Pesan UAH untuk Abi dan Umi.. Menjewer Anak Tak Selamanya Buruk, Malah Bisa Jadi Tanda Baik di Yaumul Hisab

11 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Mendidik anak adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Setiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang baik.

Namun, bagaimana jika dalam proses mendidik tersebut ada tindakan seperti menjewer atau menegur dengan keras?

Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menjelaskan bahwa mendidik anak dengan tegas, termasuk menjewer jika diperlukan, bukanlah hal yang selalu buruk. Justru, dalam beberapa kondisi, hal itu bisa menjadi tanda kebaikan bagi orang tua di Yaumul Hisab hari kiamat kelak.

"Kadang-kadang mesti menjewer anak supaya dekat dengan Allah. Itu ada bekas di hari hisab," ujar UAH dalam ceramahnya yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @Pesan_Islami.

Dalam ceramah tersebut, UAH menekankan bahwa setiap upaya yang dilakukan orang tua untuk mendidik anak akan dicatat oleh Allah dan bisa menjadi bukti kasih sayang di akhirat.

Menurut UAH, malaikat akan mencari tanda-tanda pendidikan yang diberikan orang tua kepada anaknya. Jika ada bukti bahwa orang tua telah berusaha mendekatkan anak kepada Allah, maka itu akan menjadi kebaikan yang diperhitungkan di hari perhitungan amal.

"Di antara tanda yang Allah perintahkan pada malaikat, cari pada diri anak ada enggak bekas pendidikan orang tua kepada anaknya supaya anak kenal Allah," lanjutnya.

Simak Video Pilihan Ini:

Emak-Emak Dilawan, Penjambret Gagal Total Karena Ditangkis

Didikan Orang Tua Menjadi Sejarah Perjalanan

Bekas pendidikan orang tua bisa berupa nasihat, belaian kasih sayang, bahkan teguran yang diberikan dengan tujuan mendidik. Semua itu akan menjadi bagian dari sejarah perjalanan seorang anak dalam mengenal agamanya.

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang anak sulit diingatkan untuk melakukan kebaikan. Orang tua perlu bersabar dan terus mengingatkan agar anak tetap berada di jalan yang benar.

Bahkan, tindakan sederhana seperti membelai anak dengan penuh kasih saat menasihati bisa menjadi catatan penting di yaumul hisab. Hal-hal kecil yang dilakukan dengan niat baik akan mendapatkan balasan dari Allah.

"Begitu anak ingin menjauh dari Allah, susah diingatkan, diingatkan, diingatkan. Ibu belai misalnya begini, 'Nak,' itu bekas belaiannya itu nanti akan jadi tanda di historinya," jelas UAH.

Dari sini, dapat dipahami bahwa pendidikan anak bukan hanya soal memberikan materi dan kenyamanan, tetapi juga membentuk karakter dan membimbingnya agar tetap dekat dengan agama.

Teguran atau tindakan tegas dalam mendidik anak, jika dilakukan dengan niat baik dan dalam batas yang wajar, dapat menjadi sarana untuk membangun kesadaran agama dalam diri mereka.

Islam sendiri tidak melarang orang tua untuk bersikap tegas dalam mendidik anak. Namun, ketegasan itu harus dilakukan dengan penuh kasih sayang dan tidak sampai menimbulkan luka fisik maupun trauma bagi anak.

Pahala Mendidik Anak

UAH mengingatkan bahwa orang tua yang mendidik anak dengan baik akan mendapatkan pahala besar. Sebaliknya, jika seorang anak tumbuh tanpa bimbingan agama, orang tua juga akan dimintai pertanggungjawaban atas kelalaiannya.

Anak adalah amanah yang harus dijaga. Jika orang tua tidak memberikan pendidikan agama yang cukup, maka anak bisa tersesat dalam kehidupan dunia yang penuh godaan.

Maka, tugas orang tua bukan hanya mencukupi kebutuhan materi anak, tetapi juga memastikan bahwa mereka tumbuh dengan pemahaman agama yang baik.

Banyak orang tua yang merasa cukup dengan memberikan fasilitas duniawi tanpa memperhatikan pendidikan agama anaknya. Padahal, kebahagiaan sejati bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

UAH menegaskan bahwa segala usaha dalam mendidik anak akan menjadi saksi di hari pembalasan. Jika orang tua telah berusaha dengan baik, maka anak-anak mereka akan menjadi penyelamat di akhirat kelak.

Sebaliknya, jika orang tua lalai, maka mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka abaikan dalam mendidik anak-anaknya.

Oleh karena itu, setiap orang tua harus lebih berhati-hati dalam mendidik anak. Bukan hanya tentang memberikan kasih sayang, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dalam keimanan.

Pada akhirnya, mendidik anak dengan baik bukan hanya tanggung jawab duniawi, tetapi juga bagian dari persiapan menuju kehidupan akhirat. Semua upaya yang dilakukan akan dicatat dan diberikan balasan yang setimpal oleh Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |