Cek Fakta: Hoaks Judul Artikel China Siap Biayai Pembangunan Kiblat Baru Bagi Islam Nusantara

1 week ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel berjudul China siap membiayai pembangunan kiblat baru bagi umat Islam Nusantara. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 November 2024.

Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul "Xi Jinping: China Siap Membiayai Seluruh Kebutuhan Pembangunan Kiblat Baru Bagi Umat Islam Nusantara"

Akun itu menambahkan narasi, "Secara langsung JinPing buka aslinya bahwa sejak 2014 komunis China yang menaungi islam nusantara dan yang ciptakan"

Lalu benarkah postingan artikel berjudul China siap membiayai pembangunan kiblat baru bagi umat Islam Nusantara?

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka laman Detik.com. Namun tidak ditemukan artikel yang sesuai dengan postingan.

Pencarian dilanjutkan dan kami menemukan artikel yang menggunakan foto yang sama seperti postingan. Namun artikel dalam artikel asli berjudul "Presiden China Sebut Situasi Terkini di Ukraina Mengkhawatirkan".

<p>Cek fakta Xi Jinping bakal bangun kiblat baru</p>

Artikel itu diunggah pada 8 Maret 2022. Berikut isi artikelnya:

"Beijing - Presiden China Xi Jinping membahas soal situasi terkini di Ukraina yang tengah diinvasi Rusia, dalam percakapan via video conference dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.Kepada Macron dan Scholz, Xi menyebut krisis di Ukraina 'mengkhawatirkan'. Xi juga menyerukan 'sikap menahan diri maksimum' terkait Ukraina. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (8/3/2022).

Komentar Xi itu disampaikan dua pekan setelah Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut jumlah orang yang mengungsi dari perang tersebut telah melampaui dua juta orang -- menjadikannya sebagai krisis pengungsi yang bertumbuh paling cepat sejak Perang Dunia II.

Pemerintah China menolak untuk mengecam tindakan militer Rusia ke Ukraina, bahkan enggan menyebutnya sebagai 'invasi'. Rusia diketahui merupakan mitra dekat dari China selama ini.

Laporan televisi nasional China, CCTV, menyebut bahwa Xi menginginkan agar 'kedua pihak menjaga momentum negosiasi, mengatasi kesulitan dan melanjutkan pembicaraan untuk mencapai hasil'.

"Kami ingin menyerukan sikap menahan diri maksimum untuk mencegah krisis kemanusiaan skala besar," ucap Xi.

Ditambahkan Xi bahwa 'situasi terkini di Ukraina sangat mengkhawatirkan'. Xi menyatakan bahwa China 'berduka karena ada perang baru di benua Eropa'.

China juga menyatakan pihaknya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Pada Senin (7/3) waktu setempat, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menuturkan kepada wartawan bahwa Beijing terbuka untuk membantu menengahi perdamaian.

Namun Wang juga menekankan bahwa persahabatan antara China dan Rusia masih 'kokoh' meskipun ada kecaman internasional terhadap invasi Rusia yang terus berlanjut."

Sumber:

https://news.detik.com/internasional/d-5974129/presiden-china-sebut-situasi-terkini-di-ukraina-mengkhawatirkan/2

Kesimpulan

Postingan artikel berjudul China siap membiayai pembangunan kiblat baru bagi umat Islam Nusantara adalah hoaks. Faktanya judul artikel itu telah disunting.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |