Kisah Terong yang Bikin Orang Terhindar dari Maksiat, Diceritakan Gus Baha

1 day ago 6

Liputan6.com, Cilacap - Sebenarnya banyak cara dan tergolong tidak susah saat seseorang ingin terhindar dari perbuatan maksiat. Bahkan tak hanya mudah, namun ada cara unik yang tergolong mudah untuk dilakukan.

Ulama ahli Al-Qur’an yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3iA, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menceritakan kisah unik yang tidak pernah diceritakan kiai lainnya.

Kisah ini tergolong menarik sebab hanya dengan melakukan hal yang sepele, akhirnya seseorang itu bisa terhindar dari perbuatan maksiat.

Salah satu cara yang beliau kisahkan ialah seputar seseorang yang asyik masak terong bersama teman-temannya dan pada akhirnya ia terhindar dari perbuatan maksiat.

Simak Video Pilihan Ini:

Mengintip Kandang Kambing Saanen Ribuan

Masak Terong Bikin Lupa Maksiat

Gus Baha mengatakan bahwa melawan hawa nafsu supaya tidak maksiat merupakan perbuatan yang luar biasa. Bahkan menurut Gus Baha, guyon bersama teman itu di antaranya salah satu cara agar terhindar dari perbuatan maksiat.

“Melawan nafsu supaya tidak maksiat juga luar biasa, supaya lupa, guyon sama temannya sampai subuh,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube Short @DuniaFana123, Selasa (28/01/2025).

“Orang bermalam-malam duduk-duduk dengan teman asyik itu kan perlawanan terhadap nafsu kita, syahwat kita, mungkin untuk menikmati dugem di bar atau di tempat-tempat maksiat,” sambungnya.

“Itu setan di Indonesia tidak kuat sama orang seperti itu,” tandasnya.

Bahkan yang cukup mencengangkan ialah saat kiai saking ingin terhindar dari perbuatan maksiat maka ia memasak sayur terong dan dimakan bersama teman-temannya.

“Orang supaya tidak tertarik maksiat itu kiai Jawa cukup ketemu temannya memasak terong,” kata murid Mbah Moen ini.

Sekilas tentang Pengertian Maksiat

Maksiat adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah, yang bila dilakukan akan berdosa. Perilaku maksiat tidak selalu diidentikkan dengan tindakan yang melanggar asusila.

Maksiat berasal dari bahasa Arab, معصية asal katanya عصى يعصي yang maknanya menentang, mendurhakai, melanggar, dan membangkang. Artinya jika kita durhaka kepada Allah dengan melanggar larangan-larangan yang telah ditetapkan-Nya, berarti kita telah bermaksiat kepada Allah swt Allah berfirman dalam Surat an-Nisa ayat 14:

وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ

Artinya: Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan (QS an-Nisa: 14).

setiap larangan memiliki konsekuensi atau akibat yang akan ditanggung oleh pelakunya, begitu pun kemaksiatan. Imam al-Hârits al-Muhâsibi memperingatkan kita dalam kitabnya, Risalah al-Mustarsyidîn.

وَاعْلَمْ يَا أَخِي أَنَّ الذُّنُوْبَ تُوْرِثُ الْغَفْلَةَ وَالْغَفْلَةُ تُوْرِثُ الْقَسْوَةَ وَالْقَسْوَةُ تُوْرِثُ الْبُعْدَ مِنَ اللهِ وَالْبُعْدُ مِنَ اللهِ يُوْرِثُ النَّارَ وَإِنَمَا يَتَفَكَّرُ فِي هَذِهِ الأَحْيَاءُ وَأَمَّا الأَمْوَاتُ فَقَد أمَاتَوْا أَنْفُسَهُمْ بِحُبِّ الدُّنْيَا

Artinya: Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa dosa-dosa mengakibatkan kelalaian, dan kelalaian mengakibatkan keras (hati), dan keras hati mengakibatkan jauhnya (diri) dari Allah, dan jauh dari Allah mengakibatkan siksaan di neraka. Hanya saja yang memikirkan ini adalah orang-orang yang hidup, adapun orang-orang yang telah mati, sungguh mereka telah mematikan diri mereka dengan mencintai dunia (Imam al-Hârits al-Muhâsibi, Risâlah al-Mustarsyidîn, Dar el-Salâm, halaman 154-155)

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |