Doa Mensucikan Diri dari Haid Teks Arab dan Tata Caranya yang Benar

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Setelah selesai masa haid, seorang wanita diwajibkan untuk melakukan mandi besar atau mandi junub agar dapat kembali melaksanakan ibadah seperti salat dan puasa. Proses ini melibatkan doa mensucikan diri dari haid dan tata caranya.

Mandi wajib ini bukan sekadar membersihkan tubuh secara fisik, melainkan juga merupakan bentuk penyucian diri dari hadas besar sesuai ketentuan syariat.

Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia, suci dari hadas kecil dan hadas besar merupakan salah satu syarat sah melaksanakan ibadah, seperti salat, iktikaf di masjid, tawaf, dan menyentuh mushaf.

Untuk menghilangkan hadas besar, seseorang harus melakukan mandi wajib atau mandi janabah yang biasa disebut mandi junub. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Sabtu (13/9/2025).

Bacaan Doa Mensucikan Diri dari Haid (Niat Mandi Wajib Haid)

Niat merupakan rukun pertama dan terpenting dalam mandi wajib, yang harus dilakukan di awal mandi, bersamaan dengan air pertama yang mengenai tubuh. Niat ini harus spesifik untuk menghilangkan hadas besar dari haid dan dilakukan karena Allah SWT. Keabsahan mandi wajib sangat bergantung pada niat yang benar.

Berikut adalah beberapa lafal niat mandi wajib setelah haid yang dapat diamalkan:

Niat Versi Pertama (Umum)

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid fardhu karena Allah Ta'ala." 

Niat Versi Kedua (Singkat)

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala." 

Niat ini dapat diucapkan dalam hati atau dilafalkan dengan jelas. Yang terpenting adalah adanya kesengajaan dalam hati untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta'ala. Memahami doa mensucikan diri dari haid ini adalah langkah awal yang krusial.

Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid

Tata caranya memiliki urutan yang spesifik agar sah dan sempurna. Mengikuti langkah-langkah ini dengan benar memastikan bahwa proses penyucian diri telah dilakukan sesuai syariat. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti, dirangkum dari berbagai sumber, termasuk buku La Tahzan untuk Wanita Haid karya Ummu Azzam:

  1. Membaca Niat Mandi Wajib: Niat diucapkan di awal mandi, bisa dalam hati atau dilafalkan.
  2. Mencuci Kedua Tangan: Bersihkan kedua tangan sebanyak tiga kali dengan air mengalir.
  3. Membersihkan Anggota Tubuh yang Kotor: Bersihkan kemaluan dan kotoran di area vagina menggunakan tangan kiri dengan air bersih dan mengalir. Pastikan semua kotoran atau najis yang menempel di badan dibersihkan.
  4. Mencuci Tangan Kembali: Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun atau sejenisnya.
  5. Berwudu: Lakukan wudu dengan sempurna seperti hendak menunaikan salat.
  6. Membasahi Kepala: Siram air ke atas kepala sebanyak tiga kali sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala, sambil menggosok atau menyela rambut.
  7. Mengguyur Seluruh Tubuh: Guyurkan air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lalu ke sisi kiri. Pastikan seluruh badan bagian luar terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya, serta lipatan-lipatan kulit.
  8. Menggunakan Sabun dan Sampo (Opsional): Setelah langkah-langkah wajib, dapat dilanjutkan dengan mandi seperti biasa menggunakan sabun dan sampo untuk kebersihan tambahan.

Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa aturan lain yang perlu diperhatikan untuk memastikan kesucian dari mandi wajib yang sudah dilakukan. Hal-hal tersebut meliputi penggunaan air yang bersih dan suci, memastikan seluruh tubuh terguyur air, dan tidak menggunakan penutup kepala yang menghalangi air.

Rukun Mandi Wajib

Rukun mandi wajib adalah hal-hal pokok yang harus dipenuhi agar mandi wajib dianggap sah. Ada dua rukun utama dalam mandi wajib yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslimah. Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, maka mandi wajib dianggap tidak sah dan hadas besar belum terangkat.

Niat: Niat untuk mandi wajib harus dilakukan di dalam hati. Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa. Dalam mazhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Kemenag.go.id dalam artikelnya tentang cara mandi junub.

Mengguyur Seluruh Badan: Seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulunya. Air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh tidak tertempel najis. Rukun ini memastikan bahwa setiap bagian tubuh yang wajib disucikan telah terkena air.

Memenuhi kedua rukun ini adalah inti dari tata caranya agar mandi wajib setelah haid menjadi sah. Tanpa niat yang benar dan perataan air ke seluruh tubuh, tujuan penyucian diri tidak akan tercapai.

Sunah-Sunah dalam Mandi Wajib

Selain rukun, terdapat beberapa amalan sunah yang dianjurkan untuk dilakukan saat mandi wajib guna menyempurnakan ibadah. Melaksanakan sunah-sunah ini akan menambah pahala dan keberkahan dalam proses penyucian diri. Imam al-Ghazali dalam kitabnya Bidâyatul Hidâyah menyebutkan beberapa sunah mandi junub yang relevan dengan mandi wajib setelah haid.

Berikut adalah sunah-sunah dalam mandi wajib yang dapat diamalkan:

  • Membasuh tangan hingga tiga kali sebelum memulai mandi.
  • Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan, seperti sisa darah haid.
  • Berwudu dengan sempurna sebelum mandi, sebagaimana wudu untuk salat.
  • Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadas besar.
  • Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.
  • Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali, untuk memastikan kebersihan menyeluruh.
  • Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya), agar air merata hingga ke kulit kepala.
  • Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya berwudu lagi.

Melaksanakan sunah-sunah ini akan menyempurnakan tata caranya dan menjadikan mandi wajib lebih bernilai di sisi Allah SWT. Ini juga menunjukkan kesungguhan dalam menjaga kebersihan dan kesucian diri.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mandi Wajib

Untuk memastikan mandi wajib yang dilakukan sah dan sempurna, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh setiap muslimah. Perhatian terhadap detail-detail ini akan membantu memastikan bahwa proses penyucian diri telah memenuhi semua syarat syariat.

  • Memastikan Haid Berhenti Total: Sebelum mandi wajib, pastikan darah haid telah benar-benar berhenti mengalir dan tidak ada lagi bercak darah yang keluar. Ini adalah syarat utama untuk memulai mandi wajib.
  • Kebersihan Air: Gunakan air yang bersih dan suci yang tidak berubah bau, warna, atau rasanya karena najis. Air yang digunakan harus memenuhi standar kebersihan dalam Islam.
  • Melepas Penghalang Air: Pastikan tidak ada penghalang yang menempel di tubuh yang dapat menghalangi air mencapai kulit, seperti cat kuku, perhiasan yang terlalu ketat, atau kotoran yang mengering.
  • Memperhatikan Lipatan Tubuh: Seluruh lipatan kulit dan bagian yang tersembunyi harus dibersihkan dengan air. Ini termasuk ketiak, sela-sela jari, dan lipatan perut.
  • Tidak Berlebihan Menggunakan Air: Gunakan air secukupnya dan tidak berlebihan, sebagai bentuk penghematan dan mengikuti sunah Rasulullah SAW.
  • Privasi: Lakukan mandi wajib di tempat yang tertutup dan menjaga privasi, sesuai dengan adab dalam Islam.
  • Waktu Pelaksanaan: Mandi wajib dilakukan segera setelah darah haid berhenti, terutama jika waktu salat akan tiba, agar dapat segera kembali beribadah.

Memperhatikan poin-poin ini akan memastikan bahwa doa mensucikan diri dari haid dan tata caranya telah dilaksanakan dengan benar dan sah, sehingga ibadah selanjutnya diterima.

Doa Setelah Mandi Wajib

Setelah selesai melaksanakan mandi wajib, disunahkan untuk membaca doa sebagai bentuk penyempurnaan ibadah dan memohon keberkahan kepada Allah SWT. Doa ini memiliki makna pengakuan tauhid, tobat, kesucian, dan akhlak mulia, serupa dengan doa setelah berwudu.

Berikut adalah bacaan doa setelah mandi wajib, seperti yang dikutip dari Antaranews.com:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."

Membaca doa setelah mandi wajib hukumnya sunah, bukan wajib. Yang wajib adalah melakukan mandi wajib itu sendiri dengan memenuhi syarat dan rukunnya. Doa ini menjadi penutup yang baik setelah melaksanakan doa mensucikan diri dari haid dan tata caranya.

FAQ

1. Apa itu mandi wajib setelah haid?

Mandi wajib adalah mandi besar yang dilakukan untuk menghilangkan hadas besar akibat haid agar kembali suci dan bisa beribadah.

2. Kapan seorang wanita wajib mandi setelah haid?

Setelah darah haid berhenti total dan tidak ada lagi bercak yang keluar.

3. Apa rukun mandi wajib?

Dua rukun utama: niat dalam hati dan meratakan air ke seluruh tubuh.

4. Bagaimana niat mandi wajib setelah haid?

Cukup berniat dalam hati untuk menghilangkan hadas besar karena haid karena Allah SWT, boleh dilafalkan atau dalam hati.

5. Apakah mandi wajib sama dengan mandi biasa?

Tidak, mandi wajib memiliki niat khusus dan tata cara tertentu agar sah menurut syariat.

6. Apa yang dianjurkan (sunah) saat mandi wajib?

Berwudu sebelum mandi, membasuh tangan tiga kali, menyela rambut, dan mendahulukan sisi kanan tubuh.

7. Apakah ada doa setelah mandi wajib?

Ada doa yang dianjurkan, isinya tentang syahadat, permohonan ampun, serta doa agar termasuk orang yang bertobat dan menjaga kesucian.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |