Liputan6.com, Jakarta - Di tengah rutinitas ibadah umat Islam, doa menjadi bagian yang tak terpisahkan. Namun, ada perbedaan besar antara doa yang dipanjatkan saat dalam keadaan sholat dan doa yang dibaca di luar sholat. Hal ini diungkapkan dalam penjelasan yang memantik pemahaman baru bagi banyak orang.
Sholat bukan hanya ibadah wajib, tapi juga menjadi momen spesial bagi seorang hamba untuk mengadu kepada Tuhannya. Dalam setiap gerakan dan bacaan, terselip kekhusyukan yang menjadi jalan terbukanya rahmat Allah. Tidak mengherankan jika doa dalam sholat memiliki posisi yang sangat istimewa.
Pendakwah Muhammadiyah Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengupas tuntas perbedaan ini dalam sebuah ceramah yang menggugah kesadaran umat. Ia menyebut bahwa saat seseorang berdoa dalam sholat, maka doanya akan dijawab oleh Allah dua kali lebih cepat dibandingkan dengan doa yang dipanjatkan di luar sholat.
Dalam penjelasannya, Ustadz Adi menekankan bahwa posisi seseorang yang sedang sholat sangat dekat dengan Allah. Ketika seseorang berada dalam sholat, ia sedang berdialog langsung dengan Rabb-nya. Kondisi ini menjadi jalan pembuka terkabulnya doa dengan kecepatan yang luar biasa.
Dinukil dari tayangan video di kanal YouTube @AnrizahShort92, Selasa (22/4/2025), UAH menjelaskan bahwa sholat adalah salah satu waktu terbaik untuk bermunajat.
Simak Video Pilihan Ini:
Polres Pemalang Sterilisasi Gereja jelang Natal 2024
Faktor Utama Kekhusyukan
Doa yang diucapkan saat sujud, misalnya, adalah momen paling dekat antara hamba dengan Allah. Dalam posisi sujud, hati lebih tunduk, lisan lebih jujur, dan jiwa lebih tenang. Tidak mengherankan jika Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa saat sujud adalah waktu terbaik untuk berdoa.
Menurut Ustadz Adi, kekhusyukan dalam sholat menjadi faktor utama yang mempercepat terkabulnya doa. Ketika seseorang benar-benar khusyuk, ia menghadirkan seluruh pikirannya untuk berinteraksi dengan Allah. Dalam kondisi ini, doa menjadi lebih tulus dan bermakna.
Ia juga mengutip beberapa ayat dan hadis yang mendukung pernyataan ini. Salah satunya adalah sabda Rasulullah SAW, "Keadaan terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika ia sujud. Maka perbanyaklah doa dalam sujud itu."
Ustadz Adi juga mengajak umat untuk memperhatikan waktu-waktu utama dalam sholat untuk berdoa. Setelah membaca tahiyyat akhir sebelum salam, misalnya, adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memohon segala hajat.
Selain itu, saat membaca doa iftitah di awal sholat juga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pujian kepada Allah. Puji-pujian ini, menurutnya, membuka pintu rahmat dan mempercepat terkabulnya doa-doa berikutnya.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi juga mengajak jamaah untuk tidak hanya menghafal doa-doa baku, tapi juga memahami maknanya. Dengan memahami arti doa, seseorang akan lebih meresapi setiap kalimat yang ia panjatkan.
Ia juga menekankan pentingnya keikhlasan dalam berdoa. Keikhlasan adalah kunci utama diterimanya permohonan. Baik itu dalam sholat maupun di luar sholat, keikhlasan harus menjadi landasan utama dalam bermunajat kepada Allah.
Mintalah saat Sholat
Ustadz Adi menyebut bahwa terkadang orang lupa bahwa sholat adalah sarana untuk mencurahkan isi hati. Banyak yang hanya fokus pada gerakan dan bacaan, tapi tidak menghidupkan momen untuk berbicara dengan Allah.
Di akhir penjelasannya, ia mengajak seluruh umat Islam untuk mulai membiasakan diri menyisipkan doa-doa pribadi dalam sholat. Doa itu bisa disisipkan saat sujud, antara dua sujud, atau menjelang salam. Semuanya merupakan waktu-waktu yang sangat utama.
“Kalau Anda ingin sesuatu cepat dikabulkan, maka mintalah saat sedang sholat. Insya Allah doanya akan lebih cepat dijawab,” tegasnya dalam ceramah itu.
Ia juga mengingatkan bahwa doa yang dilakukan di luar sholat tetap bernilai ibadah dan bisa dikabulkan. Hanya saja, tingkat kedekatannya tidak sama seperti saat dalam sholat.
Dengan pemahaman ini, Ustadz Adi berharap umat lebih memaksimalkan kualitas sholat, bukan hanya kuantitasnya. Sholat tidak lagi hanya sekadar kewajiban, tapi menjadi jalan pembuka pertolongan dan jawaban dari langit.
Ia menutup dengan ajakan agar setiap muslim memperbaiki sholatnya. Karena jika sholatnya baik, maka semua urusan akan dimudahkan, termasuk doa-doanya.
Pesan ini diharapkan menjadi renungan bagi umat Islam agar tidak menyia-nyiakan kesempatan berdoa dalam sholat. Waktu yang sangat dekat dengan Allah seharusnya menjadi momentum utama untuk meminta yang terbaik.
Sholat adalah anugerah yang diberikan Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW. Gunakanlah momen itu sebaik-baiknya untuk membangun hubungan yang erat dengan Sang Pencipta.
Jika sholat dijalankan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, maka setiap doa di dalamnya akan menjadi energi yang luar biasa untuk membentuk kehidupan yang lebih berkah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul