Hati-hati! Modus Baru Penipuan Bukti Transfer Palsu, Begini Cara Hindarinya

14 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Penipuan online semakin marak, salah satu modusnya yang perlu diwaspadai adalah bukti transfer palsu. Modus ini memanfaatkan kecanggihan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), untuk memanipulasi bukti transfer dan membuat korban percaya uang telah ditransfer.

Modus penipuan ini biasanya dimulai dengan pelaku menghubungi korban melalui berbagai platform, seperti pesan singkat, media sosial, atau email.

Setelah mengirimkan bukti transfer palsu yang terlihat meyakinkan, pelaku akan meminta korban untuk mengirimkan barang atau jasa, atau mengembalikan selisih uang transfer yang diklaim salah kirim.

Korban seringkali merasa tertekan karena pelaku seringkali menambahkan detail palsu untuk meyakinkan korban, seperti nama dan nomor rekening yang tampak valid. Oleh karena itu, kewaspadaan dan verifikasi sangat penting untuk menghindari menjadi korban.

Meskipun teknologi editing gambar dan AI semakin canggih, bukti transfer palsu masih memiliki celah yang bisa dideteksi. Dengan ketelitian dan langkah-langkah verifikasi yang tepat, Anda dapat melindungi diri dari penipuan ini.

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menghindari menjadi korban penipuan bukti transfer palsu.

Verifikasi Bukti Transfer dan Periksa Detailnya

Jangan langsung percaya pada bukti transfer yang diterima. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah verifikasi bukti transfer tersebut dengan mengecek mutasi rekening Anda melalui aplikasi mobile banking, internet banking, atau ATM.

Pastikan terdapat penambahan saldo yang sesuai dengan jumlah yang tertera di bukti transfer. Jika tidak ada penambahan saldo, maka bukti transfer tersebut adalah palsu.

Selain itu, perhatikan detail bukti transfer secara teliti. Bukti transfer palsu seringkali memiliki ciri-ciri seperti font dan tata letak yang tidak rapi, kualitas gambar yang buruk, nomor rekening yang tidak lengkap, atau warna tulisan yang tipis atau berbeda.

Meskipun bukti transfer terlihat sempurna, tetap waspada karena teknologi editing, termasuk AI, semakin canggih. Perhatikan detail sekecil apapun, seperti kejanggalan pada font, warna, atau tata letak.

Jangan abaikan tekanan psikologis yang diberikan penipu agar Anda segera bertindak. Selalu verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan apa pun.

Jika Anda merasa menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian tersebut kepada pihak bank dan kepolisian.

Waspadai Modus Penipuan dan Lindungi Data Pribadi

Pelaku penipuan sering menggunakan modus seperti mengklaim telah mentransfer uang dan meminta Anda mengirimkan barang atau jasa, atau modus kelebihan transfer dan meminta Anda mengembalikan selisihnya.

Waspadalah terhadap modus-modus ini dan selalu verifikasi informasi sebelum bertindak.

Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti PIN, OTP, atau password, bahkan jika mengaku dari pihak bank. Lindungi data pribadi Anda dengan sebaik-baiknya. Jika seseorang mengklaim mewakili bank, perusahaan, atau keluarga, pastikan identitas dan nomor kontaknya resmi. Jangan percaya pada nomor asing yang tiba-tiba meminta transfer uang.

Untuk transaksi online, terutama di luar marketplace resmi, gunakan rekening bersama (Rekber) untuk meminimalisir risiko kehilangan uang. Rekber memberikan lapisan keamanan tambahan dalam transaksi online.

Langkah-langkah Tambahan untuk Keamanan Transaksi

  • Aktifkan notifikasi transaksi pada rekening Anda untuk mendapatkan pemberitahuan setiap ada aktivitas.
  • Mintalah pengirim dana untuk mengirimkan bukti transfer real-time melalui aplikasi mobile banking atau internet banking, bukan screenshot atau foto.
  • Jika Anda tidak memiliki mobile banking, hubungi customer service bank Anda untuk verifikasi transaksi.
  • Laporkan ke pihak berwenang jika Anda merasa menjadi korban penipuan.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |