Meraup Untung dari Budidaya Longyam Ala Petani Wanareja Cilacap
Pesan Buya Arrazy Hasyim
Buya Arrazy mengingatkan agar jangan menyalahkan sholat atau ibadah lainnya ketika seseorang masih gagal mewujudkan impiannya. Sebab, menurut Buya Arrazy, sholat, puasa, dan ibadah lainnya tidak ada kaitannya dengan kesuksesan dunia.
"Itulah kenapa banyak orang nonmuslim mereka lebih sukses, karena mereka fokus, gak membenturkan urusan spiritual. Spiritual itu cuma mensupport, menguatkan kita supaya prinsip-prinsip dalam ritual itu kita pakai dalam berusaha," tutur Buya Arrazy.
Namun demikian, nilai-nilai yang diajarkan agama harus dibawa dalam setiap pekerjaan. Salah satunya adalah nilai kejujuran (shiddiq) yang harus ditonjolkan oleh seorang muslim.
Terkait hal tersebut, Buya Arrazy mengumpamakan orang yang sholat Isya sendiri, tidak ada orang lain yang melihat ibadahnya. Beranikah ia mengurangi bilangan rakaat sholat menjadi tiga rakaat? Tentunya jika muslim yang benar-benar jujur tidak akan berani.
"Prinsip itu dibawa ke dunia kerja. Walaupun kita nggak dilihat orang, kita tetap jujur," jelas Buya Arrazy Hasyim.
Perilaku Jujur dalam Hadis Nabi
Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang sangat dipercaya dan selalu mengedepankan kejujuran. Tidak hanya untuk dirinya, tapi Nabi SAW juga memerintahkan umatnya untuk tetap berintegritas, baik dalam urusan dunia maupun ibadah.
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Artinya, "Hendaklah kamu berlaku jujur, karena kejujuran itu akan mengarahkan pada kebajikan, dan sesungguhnya kebajikan itu akan mengarahkan menuju surga. Tidak henti-hentinya seseorang berlaku jujur dan mencari kebenaran, sehingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur (shiddiq).
Jauhilah olehmu perilaku dusta, karena dusta itu akan menggiring seseorang menuju keburukan, dan keburukan akan mengarahkan seseorang menuju api neraka. Tidak henti-hentinya seseorang berdusta dan selalu mengupayakan kebohongan, sehingga ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta." (HR. Muslim).
Jadi, kunci sukses menurut Buya Arrazy Hasyim tidak hanya sholat dan puasa, tapi juga membawa nilai-nilai yang diajarkan Islam ke dunia pekerjaan, salah satunya adalah jujur.
Wallahu a’lam.