Doa Hujan Angin yang Dicontohkan Rasulullah, Amalkan untuk Memohon Perlindungan

1 week ago 12

Cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang sering kali menimbulkan kekhawatiran. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, Rasulullah memberikan teladan yang sangat berharga, tidak hanya dalam bentuk doa-doa perlindungan, tetapi juga melalui tindakan nyata yang penuh makna spiritual.

1. Menyingkap Baju Saat Turun Hujan

Ketika hujan mulai turun, Rasulullah memiliki kebiasaan menyingkap pakaiannya hingga air hujan mengenai tubuh beliau. Hal ini dijelaskan dalam hadits dari Anas bin Malik ra:

“Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya hingga hujan itu mengenainya.”

Ketika ditanya mengapa beliau melakukan hal tersebut, Rasulullah menjawab: 

“Karena hujan adalah rahmat yang baru saja diciptakan oleh Tuhannya.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Menurut Imam al-Nawawi, tindakan ini menunjukkan bahwa hujan adalah sesuatu yang suci dan penuh berkah. Maka, disunnahkan bagi seorang Muslim untuk membiarkan tubuhnya (selain aurat) terkena air hujan sebagai bentuk tabarruk (mengambil berkah).

2. Membaca Doa Ketika Melihat Awan Gelap (Mendung)

Ketika mendapati langit mulai mendung atau melihat awan yang menggelayut berat, Rasulullah langsung meninggalkan pekerjaannya, bahkan sekalipun sedang dalam salat. Beliau lalu membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا

 Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya.

Dan apabila hujan benar-benar turun, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Allahumma shayyiban nâfi’an  

Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat. (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan al-Baihaqi)

Doa ini menunjukkan kekhawatiran sekaligus harapan Rasulullah agar hujan yang turun menjadi rahmat, bukan azab.

3. Tidak Mencela Angin Kencang

Angin adalah ciptaan Allah yang bisa membawa rahmat atau azab. Rasulullah mengajarkan adab ketika angin besar berhembus, yaitu tidak mencela angin, melainkan memohon kebaikannya dan perlindungan dari keburukannya. Beliau bersabda:

الرِّيْحُ مِنْ رَوْحِ اللهِ تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَتَأْتِي بِالْعَذَابِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَلَا تَسُبُّوهَا، وَسَلُوا اللهَ خَيْرَهَا، وَاسْتَعِيذُوا بِاللهِ مِنْ شَرِّهَا“Angin adalah bagian dari rahmat Allah, bisa membawa rahmat dan juga azab. Jika kalian melihatnya, maka jangan mencelanya. Mohonlah kepada Allah kebaikannya, dan berlindunglah kepada-Nya dari keburukannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

4. Berdoa Agar Hujan Membawa Rahmat, Bukan Azab

Ketika melihat awan yang tampak menggumpal dan mengandung potensi hujan, Rasulullah juga mengajarkan doa sebagai bentuk permohonan agar hujan yang dibawa tidak menjadi bencana:

اللَّهُمَّ سَيْبَ رَحْمَةٍ وَلَا سَيْبَ عَذَابٍ

Allahumma saiba rahmatin wa la saiba ‘adzabin

Artinya: Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai hujan rahmat, bukan hujan azab. (HR Ibnu Majah dan al-Nasai)

Tindakan dan doa-doa Rasulullah di atas merupakan contoh nyata bagaimana Islam mengajarkan umatnya untuk menghadapi fenomena alam dengan bijak dan penuh keimanan. Cuaca buruk bisa jadi sarana introspeksi, sekaligus momen untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |