Catatan Amal Perbuatan Manusia Diserahkan kepada Allah di Bulan Sya'ban, Simak Baik-Baik

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Sya'ban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan kalender Hijriyah. Bulan ini menjadi kesempatan terbaik bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan dan mempersiapkan diri menyambut datangnya Ramadhan.

Salah satu amalan utama di bulan Sya'ban adalah pada pertengahan bulan, yaitu tanggal 15 Sya'ban, yang sering disebut sebagai malam Nisfu Sya'ban.

Malam ini memiliki keistimewaan luar biasa, karena diyakini pada malam tersebut Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa bagi mereka yang memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat.

Tak hanya itu, bulan Sya'ban juga menjadi saksi sejumlah peristiwa penting. Peristiwa-peristiwa tersebut tidak hanya penuh dengan makna sejarah, tetapi juga memberikan pelajaran dan motivasi dalam perjalanan spiritual umat Islam.

Dikutip dari NU Online Jabar, dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban, karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan ada tiga peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya'ban yang berpengaruh pada kehidupan beragama seorang Muslim.

Saksikan Video Pilihan ini:

Pemanfaatan Maggot dalam Pertanian Terpadu Ala Ponpes Elbas Cilacap

1. Peralihan Kiblat

Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan surah Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.

Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti surah Al-Baqarah ayat 144 berikut.

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ

Artinya: “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”

2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah

Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadis riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.

“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”

Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”

Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal sholat lima waktu.

3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Sholawat untuk Rasulullah SAW

Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu surah Al-Ahzab ayat 56.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, sholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan sholawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran sholawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |