Apa Maksud di Balik Allah SWT Membuka Aib Manusia di Muka Bumi? Ini Kata UAH

9 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tanpa sadar mengungkap kesalahan atau aib orang lain. Padahal, ada makna yang lebih dalam ketika Allah SWT membuka aib seseorang di dunia ini. Pendakwah Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjelaskan hikmah di balik kejadian ini dalam salah satu ceramahnya.

Menurut UAH, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, kesalahan tersebut bisa menjadi kesempatan untuk membuktikan sifat kemanusiaannya melalui tobat.

Kadang, Allah membuka aib seseorang bukan untuk mempermalukannya, tetapi untuk memberinya kesempatan memperbaiki diri. Jika seorang hamba langsung menyadari kesalahannya dan bertobat, maka dosa-dosanya bisa diampuni.

Sebaliknya, jika kesalahan itu terus dilakukan dan justru semakin jauh dari pertaubatan, maka itulah yang bisa menjadi sebab kehancuran di akhirat kelak. Oleh karena itu, ketika aib terbuka, jangan menunda untuk bertaubat.

Dalam sebuah tayangan yang dicuplik dari kanal YouTube @audio.dakwah, UAH mengingatkan agar manusia tidak justru menikmati aib orang lain. Sebaliknya, ketika melihat kesalahan orang lain, seharusnya yang dilakukan adalah membantu dan mengarahkannya pada jalan kebaikan.

Sering kali, manusia lebih senang membicarakan keburukan orang lain daripada mendoakan agar mereka berubah menjadi lebih baik. Kebiasaan ini justru bisa mendatangkan dosa bagi pelakunya.

Simak Video Pilihan Ini:

Kisah Sandal Gus Dur dan Cerita Tatto Jadi Bupati Cilacap

Promosi 1

Membantu Orang Taubat

Bahkan, ada orang yang menjadikan kesalahan orang lain sebagai bahan candaan atau parodi di media sosial. Padahal, tidak ada manfaat dari tindakan tersebut selain menambah dosa dan memperkeruh keadaan.

UAH menekankan bahwa membantu orang lain untuk bertobat jauh lebih besar pahalanya dibandingkan hanya sekadar menyebarkan kesalahannya.

Ketika seseorang sadar akan kesalahannya dan mulai berbenah diri, maka siapa pun yang membantu dan mendoakannya akan mendapatkan pahala tanpa dikurangi sedikit pun.

Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang bertobat. Bahkan, dalam beberapa hadis disebutkan bahwa Allah lebih bahagia atas tobat seorang hamba dibandingkan kebahagiaan seseorang yang menemukan kembali barang berharganya yang hilang.

Kesalahan yang dilakukan di dunia tidak selalu berarti kehancuran di akhirat, selama seseorang masih memiliki kesempatan untuk bertobat. Itulah sebabnya Allah memberikan peringatan dengan cara yang berbeda-beda kepada setiap orang.

Ada yang diperingatkan melalui terbukanya aib, ada pula yang melalui berbagai ujian hidup agar kembali mengingat Allah dan memohon ampunan.

Sebaliknya, jika seseorang terus-menerus menutupi kesalahannya tanpa ada niat untuk bertobat, maka bisa jadi hukumannya akan lebih berat di akhirat kelak.

Fokusnya Perbaikan Diri

Allah SWT memiliki sifat Maha Pengampun, tetapi juga Maha Adil. Jika seorang hamba berusaha memperbaiki diri, maka rahmat Allah akan lebih besar daripada murka-Nya.

UAH mengajak setiap muslim untuk lebih fokus pada perbaikan diri sendiri daripada mencari kesalahan orang lain. Dengan begitu, kehidupan akan lebih berkah dan penuh keberkahan.

Menjadi pribadi yang mudah memaafkan dan membantu orang lain untuk berubah adalah bagian dari ajaran Islam yang sangat dianjurkan.

Sebaliknya, menjatuhkan orang lain dengan menyebarkan aibnya hanya akan membawa keburukan bagi diri sendiri. Bahkan, di akhirat nanti, bisa jadi seseorang yang gemar membicarakan keburukan orang lain akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bagi mereka yang pernah melakukan kesalahan, jangan ragu untuk bertobat. Sebesar apa pun dosa yang telah diperbuat, ampunan Allah selalu lebih luas.

Begitu pula bagi yang melihat kesalahan orang lain, jangan menjadi hakim yang hanya bisa menghakimi, tetapi jadilah sosok yang bisa membimbing dan mendoakan.

Dengan saling mengingatkan dan menutupi aib sesama muslim, kehidupan akan menjadi lebih harmonis dan dipenuhi dengan keberkahan.

UAH menutup pembahasannya dengan mengajak umat Islam untuk senantiasa mengutamakan kebaikan dalam segala hal, termasuk dalam menyikapi kesalahan orang lain.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |