Liputan6.com, Jakarta - Pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven resmi bercerai pada Rabu (16/4/2025). Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengabulkan gugatan cerai yang diajukan Baim Wong pada 7 Oktober 2024.
Berdasarkan hasil keputusan, Paula dinyatakan terbukti berselingkuh dan bersikap nusyuz atau durhaka sebagai istri. Paula dinyatakan bersalah dan beberapa tuntutan nafkah yang diajukan ditolak oleh majelis hakim.
"Majelis hakim menyatakan terbukti, dengan demikian majelis hakim menetapkan pihak termohon adalah istri yang nusyuz, istri durhaka, tidak menjaga kehormatan sebagai istri, mengkhianati hubungan suci suami istri," kata Suryana, Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com.
Sebagaimana diketahui, Baim Wong dan Paula sebelumnya dikenal sebagai pasangan selebriti yang menunjukan citra harmonis. Bahkan, keduanya sering membagikan momen kesehariannya bersama dua buah hatinya di media sosial.
Keputusan Baim Wong mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan beberapa waktu lalu menyita perhatian. Namun kini gugatannya dikabulkan. Baim Wong dan Paula resmi berpisah.
Terkait perceraian suami-istri, pendakwah Ustadz Adi Hidayat pernah memberikan pesan penting dalam ceramahnya. Ulama yang akrab disapa UAH ini juga menjelaskan tentang perceraian sebagai bagian dari solusi yang dibenarkan dalam syariat, meskipun merupakan sesuatu yang dibenci Allah.
"Apa yang Allah turunkan berupa syariat itu solusi, dan cara mendapatkan solusi itu mesti masuk ke ranahnya," kata UAH dikutip dari YouTube Yus T. Sultrawan, Rabu (16/4/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Pesona Batik Nusakambangan Berpewarna Alami dari Laguna Segara Anakan Cilacap
UAH Ulas Kisah Perceraian di Zaman Nabi Muhammad SAW
UAH memberikan contoh dengan mengisahkan perceraian pada zaman Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW pernah memutuskan satu kondisi dalam rumah tangga anak angkatnya, yaitu Zaid bin Tsabi bercerai. UAH mengatakan, persoalan rumah tangga sahabat nabi tersebut sulit diselesaikan.
"Masalah rumah tangga itu bukan manusia biasa saja, sahabat (nabi) juga bermasalah di kehidupan rumah tangga, nabi juga ada persoalan. Tapi kembali kepada rumus, semua persoalan itu didesain ada bukan untuk membuat hidup bermasalah, tapi mencari solusi dari situ," jelas UAH.
Tahapan Mencari Solusi sebelum Memutuskan Cerai
Jika tidak ditemukan solusinya, maka sebelum pada tahapan perceraian ada tahap-tahap yang sebaiknya harus dijalankan.
"Kalau ada masalah di rumah tangga, selesaikan dengan komunikasi dulu. Komunikasi tidak selesai, coba sementara berpisah tempat tidur saling merenungkan," ujar UAH.
Jika belum selesai juga masalahnya, coba berikan pelajaran agar bisa saling mengerti dengan cara membatasi jarak agar muncul kerinduan. Kemudian suami jangan dulu memberi nafkah, baik nafkah dzahir maupun batin.
"Setelah itu, kalau gak ketemu (solusi) berdua,konsultasi kepada orang yang bisa memberikan solusi. Jika benar-benar punya niat yang baik untuk islah, Allah berikan jalan," tutur UAH.
Jika belum bertemu juga titik terang solusinya, misalnya ada perbedaan prinsip yang tidak bisa disatukan, maka jalan yang terakhirnya adalah mengucapkan talak.
"Talak pun asalnya itu bukan memisahkan, tapi jalan terakhir untuk menyatukan. Karena itu, cerai talak pertama itu disebut rujuk. Rujuk itu artinya kembali. Sebetulnya dengan cerai itu diharapkan bisa balik lagi," jelas UAH.
Pesan UAH bagi yang Memutuskan Cerai
UAH mengatakan, jika sudah tidak ada niat berumah tangga dengan baik, maka dapat memilih jalan cerai. Dalam Islam, cerai diperbolehkan tapi merupakan salah satu yang dibenci Allah SWT.
"Yang dimaksud Allah benci itu, Allah tidak suka, nanti terputus silaturahim, terputus yang gak bagus-bagus, itu yang dimaksudkan. Makanya walaupun Anda mengambil jalan untuk berpisah, mendapatkan yang baik dan yang lain, cocok di situ, jangan pernah memutuskan silaturahim dengan yang sebelum-sebelumnya," kata UAH.
"Makanya, ketika Zaid berpisah dengan Zainab, Zainab jadi istri nabi kemudian. Apakah kemudian hubungan Zaid dan Zainab berakhir? Tidak, bahkan jadi lebih baik. Itu yang diajarkan. Jadi, hikmah perceraian sesungguhnya bukan ingin menyatukan tapi membangun jembatan silaturahim lebih baik," tutur UAH.
Dapat disimpulkan bahwa perceraian adalah solusi terakhir dalam rumah tangga. Jika memilih berpisah, tetap harus saling menjaga silaturahim. Wallahu a'lam.