GOOTO.COM, Jakarta - Marketing Director dan Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani menanggapi permintaan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang meminta agar Daihatsu tidak menaikkan harga jual dan tidak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) di tengah lesunya industri otomotif Indonesia.
Iklan
Sri Agus mengapresiasi langkah Pemerintah Indonesia yang datang langsung ke pihak prinsipal Daihatsu di Jepang untuk menyampaikan permintaan tersebut. Menurut dia, dua hal tersebut memang harus menjadi fokus bersama antara pemerintah dengan pelaku industri.
"Sebenarnya bukan cuma 2 masalah itu ya, tapi kami sama-sama untuk bisa ada demand, supaya juga ada produksi di kami. Saya setuju dengan pemerintah, karena kemarin kan mereka menjadikan industri otomotif jadi penopang industri nasional juga, jadi mau enggak mau ini akan kami harus sikapi bersama-sama juga dari seluruh pihak," kata Sri Agung saat ditemui di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.
Sri Agung juga menuturkan bahwa sepanjang semester pertama tahun ini, Daihatsu belum menaikkan harga jual kendaraannya di Indonesia. Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri bahwa kenaikkan harga ini sebenarnya perlu dilakukan, terutama dengan pemberlakuan kebijakan opsen pajak di beberapa wilayah di Tanah Air.
"Kenaikan ini enggak bisa kami hindari, kenaikan tarifnya (opsen) juga kami perlu sikapi di masing-masing wilayah terhadap daya beli di wilayah itu sendiri," ucapnya menjelaskan.
Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa Toyota, Suzuki, dan Daihatsu berkomitmen tidak menaikkan harga jual kendaraan dan tak melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) di Indonesia. Komitmen ini didapat Agus saat menghadiri World Expo 2025 Osaka di Jepang pada Jumat, 11 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Agus juga menyampaikan keprihatinannya atas potensi gejolak di sektor otomotif nasional jika terjadi lonjakan harga kendaraan dan pengurangan tenaga kerja.
"Saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional," kata Agus.
Agus menuturkan jika permintaan tersebut disambut baik para petinggi Toyota, Suzuki, dan Daihatsu. Ketiga pabrikan otomotif Jepang ini menyatakan komitmennya untuk menjaga harga tetap stabil dan mempertahankan tenaga kerja di tengah berbagai tantangan global.
"Komitmen mereka kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia," ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Agus Gumiwang juga menyampaikan soal upaya Pemerintah Indonesia dalam langkah deregulasi dan insentif fiskal guna mendorong iklim investasi di sektor otomotif ini. Menperin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dengan prinsipal otomotif untuk keberlanjutan industri dan kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia.
"Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino," ujarnya.