Liputan6.com, Jakarta Pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh makna. Di pondok pesantren, santri bukan hanya diajarkan membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga bagaimana menjadikannya sebagai pegangan hidup.
Salah satu santri senior, Salma, berbagi pengalaman tentang bagaimana Ramadhan di pesantren menjadi momen istimewa.
"Untuk di bulan Ramadhan ini, kita ada kegiatan murojaah. Biasanya setoran hafalan, tapi bulan ini khusus untuk mengulang kembali ayat-ayat yang sudah dihafal," ungkap Salma,
Selain murojaah, para santri juga menghidupkan suasana pesantren dengan kegiatan takmir, di mana mereka membaca Al-Qur’an secara bergiliran menggunakan mikrofon, baik di siang hari sebelum Asar maupun setelah Tarawih hingga sebelum sahur.
Inilah gambaran dalam Episode ke-17 Santri Undercover dalam rangka Inspirasi Ramadhan PDI Perjuangan menyoroti momen spesial Malam Nuzulul Qur’an di pesantren.
Tayangan ini dirilis pada Senin (17/03/2025) di kanal YouTube BKN PDI Perjuangan, menghadirkan kisah mendalam tentang hubungan santri dengan Al-Qur’an yang bukan sekadar bacaan, tetapi sahabat sejati yang menguatkan hati di tengah rindu dan perjuangan.
Al-Qur'an, Pelipur Lara
"Siang hari sebelum Asar, kami membaca Al-Qur’an di asrama dengan mikrofon. Lalu, setelah Tarawih sampai sebelum sahur, kami juga membaca Al-Qur’an, dan bagian ini sekaligus menjadi momen membangunkan santri lain untuk sahur," jelas Salma.
Bagi para santri, Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tetapi juga pelipur lara di tengah kesibukan belajar dan rindu kampung halaman.
"Al-Qur’an itu teman. Ketika tidak ada semangat, justru Al-Qur’an yang menemani. Setiap hari, pagi, siang, sore, malam, selalu ada Al-Qur’an di sisi kami," ungkapnya.
Tak hanya itu, interaksi dengan Al-Qur’an juga membuka wawasan baru bagi para santri.
"Ana menghafal sambil melihat artinya. Kadang menemukan kisah-kisah seru di dalamnya. Itu membuat ana lebih semangat, karena paham bahwa setiap ayat memiliki kisah dan hikmah tersendiri," tambah Salma.
Kedekatan Spiritual
Di pesantren, setiap momen bersama Al-Qur’an terasa begitu bermakna. Bahkan ketika rindu melanda, justru Al-Qur’an menjadi tempat ternyaman untuk kembali.
"Terkadang, saat jenuh atau merasa lelah dengan rutinitas, membaca Al-Qur’an justru menenangkan. Apalagi saat menemukan ayat yang seolah berbicara langsung dengan keadaan kita," ujar Salma dengan penuh refleksi.
Menurut Mabda Dzikara, Koordinator Program Santri Undercover, hubungan santri dengan Al-Qur’an bukan hanya soal hafalan, tetapi juga membangun kedekatan spiritual yang membentuk karakter mereka.
"Santri diajarkan bahwa Al-Qur’an adalah cahaya yang membimbing mereka di setiap langkah. Rindu dan kesulitan bukan halangan, tetapi bagian dari proses membangun kesabaran dan keteguhan hati," jelas kader PDI Perjuangan ini.
Melalui episode ini, Santri Undercover kembali memperlihatkan sisi lain kehidupan pesantren—bukan hanya disiplin dan ilmu, tetapi juga cinta, keteguhan, dan perjalanan menemukan makna hidup melalui Al-Qur’an.
Saksikan episode selanjutnya melalui kanal YouTube BKN PDI Perjuangan setiap hari sepanjang bulan Ramadhan, pukul 03.00 WIB.