Cara Pertahankan Tubuh Tetap Berenergi Selama Puasa Ramadan ala Ahli Gizi K

11 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan poa makan dan tidur selama menjalani ibadah puasa Ramadan berdampak pada kesehatan. Oleh karenanya, penting memiliki strategi agar tubuh tetap berenergi dan mendapat nutrisi yang cukup.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, ahli gizi klinis di Bioniq Timur Tengah dr Lama Dalloul membagikan kiatnya.

Puasa dan Olahraga

Mempertahankan tingkat energi saat berpuasa bisa jadi hal menantang bagi sebagian individu yang mencoba menjalankan rutinitas olahraga atau baru memulai program kebugaran baru.

Untuk itu, dr Lama menyarankan untuk menghindari latihan intens selama jam puasa.

"HIndari latihan intens selama jam puasa, karena dapat menguras energi Anda," tuturnya.

Alih-alih latihan intensitas tinggi, mereka yang berpuasa Ramadan disarankan melakukan aktivitas ringan seperti jalan kaki, melakukan peregangan atau yoga.

Menurutnya, olahraga ringin yang dilakukan selepas berbuka puasa dapat membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan kadar energi tubuh.

Tetap Terhidrasi

Dalloul juga memperingatkan bahwa minum cukup air berperan penting dalam mencegah kelelahan dan ketidaknyamanan lain yang berhubungan dengan puasa.

“Setelah berbuka puasa, utamakan minum banyak air secara bertahap sepanjang malam hingga sahur (makan sebelum matahari terbit), minumlah perlahan untuk menghindari kembung,” saran Dalloul.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan mereka yang berpuasa selama bulan Ramadan minum setidaknya 10 gelas air selama jam-jam tidak berpuasa untuk mencegah dehidrasi.

Ahli gizi klinis memperingatkan agar tidak mengonsumsi minuman manis, seperti soda dan jus manis, selama bulan puasa dan sebaliknya menyarankan agar mereka yang berpuasa seharian minum air putih, teh herbal, atau air kelapa.

Bagi mereka yang rentan mengalami dehidrasi, ia menyarankan suplemen elektrolit untuk menjaga hidrasi dan mengurangi kelelahan otot.

"Kalium, kalsium, dan natrium adalah kunci untuk menjaga tubuh Anda tetap seimbang," tambahnya.

Promosi 1

Nutrisi penting

Puasa mengubah metabolisme, sehingga sangat penting untuk mengisi kembali nutrisi penting.

"Karena tubuh menghemat energi selama puasa, laju metabolisme basal kita menjadi lebih efisien. Namun, ini juga berarti kita mungkin mengonsumsi lebih sedikit nutrisi, vitamin, dan mineral daripada yang dibutuhkan tubuh kita," jelasnya.

Untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal, Dr. Dalloul menyarankan untuk memilih makanan yang kaya vitamin dan mineral dengan hati-hati dan menyesuaikan suplementasi dengan kebutuhan masing-masing individu.

"Sertakan lemak sehat dalam makanan Anda, seperti alpukat, ikan berlemak, minyak zaitun, kacang mentah, dan biji-bijian," katanya.

“Selain itu, minum banyak air sangat penting untuk penyerapan vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C. Makan makanan yang seimbang, kendalikan asupan serat, hindari makanan pedas, hindari makan berlebihan, dan sertakan makanan yang kaya probiotik seperti yoghurt atau kefir untuk mendukung kesehatan usus.”

Mengonsumsi vitamin B kompleks setelah berbuka puasa dapat mendukung energi dan fungsi otak, sementara suplemen Omega-3 – atau makanan seperti salmon dan biji chia – dapat memberikan kejernihan mental yang lebih baik.

Kekurangan Nutrisi

Suplemen yang dipersonalisasi bagi mereka yang memiliki kekurangan nutrisi berperan penting dalam memastikan tubuh mendapatkan dukungan yang dibutuhkannya, jelas Dalloul.

Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan ketidaknyamanan terkait puasa seperti kelelahan, sakit kepala, dan pusing, katanya.

“Selama puasa, hidrasi yang tidak memadai dan perubahan pola makan dapat menyebabkan kekurangan magnesium atau lainnya, yang dapat mengakibatkan kram, sakit kepala, dan kelelahan,” kata Dalloul.

Cara terbaik untuk menentukan apakah Anda perlu mengonsumsi suplemen adalah dengan melakukan tes darah, katanya.

“Saya tidak akan merekomendasikan mengonsumsi vitamin atau nutrisi tertentu, karena hipervitaminosis yang tidak terkontrol sama berbahayanya bagi tubuh kita seperti kekurangan vitamin. Selain itu, dosisnya juga berbeda-beda; misalnya, atlet, pria muda, wanita hamil, atau manula membutuhkan formula yang berbeda,” jelasnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |