Liputan6.com, Cilacap - Wali merupakan orang pilihan yang merupakan kekasih Allah SWT. Banyak orang mengira untuk menjadi waliyullah (kekasih Allah SWT) itu harus terlebih dahulu melalui jalan terjal dan sulit. Dia juga harus mampu tirakat berat dan membaca wirid dalam hitungan yang sangat fantastis.
Namun tidak demikian halnya sebagaimana disampaikan oleh KH. Ahmad Bahauddin Nusalim (Gus Baha) dalam sebuah kesempatan tausiyahnya.
Menurut Gus Baha menjadi wali tidaklah sulit. Bahkan memiliki maqam atau derajat yang melebihi atau di atas wali itu juga tidak sulit.
Terdapat sebuah amalan dari Gus Baha agar orang mendapatkan derajat wali bahkan lebih tinggi dari wali.
“Ini saya berikan satu hadis tentang resep jadi wali,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @arrumidesain88, Sabtu (18/10/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Dramatis, Evakuasi Warga Korban Longsor di Cilacap
Ini Amalannya
Gus Baha membeberkan amalan agar memiliki derajat di atas wali ini bersumber dari hadis shohih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Dalam hadis itu dijelaskan bahwa Allah SWT sangat ridlo dan senang saat ada seorang hamba yang disaat makan dan minum diliputi rasa syukur kepada-Nya seraya mengucarkan hamdalah.
“Ini hadis Shohih Muslim, Allah itu sangat ridlo kalau orang itu makan, ketika makan selesai membaca Tahmid, ya Allah Alhamdulillah bisa makan, Alhamdulillah bisa minum,”
Dengan mengucapkan hamdalah saat makan dan minum itu sebagai wujud syukur dan menjadi sebab ridlo Allah kepadanya. Dan jikalau seseorang yang diridloi Allah SWT, menurut Gus Baha derajatnya melebihi seorang wali.
Dengan demikian, menjadi wali tidak harus mengamalkan wirid dengan jumlah yang banyak, namun cukup bersyukur kepada Allah saat selesai makan dan minum.
“Orang diridloi Allah itu di atas wali,” tandasnya
“Tidak usah kamu jadi wali wiridan baca qulhu 10.000 kali, tidak ada yang percaya,” pungkasnya.
Dahsyatnya Syukur
Menukil bimbinganislam.com, syukur adalah ibadah yang penting dalam hidup seorang muslim. Bagaimana tidak? Ia disetarakan dengan iman oleh Allah dalam firmanNya:
مَّايَفْعَلُ اللهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَءَامَنتُمْ وَكَانَ اللهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui.”(An-Nisaa 147)
Dalam ayat yang mulia ini Allah menberitakan tidak ada keinginan yang menyiksa hamba bila mereka bersyukur dan beriman.
Bahkan Allah pun menjadikan orang yang bersyukur sebagai orang yang mendapatkan kekhususan anugerah yang tidak diberikan kepada selain mereka. Lihatlah firman Allah:
وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا أَهَؤُلآءِ مَنَّ اللهُ عَلَيْهِم مِّن بَيْنِنَآ أَلَيْسَ اللهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ
Dan Demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang Kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?”(Al-An’am 53)
Lihat juga Allah telah membagi manusia kedalam dua kategori yaitu orang yang bersyukur dan orang yang kufur dalam firmanNya:
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
“Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”(Al-Insan : 3).
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul