Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, makan dan minum bukan sekadar aktivitas memasukkan sumber energi dan nutrisi untuk kebutuhan jasmani. Makan dan minum merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan bisa bernilai ibadah. Supaya afdhal seorang muslim perlu mengetahui adab makan dan minum dalam Islam.
Cukup banyak dalil yang bisa menjadi pembelajaran bagaimana adab makan dan minum dalam Islam. Teladan terbaik tentu saja Rasulullah SAW. Para ulama banyak mengkaji bagaimana tata cara Rasulullah SAW makan dan minum.
Salah satunya, Syekh Abdul Basith Muhammad yang merangkum etika makan Rasulullah SAW yang jika dijumlahkan sekitar 23 poin, berdasar hadis, dalam Kitab Al-I’jazul ‘Ilmi fît Tasyri'il Islami. Ada pula Kitab Aadaab Islaamiyyah karya ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani yang kemudian dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul 'Adab Harian Muslim Teladan' dengan penerjemah Zaki Rahmawan, yang membahas adab makan Rasulullah SAW dengan rinci.
Berikut ini adalah rangkuman adab makan dan minum dalam Islam, sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Adab sebelum Makan dalam Islam
Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaiban membagi aktivitas makan dalam tiga hal, yakni sebelum makan, saat atau ketika makan dan sesudah makan. Berikut ulasannya.
Adab sebelum Makan
1. Berusaha Mengonsumi Makanan dan Minuman Halal
Hendaknya berusaha (memilih untuk) mendapatkan makanan dan minuman yang halal dan baik serta tidak mengandung unsur-unsur yang haram, berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 172, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu…” [QS. Al-Baqarah: 172)
2. Niat Makan dan Minum agar Kuat Beribadah
Meniatkan tujuan dalam makan dan minum untuk menguatkan badan, agar dapat melakukan ibadah, sehingga dengan makan minumnya tersebut ia akan diberikan ganjaran oleh Allah.
3. Mencuci Tangan
Mencuci kedua tangannya sebelum makan, jika dalam keadaan kotor atau ketika belum yakin dengan kebersihan keduanya.
4. Makan di Lantai agar Tawadhu
Meletakkan hidangan makanan pada sufrah (alas yang biasa dipakai untuk meletakkan makanan) yang digelar di atas lantai, tidak diletakkan di atas meja makan, karena hal tersebut lebih mendekatkan pada sikap tawadhu’. Hal ini sebagaimana hadits dari Anas RA, dia berkata, yang artinya:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah.”( HR. Al-Bukhari no. 5415).
5. Duduk
Hendaknya duduk dengan tawadhu’, yaitu duduk di atas kedua lututnya atau duduk di atas punggung kedua kaki atau berposisi dengan kaki kanan ditegakkan dan duduk di atas kaki kiri. Hal ini sebagaimana posisi duduk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang didasari dengan sabda Rasulullah SAW, yang artinya:
“Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” (HR. Al-Bukhari no. 5399).
6. Tidak Mencela Makanan
Hendaknya merasa ridha dengan makanan apa saja yang telah terhidangkan dan tidak mencela-nya. Apabila berselera menyantapnya, jika tidak suka meninggalkannya. Hal ini sebagaimana hadits dari Abu Hurairah RA:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan, apabila beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berselera, (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya, sedangkan kalau tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya.”
7. Hendaknya makan bersama-sama dengan orang lain, baik tamu, keluarga, kerabat, anak-anak atau pembantu. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya:
“Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” (HR. Abu Dawud no. 3764)
Adab Ketika Makan Menurut Islam
1. Mengucapkan Bismillah dan Berdoa
Memulai makan dengan mengucapkan, ‘Bismillaah.’Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang di antara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismillaah’, dan jika ia lupa untuk mengucapkan bismillaah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillaah awwaalahu wa aakhirahu’ (dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhirnya).”
Doa-doa makan populer bisa dibaca sebagai bentuk syukur dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin: Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar.
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka".
2. Makan dengan Tiga Jari Kanan
Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan. Menyedikitkan suapan, memperbanyak kunyahan, makan dengan apa yang terdekat darinya dan tidak memulai makan dari bagian tengah piring, berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
“Wahai anak muda, sebutlah Nama Allah (bismillaah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat denganmu.”
3. Menjilati Jari sebelum Cuci Tangan
Menjilati jari-jemarinya sebelum dicuci tangannya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang artinya:
“Apabila salah seorang di antara kalian telah selesai makan, maka janganlah ia mengusap tangannya hingga ia menjilatinya atau minta dijilatkan (kepada isterinya, anaknya).”
4. Memungut Makanan yang Jatuh
Apabila ada sesuatu dari makanan kita terjatuh, maka hendaknya dibersihkan bagian yang kotornya kemudian memakannya. Berdasarkan hadits:
“Apabila ada sesuap makanan dari salah seorang di antara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan meninggalkannya untuk syaitan.”
5. Tidak Meniup Makanan atau Minuman Panas
Hendaknya tidak meniup pada makanan yang masih panas dan tidak memakannya hingga menjadi lebih dingin. Tidak boleh juga, untuk meniup pada minuman yang masih panas, apabila hendak bernafas maka lakukanlah di luar gelas sebanyak tiga kali sebagaimana hadits Begitu juga hadits Abu Sa’id al-Khudri RA
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk meniup (dalam gelas) ketika minum.".
6. Menghindari Kekenyangan
Hendaknya menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas.Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
7. Mendahulukan yang Tua atau Tamu
Hendaknya memulai makan dan minum dalam suatu jamuan makan dengan mendahulukan (mempersilahkan mengambil makanan terlebih dahulu) orang-orang yang lebih tua umurnya atau yang lebih memiliki derajat keutamaan. Hal tersebut merupakan bagian dari adab yang terpuji. Apabila tidak menerapkan adab tersebut, maka berarti mencerminkan sifat serakah yang tercela.
8. Tidak Memandang Temannya saat Makan
Hendaknya tidak memandang kepada temannya ketika makan, dan tidak terkesan mengawasinya karena itu akan membuatnya merasa malu dan canggung. Namun sebaiknya menundukkan pandangan dari orang-orang yang sedang makan di sekitarnya dan tidak melihat ke arah mereka karena hal itu menyinggung perasaannya atau mengganggunya.
9. Tidak Melakukan Hal Menjijikkan
Hendaknya tidak melakukan sesuatu yang dalam pandangan manusia dianggap menjijikkan, tidak pula membersihkan tangannya dalam piring, dan tidak pula menundukkan kepalanya hingga dekat dengan piring ketika sedang makan, mengunyah makanannya agar tidak jatuh dari mulutnya, juga tidak boleh berbicara dengan ungkapan-ungkapan yang kotor dan menjijikkan karena hal itu dapat mengganggu teman (ketika sedang makan).
10. Mendahulukan Orang Miskin
Jika makan bersama orang-orang miskin, maka hendaknya mendahulukan orang miskin tersebut. Jika makan bersama-sama teman-teman, diperbolehkan untuk bercanda, senda gurau, berbagi kegembiraan, suka cita dalam batas-batas yang diperbolehkan.
Adab Setelah Makan Menurut Islam
1. Berhenti Makan sebelum Kenyang
Menghentikan makan dan minum sebelum sampai kenyang, hal ini semata-mata meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, menghindarkan diri dari kekenyangan yang menyebabkan sakit perut yang akut dan kerakusan dalam hal makan yang dapat menghilangkan kecerdasan.
2. Menjilati Tangan Baru Cuci Tangan
Hendaknya menjilati tangannya kemudian mengusapnya atau mencuci tangannya. Dan mencuci tangan itu lebih utama dan lebih baik.
3. Membersihkan Sisa Makanan di Mulut
Membersihkan makanan yang ada di sela-sela giginya, dan berkumur untuk membersihkan mulutnya, karena dengan mulutnya itulah ia berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla dan berbicara dengan teman-temannya.
4. Memuji Allah dan Berdoa
Hendaknya memuji Allah ASWT setelah selesai makan dan minum. Yakni dengan bacaan hamdallah,
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Latin: Alhamdulillahi rabbil'aalamiin.
Arti: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam
Kemudian berdoa agar memperoleh keberkahan.
Kemudian berdoa,
اَلْحَمْدُ ِِللهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ
Latin: Alhamdu lillahilladzi ath'amani haadzaa wa razaqanihi min ghairi haulin minni wa laa quwwatin
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan memberiku rezeki ini tanpa daya dan kekuatan dariku.
Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang artinya:
“Barangsiapa sesudah selesai makan berdoa: ‘Alhamdulillaahilladzi ath‘amani hadza wa razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin (Segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku),’ niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.
Adab Minum yang Dicontohkan Rasulullah SAW
Adab minum kurang lebih sama dengan makan meskipun ada penyesuaian. Kesamaan di di antaranya berdoa sebelum minum, menggunakan tangan kanan dan berdoa setelah minum.
Namun, ada aturan khusus saat minum, sebagaimana dicontohkan Nabi SAW dikutip dari Buku Adab Harian Muslim Teladan.
1. Tidak boleh meniup minuman panas
2. Tidak bernapas di dalam gelas
3. Minum 3 kali tegukan disela dengan napas di luar gelas
Apabila hendak bernapas maka lakukanlah di luar gelas sebanyak tiga kali sebagaimana hadits Anas bin Malik RA, yang artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika minum, beliau bernafas (meneguknya) tiga kali (bernafas di luar gelas).
Begitu juga hadits ‘Abbas RA, yang artinya:
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya.”
People also Ask:
1. Bagaimanakah etika atau adab ketika makan?
Membaca basmalah sebelum makan merupakan adab makan dalam Islam yang utama. Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Apa yang dianjurkan Rasulullah berkaitan dengan aturan saat makan dan minum?
Adab makan dan minum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meliputi memulainya dengan membaca basmalah, menggunakan tangan kanan, makan dalam keadaan duduk dan tidak tergesa-gesa, makan dengan cara berkumpul (mengerumuni makanan), makan secukupnya, tidak mencela makanan, dan mengakhiri dengan membaca hamdalah. Adab ini mencerminkan rasa syukur, menjaga kesehatan, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW untuk meraih berkah dan kebaikan dunia akhirat.
3. Apa kata Al-Quran tentang makanan dan minuman?
Dalam ayat Al-Qur'an yang lain, Allah berfirman: "Umat Islam dibolehkan memakan yang baik (QS. 2:168). Yaitu makanan dan minuman yang suci, bersih, bergizi, dan nikmat . Secara umum, semuanya halal dan diperbolehkan, kecuali yang secara tegas dilarang oleh Allah SWT."
4. Berapa kunyahan saat makan menurut Islam?
Dalam Islam, tidak ada jumlah kunyahan yang pasti, melainkan anjuran untuk mengunyah makanan hingga lumat sempurna, yang beberapa riwayat menyebutkan sekitar 33 hingga 40 kali kunyahan sebagai panduan. Tujuan utamanya adalah memecah makanan menjadi ukuran yang sangat kecil untuk mempermudah kerja sistem pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan menghindarkan diri dari tersedak.