Liputan6.com, Jakarta - Dalam Islam, memanjatkan doa di perjalanan jauh adalah bentuk tawakal dan ikhtiar seorang hamba kepada Sang Pencipta. Doa ini menjadi permohonan agar diberikan keselamatan, kemudahan, serta keberkahan selama menempuh perjalanan.
Mengutip dari buku Mutiara Iman: Edisi 2 (2012) oleh Tim Mutiara Media, doa adalah permohonan yang diucapkan ketika mengawali segala sesuatu, termasuk perjalanan, demi keselamatan.
Keutamaan doa bagi seorang musafir juga sangat ditekankan dalam ajaran Islam, menjadikannya salah satu doa yang mustajab atau mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Ini adalah motivasi besar bagi umat Muslim untuk tidak meninggalkan doa di perjalanan jauh.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Sabtu (13/9/2025).
Keutamaan Doa di Perjalanan Jauh
Doa di perjalanan jauh merupakan serangkaian permohonan yang dipanjatkan oleh seorang muslim sebelum, selama, dan setelah melakukan perjalanan. Tujuannya adalah memohon perlindungan, keselamatan, dan keberkahan dari Allah SWT.
Tradisi memanjatkan doa sebelum memulai perjalanan telah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW, menunjukkan bahwa doa bukan hanya sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah ikatan spiritual yang mendalam.
Pentingnya doa ini juga ditegaskan oleh Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, yang menukil riwayat dari Shahih Muslim. Rasulullah SAW senantiasa berdoa saat hendak melakukan perjalanan, memohon perlindungan dari beratnya perjalanan dan berbagai hal negatif lainnya. Hal ini menunjukkan betapa esensialnya doa dalam setiap aspek kehidupan seorang muslim.
Selain itu, doa orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) memiliki keistimewaan tersendiri karena termasuk dalam kategori doa yang mustajab atau mudah dikabulkan.
Sebuah hadis riwayat Tirmidzi menyebutkan, "Tiga jenis doa yang pasti akan dikabulkan, yaitu doa orang yang teraniaya, doa orang yang dalam perjalanan (musafir), dan doa orang tua kepada anaknya."
Kumpulan Doa Umum untuk Perjalanan Jauh
Memanjatkan doa di perjalanan jauh adalah praktik yang dianjurkan untuk memohon keselamatan dan kemudahan. Berbagai versi doa telah diajarkan, mencakup permohonan perlindungan dari kesulitan dan hal-hal yang tidak menyenangkan. Doa-doa ini dapat diamalkan sebagai bentuk tawakal kepada Allah SWT.
Salah satu doa umum yang sering dipanjatkan adalah doa yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah. Doa ini memohon agar Allah menjadi teman dalam perjalanan dan pengganti dalam keluarga, serta berlindung dari kesulitan perjalanan dan kesedihan. Bacaan ini menjadi pegangan bagi banyak musafir untuk memulai perjalanan mereka dengan tenang.
Berikut adalah beberapa bacaan doa di perjalanan jauh yang umum dipanjatkan:
-
Doa Perjalanan Jauh (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
Latin: Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a'udzubika min wa'tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan dan pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesedihan tempat kembali, doa orang yang teraniaya, dan dari pandangan yang menyedihkan dalam keluarga dan harta."
-
Doa Memohon Kebaikan dan Ketakwaan dalam Perjalanan
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هٰذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Latin: Allâhumma innâ nas'aluka fî safarinâ hâdzâ al-birra wat taqwâ wa minal 'amali mâ tardlâ. Allâhumma hawwin 'alainâ safaranâ hâdzâ, wa-thwi 'annâ bu'dahu. Allâhumma antash shâḫibu fis safari, wal khalîfatu fil ahli. Allâhumma innî a'ûdzubika min wa'tsâ-is safari wa ka-âbatil mandhari wa sû-il munqalabi fil mâli wal ahli
Artinya: "Ya Allah kami memohon kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami dan keridhaan dalam amalan kami. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini. Dekatkanlah jauhnya jarak perjalanan ini. Ya Allah Engkaulah yang menyertai kami dalam perjalanan ini, dan pengganti yang menjaga keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perjalanan yang sulit lagi melelahkan, dari pemandangan yang menyedihkan, serta dari tempat kembali yang buruk, baik dalam harta maupun keluarga."
-
Doa Memohon Kemudahan dan Keselamatan (Kemenag)
اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ
Latin: Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma dzallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣ-raḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku."
Doa Saat Memulai Perjalanan dan Naik Kendaraan
Memulai perjalanan dengan doa di perjalanan jauh adalah langkah penting untuk memohon keberkahan dan perlindungan sejak awal. Doa ini dipanjatkan saat keluar rumah dan ketika menaiki kendaraan, menunjukkan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Ini adalah bentuk ikhtiar spiritual yang diajarkan dalam Islam.
Saat melangkah keluar dari rumah, seorang muslim dianjurkan untuk membaca doa keluar rumah. Doa ini berisi tawakal kepada Allah dan pengakuan bahwa tiada daya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya.
Ketika sudah berada di atas kendaraan, baik darat maupun laut, doa saat naik kendaraan dibaca sebagai bentuk pengakuan atas kekuasaan Allah yang menundukkan segala sesuatu. Doa ini, yang diriwayatkan oleh Muslim, mencakup permohonan kebaikan dan takwa dalam bepergian, serta perlindungan dari kelelahan dan pemandangan yang menyedihkan.
Berikut adalah bacaan doa yang relevan:
-
Doa Keluar Rumah
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Latin: Bismillahi, tawakkaltu ’alallah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”
-
Doa Saat Naik Kendaraan (HR Muslim)
اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوَنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ. اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَابَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Latin: Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, subhaanal-ladzii sakhkhara lanaa hadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa Rabbinaa lamun-qalibuun. Allaahumma innaa nas-aluka fii safarinaa haadzal-birra wat-taqwaa, wa minal-'amali maa tardhaa. Allaahumma hawwin 'alaynaa safaranaa hadzaa wathwi 'annaa bu'dahu. Allaahumma antash-shaahibu fis-safari, wal-khaliifatu fil-ahli, Allaahumma innii a'uudzubika min wa'tsaa-is-safari, wa kaabatil-man-zhari, wa suu-'il-munqalabi fil-maali wal-ahli.
Artinya: "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Mahasuci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat). Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakan-Mu. Ya Allah, permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga (yang ditinggal). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang buruk dalam harta dan keluarga."
Doa Khusus untuk Moda Transportasi Berbeda
Setiap moda transportasi memiliki karakteristik perjalanan yang berbeda, dan dalam Islam, terdapat doa di perjalanan jauh khusus yang dapat dipanjatkan.
Doa ini bertujuan memohon keselamatan sesuai dengan jenis kendaraan yang digunakan, menunjukkan bahwa Islam memperhatikan detail dalam setiap aspek kehidupan umatnya. Ini adalah bentuk adaptasi spiritual terhadap kondisi perjalanan.
Saat menaiki kapal atau berlayar, doa yang pernah dibaca oleh Nabi Nuh AS dapat diamalkan. Doa ini, yang tercantum dalam QS. Hud ayat 41, memohon perlindungan Allah saat berlayar, mengakui kekuasaan-Nya atas pergerakan air dan kapal.
Mengutip dari buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih oleh Anshari Taslim, doa ini menjadi pengingat akan kebesaran Allah di tengah lautan.
Untuk perjalanan udara, doa khusus juga dipanjatkan untuk memohon keamanan dan perlindungan dari bahaya di udara. Doa ini mencakup permohonan agar pesawat aman, perjalanan tenteram, serta perlindungan dari angin dan badai.
Berikut adalah bacaan doa khusus untuk moda transportasi berbeda:
-
Doa Naik Kapal atau Berlayar (QS. Hud: 41)
بِسْمِ اللّٰهِ مَجْرٰ۪ىهَا وَمُرْسٰىهَاۗ اِنَّ رَبِّيْ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖ
Latin: Bismillâhi majrhâ wa mursâhâ, inna rabbî laghafûrur raḫîm. wa mâ qadarullâha ḫaqqa qadrihî.
Artinya: "Dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Hud: 41) … Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya… (QS Az-Zumar: 67)."
-
Doa Naik Kendaraan Udara
بسم الله، توكلت على الله. اللهم اجعل هذه الطائرة مأمونة علينا، واجعل سفرنا هذا آمنا مطمئنا. اللهم وقنا شر الهواء والعاصفة، واجعل هبوطنا آمنا. اللهم إنا نعوذ بك من كل سوء.
Latin: Bismillāh, tawakkaltu ‘alallāh. Allahumma ja’al hādhihi al-ṭā’irah mā’mūnah ‘alainā, wa ja’al safaranā hāza āminan maṭma’innan. Allahumma waqinā sharra al-hawā’i wa al-‘āṣifah, wa ja’al hubūṭanā āminan. Allahumma innā na’ūzubika min kulli sū’.
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Ya Allah, jadikanlah pesawat ini aman bagi kami, dan jadikanlah perjalanan kami ini aman dan tenteram. Ya Allah, lindungilah kami dari bahaya angin dan badai, dan jadikanlah pendaratan kami aman. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari segala macam keburukan."
Doa Selama Perjalanan dan Saat Berhenti
Selama perjalanan, seorang musafir dianjurkan untuk terus berzikir dan memanjatkan doa di perjalanan jauh, memohon perlindungan dan ketenangan hati. Mengingat Allah SWT secara berkelanjutan dapat memberikan kedamaian dan keyakinan akan penjagaan-Nya. Ini adalah praktik spiritual yang dapat mengurangi kekhawatiran selama bepergian.
Salah satu bentuk zikir dan doa perlindungan yang dapat diamalkan sepanjang perjalanan adalah membaca surat Al-Ikhlas. Surat pendek ini memiliki keutamaan besar dan dapat menjadi benteng spiritual dari berbagai keburukan. Membacanya secara berulang kali dapat memperkuat rasa tawakal seorang musafir.
Berikut adalah bacaan doa yang dapat diamalkan:
-
Doa Sepanjang Perjalanan (QS. Al-Ikhlas)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ، اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ، وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَـــــدٌ
Latin: Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i). Qul huwallâhu ahad(un), Allâhush-shamad(u), lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakun lahu kufuwan ahad(un). 3x
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah Dzat yang menjadi tumpuan segala permohonan. Ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada siapa pun yang sebanding dengan-Nya."
-
Doa Saat Berhenti di Sela Perjalanan
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Latin: A‘ûdzu bikalimâtillâhit-tâmmâti min syarri mâ khalaq
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya."
Doa Saat Tiba di Tujuan dan Mendoakan Musafir
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, tiba di tujuan adalah momen untuk bersyukur dan memohon kebaikan dari tempat yang dituju.
Memanjatkan doa di perjalanan jauh saat tiba di lokasi baru merupakan bentuk pengakuan akan karunia Allah dan harapan akan keberkahan di tempat tersebut. Ini juga menjadi penutup yang baik untuk rangkaian doa perjalanan.
Doa saat sampai di tujuan berisi permohonan kebaikan dari negeri tersebut, kebaikan penduduknya, serta kebaikan yang ada di dalamnya. Selain itu, musafir juga berlindung dari segala keburukan yang mungkin ada di tempat tersebut.
Mengutip dari buku Doa-Doa Mustajabah oleh Abu Qalbina, doa ini mengajarkan untuk selalu mencari kebaikan dan menjauhi keburukan di manapun berada.
Selain mendoakan diri sendiri, mendoakan orang lain yang sedang bepergian juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Doa ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas antar sesama muslim, memohon agar Allah melancarkan perjalanan mereka dan memberikan keselamatan.
Ucapan seperti "Fii Amanillah" sering digunakan untuk menyampaikan harapan akan perlindungan Allah bagi musafir.
Berikut adalah bacaan doa yang dapat diamalkan:
-
Doa Sampai di Tujuan
اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَافِيْهَا وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَافِيْهَا
Latin: Allahumma inni as'aluka khairaha wa khaira ahliha wa khaira ma fiha, wa a'udzu bika min sharriha wa sharri ahliha wa sharri ma fiha.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dari negeri ini, kebaikan dari penduduknya, serta kebaikan yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan negeri ini, keburukan penduduknya, serta keburukan yang ada di dalamnya.”
-
Mendoakan Orang yang Akan Bepergian
اَللّٰهُمَّ ازْوِ لَهُ الْأَرْضَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ
Latin: Allâhumma izwi lahul ardla wa hawwin ‘alaihis safara
Artinya: "Ya Allah lapangkanlah bumi untuknya dan mudahkanlah perjalanannya."
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa itu doa perjalanan jauh dalam Islam?
Doa perjalanan jauh adalah permohonan kepada Allah SWT agar diberi keselamatan, kemudahan, dan keberkahan selama bepergian.
2. Mengapa doa musafir dianggap mustajab?
Karena Rasulullah SAW menyebut doa musafir termasuk doa yang mudah dikabulkan Allah SWT.
3. Kapan sebaiknya doa perjalanan dibaca?
Doa dianjurkan dibaca sebelum berangkat, saat naik kendaraan, selama perjalanan, ketika berhenti, dan saat tiba di tujuan.
4. Apakah ada doa khusus sesuai moda transportasi?
Ya, ada doa untuk naik kendaraan darat, laut, maupun udara sesuai tuntunan Islam.
5. Apa doa singkat ketika keluar rumah untuk bepergian?
"Bismillahi, tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illa billah."
6. Apakah boleh mendoakan orang lain yang akan bepergian?
Boleh, bahkan dianjurkan, misalnya dengan doa: "Allahumma izwi lahul ardla wa hawwin ‘alaihis safara."
7. Apa doa yang dibaca saat tiba di tempat tujuan?
"Allahumma inni as’aluka khairaha wa khaira ahliha wa khaira ma fiha, wa a’udzu bika min sharriha wa sharri ahliha wa sharri ma fiha."