Waspada Modus Penipuan Penginapan saat Liburan, Simak Ragam Modusnya

17 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta- Maraknya penipuan penginapan online saat liburan menjadi perhatian serius. Modus kejahatan siber ini memanfaatkan peningkatan transaksi digital dan penurunan kewaspadaan masyarakat. Pelaku sering menyamar sebagai agen perjalanan atau hotel ternama, menargetkan data pribadi calon wisatawan. 

Salah satu contohnya adalah serangan yang menyamar sebagai agen perjalanan online atau hotel, seperti yang diungkapkan National Technology Officer, Microsoft Indonesia, Panji Wasmana. Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan digital di tengah meningkatnya transaksi online saat liburan.

"Dengan mengenali pola serangan dan mengambil langkah-langkah pelindungan, kita bisa mengurangi tingkat keberhasilan serangan siber, menjaga data, serta melindungi dunia digital kita. Mari, tetap waspada selama musim mudik," ujar Panji Wasmana. Pernyataan ini menyoroti betapa pentingnya memahami modus operandi penipu dan bagaimana melindungi diri dari serangan siber saat merencanakan liburan.

Penipuan ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berpotensi menyebabkan pencurian identitas dan masalah keamanan data lainnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap calon wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami berbagai modus penipuan yang beredar.

Berbagai Modus Penipuan Penginapan Online

Modus penipuan penginapan online beragam, bergantung pada platform yang digunakan, baik itu website maupun aplikasi. Beberapa modus yang umum ditemukan antara lain:

  • Website Palsu: Pelaku membuat website tiruan yang menyerupai situs agen perjalanan atau hotel terkenal. Website ini biasanya memiliki alamat URL yang hampir mirip, tetapi terdapat perbedaan kecil yang sulit dikenali.
  • Aplikasi Palsu: Sama seperti website palsu, aplikasi palsu juga dibuat untuk meniru aplikasi resmi. Aplikasi ini mungkin tersedia di toko aplikasi resmi, atau disebar melalui tautan yang mencurigakan.
  • Phishing: Pelaku mengirimkan email atau pesan teks yang seolah-olah berasal dari agen perjalanan atau hotel. Pesan ini berisi tautan yang mengarahkan korban ke website atau aplikasi palsu.
  • Penawaran Harga Murah yang Tidak Masuk Akal: Penawaran harga yang jauh lebih murah daripada harga pasaran merupakan indikasi kuat adanya penipuan. Jangan tergiur dengan penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
  • Metode Pembayaran yang Tidak Aman: Pelaku sering meminta pembayaran melalui metode yang tidak aman, seperti transfer uang ke rekening pribadi atau menggunakan kartu prabayar yang tidak terdaftar.

Perbedaan modus penipuan di berbagai platform online terletak pada cara pelaku mendekati korban. Di website, pelaku lebih sering memanfaatkan website palsu dan teknik phishing. Sementara di aplikasi, pelaku lebih sering menggunakan aplikasi palsu dan memanfaatkan fitur-fitur aplikasi untuk mencuri data.

Tips Menghindari Penipuan Penginapan Online

Untuk menghindari menjadi korban penipuan online penginapan, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  • Verifikasi URL dan Aplikasi: Pastikan URL website dan nama aplikasi benar sebelum melakukan pemesanan. Periksa keaslian website dan aplikasi melalui sumber resmi.
  • Waspada terhadap Penawaran yang Terlalu Murah: Jangan tergiur dengan penawaran harga yang jauh di bawah harga pasaran.
  • Gunakan Metode Pembayaran yang Aman: Selalu gunakan metode pembayaran yang aman dan terpercaya, seperti kartu kredit atau e-wallet yang terintegrasi dengan platform resmi.
  • Periksa Ulasan dan Testimoni: Sebelum melakukan pemesanan, periksa ulasan dan testimoni dari pengguna lain. Ulasan negatif dapat menjadi indikasi adanya penipuan.
  • Jangan Membuka Tautan atau Lampiran yang Mencurigakan: Jangan membuka tautan atau lampiran dari email atau pesan teks yang tidak dikenal.
  • Aktifkan Fitur Keamanan Perangkat: Pastikan perangkat Anda memiliki fitur keamanan yang terupdate dan aktif.

Dengan meningkatkan kewaspadaan dan memahami berbagai modus penipuan, Anda dapat melindungi diri dari kejahatan siber saat merencanakan liburan. Ingatlah, lebih baik berhati-hati daripada menyesal kemudian.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |