Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi penyakit yang berkepanjangan bukanlah hal mudah. Banyak orang yang mengalami sakit menahun sering kali merasa putus asa karena kondisi mereka tidak kunjung membaik. Namun, dalam Islam, setiap penyakit diyakini memiliki obat kecuali kematian.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menekankan pentingnya menjaga optimisme dalam menghadapi penyakit. Ia mengingatkan bahwa keyakinan terhadap kesembuhan memiliki dampak besar dalam proses pemulihan seseorang.
"Seberat apa pun penyakitnya, jangan pesimis ya. Karena Nabi pun mengatakan, setiap penyakit itu pasti ada obatnya kecuali kematian," ujar UAH dalam ceramahnya yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @Pesan_Islami.
Dalam ceramahnya, UAH menjelaskan bahwa selain pengobatan medis, aspek mental dan spiritual juga berperan penting dalam penyembuhan penyakit.
Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan seseorang yang diuji dengan sakit adalah memperkuat keyakinan bahwa Allah pasti memberikan kesembuhan. Sikap optimis ini akan membantu tubuh merespons secara positif terhadap pengobatan.
"Maka kalau diuji dengan penyakit apa pun, hal pertama yang disampaikan, dikuatkan dalam diri kita. Katakan: 'Allah pasti sembuhkan, Allah pasti sembuhkan!'," lanjutnya.
Energi positif yang dihasilkan dari keyakinan dan doa akan merangsang bagian tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan. Pikiran yang tenang dan optimis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang sangat berperan dalam pemulihan.
Simak Video Pilihan Ini:
Alquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Pegunungan Cilacap
Ini yang Tak Bisa Dihindari
Namun, ada satu hal yang tidak bisa dihindari oleh manusia, yaitu kematian. UAH mengingatkan bahwa meskipun semua penyakit memiliki obat, ajal tetap berada di tangan Allah dan tidak bisa dicegah oleh siapa pun.
Selain keyakinan terhadap kesembuhan, UAH juga menyarankan agar orang yang sakit tetap berusaha mencari pengobatan terbaik. Islam tidak melarang penggunaan obat medis, justru mendorong umatnya untuk berikhtiar dalam mendapatkan kesembuhan.
Di samping usaha medis, doa dan ibadah juga menjadi faktor penting dalam menghadapi penyakit. Banyak kisah dari para ulama yang menunjukkan bagaimana doa dapat menjadi jalan kesembuhan seseorang.
UAH mencontohkan beberapa doa yang bisa diamalkan ketika sedang sakit, salah satunya adalah doa yang diajarkan Nabi Muhammad untuk memohon kesembuhan kepada Allah.
Selain berdoa, bersedekah juga menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk memohon kesembuhan. Dalam Islam, sedekah diyakini dapat menjadi sebab diangkatnya musibah, termasuk penyakit yang diderita seseorang.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup sehat sebagai bentuk ikhtiar dalam menjaga kesehatan. Makanan yang halal dan baik akan membantu tubuh tetap kuat dalam menghadapi penyakit.
Dalam menghadapi ujian berupa penyakit, kesabaran adalah kunci utama. Orang yang bersabar dan tetap bertawakal kepada Allah akan mendapatkan pahala besar di sisi-Nya.
Sakit Itu Kasih Sayang, Jangan Selalu Dianggap Ujian
UAH mengingatkan bahwa sakit bukan hanya ujian, tetapi juga bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Jika dihadapi dengan ikhlas dan sabar, sakit bisa menjadi penghapus dosa bagi seorang mukmin.
Banyak orang yang justru semakin dekat dengan Allah saat mereka diuji dengan penyakit. Rasa sakit yang dirasakan menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara dan akhirat adalah tujuan yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, orang yang sedang sakit sebaiknya memperbanyak istighfar, berdzikir, dan meningkatkan kualitas ibadah. Dengan begitu, selain berusaha untuk sembuh, ia juga mendapatkan ketenangan hati.
Penyakit bisa menjadi jalan bagi seseorang untuk lebih bersyukur. Banyak orang yang baru menyadari nikmatnya sehat setelah mereka mengalami sakit dalam waktu yang lama.
UAH berpesan agar siapa pun yang sedang sakit tidak pernah kehilangan harapan. Selama masih ada kehidupan, masih ada peluang untuk sembuh dan terus beribadah kepada Allah.
Pada akhirnya, kesembuhan datang dari Allah. Manusia hanya bisa berikhtiar, sementara hasilnya tetap berada di tangan-Nya. Maka, menghadapi sakit dengan sabar, ikhtiar, dan doa adalah langkah terbaik yang bisa dilakukan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul