Penjelasan Apakah Shalat Tarawih Membaca Doa Iftitah: Wajib Tahu

1 month ago 31

Liputan6.com, Jakarta - Shalat Tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Namun, seringkali muncul pertanyaan mengenai detail pelaksanaannya, termasuk apakah Shalat Tarawih membaca Doa Iftitah.

Doa Iftitah sendiri adalah bacaan pembuka dalam shalat yang diucapkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Mengutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet, shalat ini dapat dikerjakan berjamaah ataupun sendirian (munfarid).

Memahami hukum dan tata cara yang benar akan membantu umat Muslim menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai syariat. Secara umum, membaca Doa Iftitah dalam Shalat Tarawih hukumnya adalah sunah.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (30/9/2025).

Hukum Membaca Doa Iftitah dalam Shalat Tarawih

Membaca Doa Iftitah dalam Shalat Tarawih memiliki hukum sunah. Ini berarti bahwa dianjurkan untuk membacanya guna mendapatkan pahala tambahan dan menyempurnakan shalat. Namun, jika tidak dibaca, shalat Tarawih tetap sah dan tidak batal.

Ketentuan ini berlaku untuk sebagian besar shalat sunah, termasuk Shalat Tarawih. Menurut para ulama, meninggalkan bacaan sunah seperti Doa Iftitah tidak mengurangi keabsahan shalat karena ia bukan termasuk rukun shalat.

Lantas, apakah Shalat Tarawih membaca Doa Iftitah itu wajib? Jawabannya adalah tidak wajib, melainkan sunah. Lantaran bacaan tersebut secara syariat tidak memengaruhi keabsahan shalat.

Bagi mereka yang ingin meraih kesempurnaan ibadah dan pahala yang lebih besar, membaca Doa Iftitah sangat dianjurkan. Ini menunjukkan keseriusan dalam beribadah kepada Allah SWT.

Bacaan Doa Iftitah (Arab, Latin, dan Artinya)

Ada beberapa versi Doa Iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu yang paling umum dan sering digunakan adalah sebagai berikut, yang juga dikutip dari Kitab Shahih Muslim.

Bacaan Doa Iftitah:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Arab Latin:Allahu akbaru kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi maupun petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri (Muslim)."

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih

Pelaksanaan Shalat Tarawih memiliki tata cara yang mirip dengan shalat sunah lainnya, namun dengan beberapa kekhususan. Agar lebih memahami pelaksanaannya, panduan ini dikutip dari buku Hafal Luar Kepala Tata Cara dan Bacaan Shalat Wajib Serta Sunnah+ Doa Murah Rezeki dan Hidup Bahagia oleh H. M. Amrin Ra’uf.

Berikut adalah panduan umum tata cara Shalat Tarawih yang dapat dijadikan acuan:

  • Niat: Berdiri tegak menghadap kiblat sambil berniat untuk melaksanakan shalat Tarawih. Niat dapat dilafalkan dalam hati atau diucapkan secara lisan.
  • Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
  • Membaca Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, disunahkan membaca Doa Iftitah.
  • Membaca Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah dengan sempurna.
  • Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, membaca salah satu surat pendek dari Al-Qur'an.
  • Rukuk: Membungkuk dengan posisi punggung lurus dan kedua telapak tangan memegang lutut, sambil membaca tasbih rukuk.
  • I'tidal: Bangkit dari rukuk sambil mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu berdiri tegak.
  • Sujud: Melakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di lantai, sambil membaca tasbih sujud.
  • Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud pertama dan duduk sebentar, lalu membaca doa duduk di antara dua sujud.
  • Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
  • Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangun untuk menunaikan rakaat kedua, yang tata caranya sama dengan rakaat pertama.
  • Tasyahud/Tahiyat dan Salam: Pada rakaat terakhir (biasanya setelah dua rakaat), duduk tasyahud akhir dan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.

Jumlah rakaat Shalat Tarawih bervariasi, ada yang 8 rakaat dilanjutkan 3 rakaat witir, dan ada pula yang 20 rakaat dilanjutkan 3 rakaat witir. Umumnya masyarakat Muslim di Indonesia menjalankan 20 rakaat dengan sepuluh salam.

Niat Shalat Tarawih (Sendiri dan Berjamaah)

Niat merupakan bagian penting dalam setiap ibadah, termasuk Shalat Tarawih. Niat yang benar akan menentukan sah atau tidaknya shalat yang dikerjakan. Berikut adalah lafal niat Shalat Tarawih untuk yang dikerjakan sendiri maupun berjamaah.

Niat Shalat Tarawih Dua Rakaat Sendiri:

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin:Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala. Allahu Akbar...

Artinya: "Saya niat shalat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar..."

Niat Shalat Tarawih Dua Rakaat dengan Berjamaah (sebagai Makmum/Imam):

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى اللهُ أَكْبَرْ.

Arab Latin:Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muman/imaman lillahi ta'ala. Allahu Akbar...

Artinya: "Saya niat shalat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum/imam, karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar..."

Surah yang Dianjurkan dalam Shalat Tarawih

Meskipun tidak ada kewajiban untuk membaca surah tertentu dalam Shalat Tarawih selain Al-Fatihah, terdapat anjuran untuk membaca surah-surah tertentu pada malam-malam Ramadan. Anjuran ini bertujuan untuk menambah kekhusyukan dan keberkahan shalat.

  • Malam 1 hingga Pertengahan Ramadan: Pada setiap rakaat pertama setelah membaca Surah Al-Fatihah, disarankan untuk membaca satu surah dari daftar berikut secara berurutan:
    • Surah At-Takatsur
    • Surah Al-Ashr
    • Surah Al-Humazah
    • Surah Al-Fil
    • Surah Quraisy
    • Surah Al-Ma'un
    • Surah Al-Kautsar
    • Surah Al-Kafirun
    • Surah An-Nashr
    • Surah Al-Lahab
    Sedangkan pada setiap rakaat kedua, disarankan membaca Surah Al-Ikhlas.
  • Malam Pertengahan hingga Akhir Ramadan: Pada setiap rakaat pertama setelah membaca Surah Al-Fatihah, disarankan untuk membaca Surah Al-Qadr. Selanjutnya, pada setiap rakaat kedua, dapat membaca satu surah dari daftar surah berikut secara berurutan:
    • Surah At-Takatsur
    • Surah Al-Ashr
    • Surah Al-Humazah
    • Surah Al-Fil
    • Surah Quraisy
    • Surah Al-Ma'un
    • Surah Al-Kautsar
    • Surah Al-Kafirun
    • Surah An-Nashr
    • Surah Al-Lahab

Doa Setelah Shalat Tarawih

Setelah menyelesaikan Shalat Tarawih, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa khusus yang dikenal sebagai Doa Kamilin atau doa setelah Tarawih. Doa ini berisi permohonan ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.

Bacaan ini juga dijelaskan dalam buku Tuntunan Lengkap 99 Sholat Sunah Super Komplet oleh Puspa Swara dan Ibnu Watiniyah.

Arab:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ اللَّهُمَّ يَا مُجِيْبَ السَّائِلِينَ وَيَا رَحِيمَ الضُّعَفَاءِ وَالْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينَ، أَعْتِقُ رِقَابَنَا وَرِقَابَ آبَائِنَا مِنَ النَّارِ أَجْمَعِينَ. لَلهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِينَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِينَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِينَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِينَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِينَ، وَمِنَ اللَّغْوِ مُعْرِضِينَ. وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِينَ. وَبِالْآخِرَةِ رَاغِبِينَ. وَبِالْقَضَاءِ رَاضِينَ وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِينَ . وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِينَ ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِينَ. وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِينَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِينَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِينَ ، وَعَلَى سَرِيرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِينَ. وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيبَاجٍ مُتَلَتِسِينَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِينَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِينَ ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ. مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا. ذَالِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا. اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُولِينَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُودِينَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ . رَبَّهَا آتِنَا فِي الدُّنْYA حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبَّ الْعَالَمِينَ.

Arab Latin:Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim. Alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiina. Allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa'alaa aalihi wa shahbihiajma'iina. Allaahumma yaa Mujiibas-saa'ilina wa yaa rahiimadh-dhu'afaa'i walfuqaraa'i wal masaakini, a'tiq riqaabanaa wa riqaaba abaa'inaa minan- naari ajma'iina. Allaahumaj'alnaa bil iimaani kaamiliina, wa lil faraa'idhi mu'addiina, wa lish-shalaati haafizhiina, waliz-zakaati faa'iliina, wa limaa 'indaka thaalibiina, wa li afwika raajiina, wa bil hudaa mutamassikiina, wa 'anil-laghwi mu'ridhiina, wa fid-dunyaa zaahidiina wa bil akhirati raaghibiina, wa bil qadhaa'i raadhiina, walin-na'maa'isyaakiriinawa'alalbalaa'ishaabiriina, wa tahta liwaa'i sayyidinaa Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama yaumal qiyaamati saa'iriina, wa ilal haudhi waaridiina, wa ilal jannati daakhiliina, wa minan-naari naajiina, wa 'alaa sariiril karaamati qaa'idiina, wa min hurin 'inin mutazawwijiin, wa min sundusin wastibraqin wa diibaajin mutalabbisiina, wa min tha'aamil jannati aakiliina, wa min labanin wa 'asalin mushaffaini syaaribiina, bi akwaabin wa abaariqa wa ka'sin min ma'iin, ma'al-ladziina an'amta 'alaihim minan-nabiyyiina wash-shiddiqiina wasy-syuhadaa'i wash-shaalihiina, wa husana ulaaika rafiiqan. Dzalikal fadhlu minallaahi wa kafaa billaahi 'aliiman. Allaahummaj'alnaa fii hadzihil-lailatisy- syarifatil mubaarakati minas-su'adaa'il maqbuuliina. Wa laa taj'alnaa minal asyqiyaa'il marduudiina. Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khaasiriina. Rabbanaa atinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa adzaaban-naari. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallama. Walhamdu lillaahi Rabbil 'aalamina.

Artinya: "Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, seluruh keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Dzat yang mengabulkan permohonan para hamba yang memohon. Wahai Dzat yang Maha Pengasih terhadap para hamba yang lemah, fakir dan miskin. Bebaskanlah kami, orang-orang tua kami dan anak-anak kami dari siksa api neraka. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang memiliki iman yang sempurna, sanggup melaksanakan kewajiban- kewajiban yang Engkau bebankan kepada kami, selalu memelihara shalat, membayar zakat, berusaha untuk memperoleh anugerah-Mu, mengharapkan ampunan-Mu, berpegang teguh pada petunjuk-Mu, dan menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak berguna. Jadikanlah kami orang-orang yang zuhud terhadap dunia, gemar mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat, ridha terhadap qadha' (keputusan-Mu), bersyukur atas nikmat, bersabar terhadap musibah, bernaung di bawah bendera Nabi Muhammad SAW pada hari Kiamat, mendatangi telaga Kautsar, memasuki surga, selamat dari neraka, duduk di atas kursi kemuliaan, menikah dengan bidadari, memakai pakaian sutera, menikmati hidangan surga, meminum susu dan madu murni dengan cangkir, kendi dan gelas yang langsung berasal dari sumber mata air bersama-sama dengan orang yang telah Engkau anugerahi nikmat dari para Nabi, shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang- orang yang shaleh. Mereka-lah sebaik-baik teman. Itulah anugerah dari Allah dan Allah Maha Mengetahui. Ya Allah jadikanlah kami pada malam yang mulia dan penuh keberkahan ini sebagai orang-orang yang berbahagia karena Engkau terima. Dan janganlah Engkau jadikan kami sebagai orang-orang yang celaka karena Engkau tolak. Ya Tuhan kami, kami telah berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri. Jika Engkau tidak memberi ampunan dan belas kasihan kepada kami, niscaya kami tergolong hamba-hamba-Mu yang merugi. Ya Tuhan kami, berikanlah kebahagiaan kepada kami di dunia dan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Dan segala puji hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam."

FAQ

1. Apa itu Shalat Tarawih?

Shalat Tarawih adalah shalat sunah muakkad yang dikerjakan pada malam-malam Ramadan setelah shalat Isya hingga sebelum Subuh.

2. Apakah Shalat Tarawih wajib dilaksanakan?

Tidak wajib. Shalat Tarawih hukumnya sunah muakkad, sangat dianjurkan tetapi tidak berdosa jika ditinggalkan.

3. Apakah Shalat Tarawih boleh dilakukan di rumah?

Boleh. Shalat Tarawih bisa dilakukan berjamaah di masjid/mushola atau sendiri di rumah.

4. Apa itu Doa Iftitah dalam shalat?

Doa Iftitah adalah doa pembuka setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah, berisi pujian dan permohonan ampunan kepada Allah.

5. Apakah membaca Doa Iftitah dalam Shalat Tarawih wajib?

Tidak wajib. Hukumnya sunah, dianjurkan untuk kesempurnaan shalat, tetapi jika tidak dibaca shalat tetap sah.

6. Berapa jumlah rakaat Shalat Tarawih?

Bervariasi. Ada yang 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir, ada juga yang 20 rakaat ditambah 3 rakaat witir.

7. Apakah ada surah khusus yang dianjurkan dibaca dalam Shalat Tarawih?

Tidak ada yang wajib. Namun, dianjurkan membaca surah-surah pendek seperti At-Takatsur, Al-Ikhlas, dan surah lainnya untuk menambah kekhusyukan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |