Membagikan Takjil di Jalan atau Masjid, Mana yang Lebih Utama?

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Banyak amal kebaikan yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan ini, salah satunya dengan membagikan takjil kepada orang yang berpuasa. 

Kegiatan ini sudah menjadi tradisi yang banyak dilakukan oleh berbagai kalangan, baik individu, kelompok, hingga organisasi. Meskipun takjil hanya berupa makanan atau minuman ringan, namun menjadi sangat berarti bagi mereka yang menantikan waktu berbuka puasa.

Pembagian takjil biasanya dilakukan di berbagai tempat seperti di pinggir-pinggir jalan hingga masjid atau mushola. Meskipun tujuan kegiatan ini baik, namun tempat dan cara pembagian takjil juga memiliki dampak yang perlu dipertimbangkan.

Kegiatan di Bulan Ramadhan ini seharusnya bukan hanya dilihat dari sisi praktiknya, tetapi juga dari segi manfaat dan kemashlahatan yang lebih besar, baik bagi penerima maupun pemberi.

Lantas, manakah yang lebih baik, melakukan kegiatan pembagian takjil di jalanan atau di tempat ibadah seperti masjid dan mushola saat bulan Ramadan? Berikut ulasannya mengutip dari laman NU Online.

Saksikan Video Pilihan ini:

Memacu Adrenalin di Rimba Ujung Barat Banyumas (Motor Adventure)

Mengukur Sisi Positif dan Negatif Pembagian Takjil di Jalan

Takjil on the road atau memberi takjil di jalan marak dilakukan, baik perorangan, instansi maupun lembaga. Bahkan dari warga non muslim pun turut berbagi takjil sebagai wujud menyemarakkan bulan Ramadhan. Namun demikian, sebaiknya perlu memikirkan ulang terkait hal ini.

Takjil di jalan bukan tidak boleh dan bukan kegiatan yang dilarang agama. Akan tetapi, segala sesuatu pasti memiliki sisi plus dan minusnya. Tergantung kita melihat dan mengukur lebih banyak kebaikan atau justru sebaliknya.

Kegiatan ini memiliki sisi positif antara lain sebagai syiar Islam. Memberi takjil bagi mereka yang sedang dalam perjalanan, bagi lembaga, korporasi atau organisasi, bermanfaat sebagai media branding agar mereka lebih dikenal oleh masyarakat dan seterusnya. 

Sedangkan sisi negatifnya, antara lain potensi mengakibatkan kecelakaan jika yang membagikan takjil tidak berhati-hati, juga menghambat pengguna jalan. Barangkali, ada yang sedang dalam perjalanan jauh, atau sekadar ngabuburit untuk mencari menu buka puasa, sehingga tidak semua pengguna jalan membutuhkan takjil on the road.

Di samping itu, pemberian takjil di jalan hanya akan mendapatkan pahala sedekah. Bahkan bisa jadi mendatangkan dosa. Pasalnya berpotensi membuat arus lalu lintas terhambat bahkan macet.

Apalagi jika orang yang punya kepentingan untuk segera sampai tempat tujuan, sehingga yang bersangkutan akan merasa terdzolimi atau merasa tidak senang dalam hatinya.

Hal ini menyebabkan penyelenggara takjil malah akan mendapat dosa. Hal negatif lainnya dapat memunculkan sifat riya. Jika niatnya agar diketahui orang banyak saat bersedekah, maka hal ini termasuk riya atau pamer yang mana dilarang oleh agama.

Keutamaan Membagikan Takjil di Masjid dan Mushola

Dengan demikian, apabila melihat dan mengukur sisi positif dan negatifnya takjil on the road, maka sudah selayaknya kegiatan tersebut dialihkan ke tempat yang tepat, yaitu masjid dan mushola atau takjil on the mosque. Pembagian takjil di mushola dan masjid adalah kegiatan yang tepat jika seseorang ingin bersedekah memberi makanan dan minuman untuk orang yang berpuasa.

Ada beberapa alasan yang perlu diketahui dari pembagian takjil ini. Di antaranya seseorang akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, yaitu selain mendapatkan pahala sebab memberi makan dan minum orang yang berpuasa, mereka juga akan mendapatkan pahala karena tercatat sebagai orang yang memakmurkan masjid.

Pahala lain juga didapatkan sebab memberi sedekah kepada orang-orang yang sedang mengaji ilmu di masjid atau mushola. Manfaat pembagian takjil di masjid adalah sebagai bagian syiar Islam. Selain itu dapat dipastikan aman.

Manfaat lain tentu saja tepat sasaran. Tepat sasaran karena orang yang datang ke masjid untuk mengikuti pengajian menjelang buka puasa adalah orang yang memang bertujuan mencari ilmu dan niat untuk sholat berjamaah Maghrib, begitu pun bagi mereka yang singgah ke masjid untuk beristirahat sejenak saat dalam perjalanan.

Dengan demikian, jika mengukur tingkat kemashlahatan yang ada antara takjil on the road dengan takjil on the mosque lebih banyak mashlahat di masjid atau mushalla. Oleh karena itu, maka sudah selayaknya kita mengalihkan kegiatan takjil on the road ke masjid atau mushola terdekat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |